Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BADAN Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendukung pengembangan Kebun Raya Banua (Banua Botanical Garden) milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan hingga menjadi kebun raya berstandar internasional.
Hal itu dikemukakan Wakil Kepala BRIN Amarulla Octavian di Banjarbaru, saat melakukan kunjungan ke kawasan Kebun Raya Banua, Rabu (1/5).
"Kita melihat kondisi Kebun Raya Banua di Kalsel layak menjadi kebun raya percontohan di Indonesia. BRIN juga mendukung pengembangannya hingga berstandar internasional," ungkapnya.
Baca juga : Hadir Lagi, Sunset di Kebun 2024 Bakal Digelar di Empat Kebun Raya
Dikatakannya, BRIN memberi perhatian khusus terkait pengelolaan kawasan Kebun Raya Banua yang memiliki luas 100 hektare di Kalsel tersebut.
Kunjungan Wakil Kepala BRIN yang didampingi Deputi Bidang Pemanfaatan Inovasi dan Riset BRIN Hendrean dan Plt Direktur Kemitraan Riset dan Inovasi BRIN Muhammad Amin ini dibarengi dengan pertemuan dan diskusi tentang pengembangan Kebun Raya Banua bersama Pemprov Kalsel dan UPT Kebun Raya Banua.
Rencananya, pengelolaan Kebun Raya Banua akan dilengkapi sistem pengontrol dari jarak jauh dan penerapan teknologi terbaru.
Baca juga : Hutan Pegunungan Meratus Potensi Utama Perdagangan Karbon
Amarulla juga mengingatkan perlunya riset dan mematenkan berbagai jenis obat-obatan dan tanaman berkhasiat khasiat Kalimantan yang ada di kawasan itu.
Kepala Kebun Raya Banua, Adilla Yanti, Kamis (2/5), mengatakan, dalam dua tahun terakhir, kawasan kebun raya mengalami progres sangat pesat.
"Selama ini kita selalu didampingi dan di-support oleh BRIN," ujarnya.
Baca juga : Hujan Buatan Penanganan Karhutla Dilakukan di Empat Provinsi
Keberadaan Kebun Raya Banua merupakan salah satu bentuk reklamasi lahan eks pertambangan intan tradisional di Banjarbaru.
Kebun Raya Banua berlokasi di dalam kawasan Perkantoran Pemprov Kalsel, masuk wilayah Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru.
Sedikitnya ada lebih dari 700 jenis atau 6.500 species tanaman yang ditanam pada lahan seluas 100 hektare tersebut. Kebun Raya Banua merupakan kebun raya dengan spesifikasi tanaman obat dan konservasi tanaman langka khas Kalimantan.
Baca juga : Penghujung Liburan, Bunga Bangkai Kembali Mekar di Kebun Raya Cibodas
Di kawasan itu juga dibangun Pusat Penelitian Tanaman Obat (Herbal) endemik Kalimantan bekerja sama dengan Program Studi Farmasi Universitas Lambung Mangkurat.
"Tahun lalu, Kebun Raya Banua mendapat penghargaan terbaik ke-2 se-Indonesia yang dinilai telah menunjukkan komitmen dan konsistensi kuat dalam menjalankan fungsi-fungsi kebun raya," kata Adilla.
Kunjungan Wakil Kepala BRIN ini ditandai dengan penanaman pohon khas Kalimantan seperti ulin dan balangiran, dan lainnya. (Z-1)
Berlokasi di kawasan pusat perkantoran Pemerintah Provinsi Kalsel, Kebun Raya Banua, yang memiliki luas 100 hektare itu, hanya berjarak 15 menit dari pusat Kota Banjarbaru.
Kalsel memiliki kekayaan flora dan fauna yang besar. Salah satunya pelestarian keanekaragaman hayati di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam.
DI tangan Gubernur Sahbirin Noor ada angin perubahan yang diembuskan
HUTAN tidak hanya kayu. Para petani di pinggiran hutan di Kalimantan Selatan sudah membuktikannya
PROGRAM Revolusi Hijau tidak fokus pada satu soal. Selain penanaman pohon sebagai sebuah gerakan massal
PEGUNUNGAN Meratus merupakan gugusan gunung yang memanjang dari selatan ke utara melintasi 10 kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan
MENYAMBUT tibanya bulan suci Ramadan 1445 H, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali menggelar Ramadhan Cake Fair (Pasar Wadai).
Dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan RI ke 75 pendakian puncak Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan ditiadakan karena pandemi covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved