Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Warga Lima Desa Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Siap Direlokasi

Palce Amalo
16/7/2025 17:18
Warga Lima Desa Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Siap Direlokasi
Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma Meninjau Kondisi Pengungsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur(Dok Humas Gubernur NTT)

BELASAN ribu warga yang berasal dari lima desa di kaki Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur siap direlokasi ke lokasi yang aman.

 Lima desa itu yakni Nawakote, Desa Boru (Dusun Podor adn Kampung Baru), Hokeng Jaya, Nobo adn Dulipali. Desa dan dusun tersebut berjarak sekitar lima kilometer dari kawah Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Wakil Bupati Ignasius Boli mengatakan ribuan warga yang direlokasi berasal 2.209 keluarga. Mereka akan menempati lahan seluas 130 hektare.

"Lahan ini tidak hanya akan diperuntukkan bagi pembangunan hunian tetap, tetapi juga akan digunakan untuk fasilitas umum seperti sarana pendidikan, layanan kesehatan, rumah ibadah, dan infrastruktur penunjang lainnya," katanya Rabu (16/7).

Sebelumnya, pada Selasa (15/7), Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma mengunjungi masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di lokasi hunian, serta mendatangi wilayah yang terdampak erupsi mulai dari Desa Boru menuju Padang Pasir, Klatanlo, dan Dusun Gloriang, dan Posko Pengungsian Bokang Wolomatang dan Konga.

Pada kesempatan tersebut, Wagub NTT juga menyerahkan bantuan secara simbolis terdiri dari 3.460 paket makanan siap saji, 160 paket makanan anak, 70 paket Family Kit, 64 paket Kids ware, 200 kasur lipat, 50 tenda gulung, 7 tenda serbaguna, dan 100 selimut.
 
Tujuan utama kunjungan ini adalah untuk meninjau langsung kondisi masyarakat terdampak, mendengarkan aspirasi, dan menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi di Posko Pengungsian Bokang Wolomatang dan Posko Pengungsian Konga.

 Menurut Johi, peninjauan tersebut untuk melihat langsung kondisi terkini masyarakat terdampak, mendengarkan aspirasi, dan menyalurkan bantuan kemanusiaan.

"Pemerintah akan tetap mengupayakan agar pembangunan dan peningkatan kualitas pendidikan tetap dilaksanakan, tanpa ada batasan meskipun di tengah kondisi bencana yang dihadapi, akses pendidikan bagi anak-anak harus terus diupayakan dengan baik," ujarnya.

Dalam kesempatan dialog bersama pengungsi, mereka mengeluhkan soal pendidikan anak, keringanan cicilan di bank dan koperasi, serta pemulihan ekonomi lantaran lahan pertanian warga rusak akibat terkena abu vulkanik. 
  
Menanggapi keluhan warga, Wagub Johni menyatakan pemerintah memahami kesulitan masyarakat. "Terkait pendidikan, akan dilakukan pendataan untuk memetakan dukungan yang tepat.  Pemerintah berkomitmen untuk tetap memprioritaskan pendidikan, bahkan di tengah bencana," jelasnya.

Adapun terkait pinjaman di bank dan koperasi, pemerintah akanmemfasilitasi dialog untuk mencari solusi antara lain keringanan atau penjadwalan ulang. Wagub juga mendorong pemanfaatan program padat karya pemerintah yang telah berjalan di Flores Timur. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya