Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

176 Kali Guguran Lava Gunung Merapi 

Agus Utantoro
12/5/2024 08:25
176 Kali Guguran Lava Gunung Merapi 
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi mencatat terjadinya 176 kali guguran lava Gunung Merapi selama 3-9 Mei(BPBD)

BALAI Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat terjadinya 176 kali guguran lava Gunung Merapi. Guguran yang kesemuanya mengarah ke barat daya atau mengarah ke hulu Sungai Bebeng dengan Jarak luncur maksumum 2 kilometer dari puncak.

"Selama seminggu dari hari Jumat (3/5) hingga Kamis (9/5) terjadi 176 kali guguran lava dengan Jarak luncur terjauh mencapai 2.000 meter atau 2 kilometer dari puncak yang mengarah ke barat daya masuk hulu Sungai Boyong," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santosa, Minggu.

Selain itu ada asap berwarna putih ketebalan tipis hingga tebal dari siang hingga sore pada Sabtu (4/5) pukul 05.23 WIB.  Ketinggian asap, ujarnya mencapai 200 meter dari puncak yang teramati  dari Pos Pengamatan Gunung Merapi di Babadan, Magelang. Serta terdengar  1 kali suara guguran di Pos Pengamatan Gunung Merapi, Babadan.

Baca juga : Tercatat 160 Kali Terjadi Luncuran Lava Pijar Gunung Merapi

Agus mengemukakan, analisis morfologi dan termal dari survey drone tanggal 9 Mei 2024,  kubah lava dari stasiun kamera Deles5, Tunggularum, Ngepos dan Babadan2 menunjukkan morfologi kubah barat daya mengalami edikit perubahan akibat adanya aktivitas pertumbuhan guguran lava.

"Berdasarkan analisis foto udara tanggal 9 Mei 2024, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.299.600 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.360.000 meter kubik," katanya. 

Dalam minggu ini lanjutnya, kegempaan Gunung Merapi mencatat 49 kali  gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 329 kali gempa Fase Banyak (MP), 1 kali gempa Frekuensi Rendah (LF), 516 kali gempa Guguran (RF), dan 16 kali gempa Tektonik (TT). 

Baca juga : Guguran Lava Pijar Gunung Merapi Masih Terjadi

"Intensitas kegempaan pada minggu lebih tinggi dibandingkan minggu lalu," katanya.

Sementara titik panas tertinggi teramati sebesar 243 derajat Celsius, lebih rendah dari suhu pengukuran sebelumnya. Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka disimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. 

"Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga," katanya.

BPPTKGk kemudian meminta para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya-upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini seperti peningkatan kapasitas masyarakat dan penyiapan sarana prasarana evakuasi.

Sedangkan masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya