Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
POLISI berhasil mengungkap motif di balik pembunuhan seorang pekerja seks komersial (PSK) di Bali yang mayatnya dimasukkan ke dalam sebuah koper dan dibuang di hutan mangrove di Jalan By Pass Ngurah Rai, Jimbaran. Rupanya korban minta dibayar lebih sebesar Rp1 juta dari perjanjian awal Rp500 ribu.
Kepolisian Resort Kota Denpasar mengungkap kasus tragis atas pembunuhan wanita berusia 23 tahun, RA, asal Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat. Tersangka pembunuhan adalah Amrin Al-Rasyid Pane, 21 tahun, asal Tapanuli Selatan, Sumatra Utara.
Kepala Kepolisian Resort Kota Denpasar Komisaris Besar Wisnu Prabowo menjelaskan bahwa peristiwa ini dimulai ketika pelaku memesan jasa PSK melalui aplikasi Michat. Setelah negosiasi harga selesai, korban dan pelaku sepakat untuk bertemu di kamar kos pelaku di Jalan Bhineka Jati Jaya IX No. 15, Kuta Badung, dengan tarif sebesar Rp500 ribu.
Baca juga : Pembunuh Wanita Dalam Koper di Cikarang Terancam 20 Tahun Penjara
Namun, setelah pelayanan selesai, korban meminta tambahan pembayaran sebesar Rp500 ribu, membuat total tagihan mencapai Rp1 juta. Ketika pelaku menolak dan mengklaim hanya memiliki Rp500 ribu, korban mengancam akan memanggil teman-temannya, yang membuat pelaku panik.
Prabowo menjelaskan bahwa pelaku kemudian membunuh korban dengan cara memotong lehernya dari belakang menggunakan pisau dapur miliknya. Kejadian tragis ini terjadi dini hari pada Jumat (3/5), sekitar pukul 03.00 WITA. Setelah kematian korban, pelaku memasukkan mayatnya ke dalam koper dan membuangnya di hutan mangrove di jalan By Pass Ngurah Rai, Jimbaran.
Kasus ini terkuak setelah tetangga kos pelaku melaporkan keributan di kos tersebut dan curiga ada tanda-tanda penganiayaan karena ada darah yang berserakan.
Menurut Prabowo, korban baru saja datang ke Bali tiga hari sebelum kejadian dan memiliki masalah rumah tangga yang serius, membuatnya datang ke Bali. Sementara itu, pelaku telah tinggal di Bali selama satu tahun, tetapi baru menyewa kamar di lantai II kos tempat kejadian hanya satu bulan sebelumnya.
Kasus ini menjadi peringatan akan bahaya aplikasi daring yang memfasilitasi pertemuan berisiko seperti ini. Semoga kasus ini menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam berinteraksi di dunia maya. (Z-10)
Tersangka kesal terhadap kakak dari ibu korban yang tak merestui hubungannya dengan ibu korban. Diketahui, ibu korban merupakan pacar tersangka.
SEORANG ibu bernama Nadia dan anaknya yang masih berusia 1 tahun menjadi korban penyekapan. Mereka disekap di sebuah kandang anjing di kawasan Kecamatan Bakam, Kabupaten Bangka.
Polisi menepis isu soal motif remaja MAS, 14, membunuh ayah dan neneknya serta melukai ibunya sendiri karena dipaksa belajar. Hingga saat ini polisi masih mendalami motif tersebut.
Polisi mengungkap sejumlah fakta berdasarkan hasil investigasi terkait penembakan terhadap Gamma Rizkynata Oktafandy, seorang siswa SMKN 4 Semarang yang dilakukan Aipda Robig Zaenudin,
POLISI mengungkap motif penembakan terhadap Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar.
POLISI mengungkap motif pembacokan di Desa Ketapang Laok, Kabupaten Sampang beberapa waktu lalu yang menewaskan seseorang bernama Jimmi Sugito Putra.
Bryan Kohberger, mahasiswa doktoral kriminologi, mengaku bersalah atas pembunuhan empat mahasiswa Idaho tahun 2022.
Setelah membunuh istri, pelaku mendatangi rumah tetangganya pada tengah malam dan secara terbuka mengakui perbuatannya.
Seorang perempuan berinisial RK, berusia 25 tahun, diduga menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) hingga tewas. Pelaku diduga adalah suaminya sendiri, JN, berusia 36 tahun.
Vance Luther Boelter didakwa membunuh legislator Melissa Hortman dan penembakan terhadap senator negara bagian Minnesota, John Hoffman.
Kemudian, terdakwa menghampiri korban untuk meminta sebatang rokok dan dijawab korban tidak ada.
PELAKU AS, 21, membunuh atasannya yang merupakan bos sembako berinisial ALS, 64, di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, karena tersinggung dengan perkataan korban.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved