Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) tancap gas antisipasi krisis pangan di hari pertama kerja seusai Lebaran, salah satunya lakukan koordinasi dengan multipihak, demi percepatan realisasi program pompanisasi lahan tadah hujan dan tanaman padi gogo tumpangsisip di kebun sawit/kelapa/tanaman perkebunan lainnya.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengatakan, Ditjenbun terus berupaya membuat terobosan demi mengoptimalkan lahan perkebunan. Hal ini merupakan upaya dan strategi dalam menghadapi darurat pangan nasional, sesuai arahan Menteri Pertanian.
"Tak hanya di lahan sawit, program tumpang sari tanaman sela atau pangan kini juga dilakukan di lahan kelapa. Kali ini dilakukan di salah satu wilayah lahan yang berpotensi tinggi pada Provinsi Jawa Timur (Jatim). Secara nasional, diketahui potensi lahan kelapa di Jatim yang dapat ditanami sela pangan (padi gogo) kurang lebih seluas 6.191 hektar (ha). Ini harus kita optimalkan dan maksimalkan," ujar Andi Nur saat memberikan arahan di Jatim, Selasa (16/4).
Baca juga : Stok Benih Padi Cukup, Kementan Petakan Kebutuhan
Andi Nur menambahkan, selain tanam tanaman padi, Kementan juga memiliki program optimalisasi lahan dan pompanisasi, yang saat ini terus dioptimalisasi pengerjaannya. Ketiga kegiatan ini merupakan solusi cepat yang harus dilakukan bersama. Mengingat urgent-nya dalam mengatasi darurat pangan, maka harus segera direalisasi.
Sebagai informasi, demi mensukseskan program ini, diberikan kesempatan untuk mengusulkan CPCL tumpang sari padi gogo pada lahan perkebunan selain tanaman kelapa, agar target penanaman padi gogo dapat tercapai sesuai dengan Petunjuk Operasional (Jukop) atau Surat Edaran (SE) Direktur Benih Tanaman Pangan.
Selanjutnya secara khusus, Andi Nur mengajak semua pihak dapat melakukan langkah-langkah strategis untuk dapat memperkuat ketahanan pangan Nasional.
"Saya berharap melalui kegiatan koordinasi ini menjadi ruang bagi kita untuk bersinergi dan mempertajam langkah-langkah strategis guna percepatan antisipasi darurat pangan," harapnya. (RO/Z-7)
Badan Pangan Nasional (Bapanas) berkomitmen terus membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pangan lokal.
Pengaruh El-Nino membuat masa panen di Kabupaten Kuningan yang seharusnya dilakukan Maret mundur sebulan.
Pemerintah daerah perlu turun tangan. Salah satunya berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menginventarisasi lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan.
Dengan inovasi benih, tidak ada alasan salah satu tanaman pangan tidak bisa ditanam di satu daerah karena kondisi geografisnya.
Pada gelaran itu disiapkan berbagai komoditas seperti beras, telur ayam, dan cabai merah. Harganya lebih murah dibanding di pasaran.
Keterbatasan lahan sejatinya tidak harus jadi kendala bagi Kota Sukabumi bisa meningkatkan produksi pangan lokal.
Momen lebaran bukan hanya tentang kebahagiaan, tetapi juga kesempatan bagi anak-anak untuk belajar mengelola uang.
Secara hukum Islam, uang THR anak adalah hak anak bukan milik orangtua. Uang tersebut sebaiknya digunakan untuk kepentingan mereka sendiri.
Koleksi ini memiliki motif geometris khas Maroko.
Menjelang Lebaran, jaga kebugaran anak agar mereka bisa merayakan hari kemenangan dengan gembira dan siap diajak bersilaturahmi. Yuk, ikuti kiatnya!
Saat perayaan Idulfitri, kaum perempuan, khususnya para ibu, umumnya menjadi lebih sibuk. Baju Lebaran yang simpel dan elegan cocok untuk kelancaran aktivitas sekaligus menjaga penampilan.
Apa saja yang perlu dilakukan agar Lebaran tetap lancar tanpa bantuan ART di rumah? Mari simak kiat berikut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved