Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
SEKITAR 192 orang korban longsor di Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat akan merayakan hari Lebaran di posko pengungsian GOR desa setempat.
Kepala Desa Cibenda, Abdulrohman mengatakan, saat ini ada sebanyak 96 kepala keluarga (KK) masih berada di tempat pengungsian karena rumah yang ditempati rusak dan rawan terdampak longsor susulan.
"Masih ada pengungsi sebanyak 96 KK atau sekitar 192 jiwa. Rencananya, mereka bakal gelar takbiran sekaligus Idul Fitri di posko pengungsian," katanya saat dihubungi, Selasa (9/4).
Baca juga : Teror Puting Beliung di Bandung Barat Berlanjut, Satu Rumah Rusak Berat
Sebagian warga lainnya yang sempat mengungsi, terang dia, telah diperbolehkan kembali ke rumahnya dengan mengacu pada peta zona rawan longsor dari Badan Geologi.
Meski begitu, warga yang telah kembali dari pengungsi harus meningkatkan kesiapsiagaan dan melakukan warnings system secara mandiri dengan mengenal tanda-tanda potensi terjadi longsor.
Camat Cipongkor, Rega menjelaskan, jumlah warga yang telah diperbolehkan kembali ke rumahnya mencapai 200 orang.
Baca juga : Dishub Bandung Barat Adakan Pengecekan Kendaraan Gratis
"Tapi mereka harus meningkatkan kewaspadaan karena masih rawan longsor. Salah satunya kalau hujan deras dengan waktu lama mereka harus segera keluar dan mengungsi lagi," ujarnya.
Menurut Rega, Pemkab Bandung Barat saat ini masih mencari lahan baru untuk relokasi rumah terdampak bencana longsor di Kampung Gintung, Desa Cibenda. Lahan tersebut bakal ditinjau kelaikan oleh BNPB dan Badan Geologi.
"Titik lahan untuk relokasi sudah ada. Lahan desa lereng lahan adat. Tapi kita masih tunggu kajian Badan Geologi dan BNPB. Termasuk kelengkapan administrasi status lahannya," ungkap Rega.
Diketahui, peristiwa longsor di Kampung Gintung, Desa Cibenda mengakibatkan 8 orang meninggal dan 2 orang masih hilang, 4 orang luka berat, 33 orang luka ringan, 436 jiwa mengungsi, 30 rumah rusak, 2 masjid dan 2 madrasah rusak. (DG/Z-7)
Selain menyerahkan bantuan, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi juga meminta kepada warga yang terdampak bencana pergerakan tanah agar tidak menempati lokasi tersebut.
PAKAR hukum dari Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, berharap agar Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RKUHAP) dapat mengakomodir kerugian korban tindak pidana.
Petugas terus berjaga dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan para pengungsi.
Ia menjelaskan ketiga korban saat ini telah teridentifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan sidik jari. Mereka adalah Sakira (44), Sanadi (47) dan Sunadi (31).
Kapolda juga meninjau lokasi kejadian di depan Puskesmas Bukit Surungan (Busur), tempat kecelakaan tunggal bus ALS terjadi.
Tim SAR Gabungan menemukan salah satu korban tadi pagi sekitar pukul 09.30 WIB dalam keadaan meninggal dunia
TIM SAR berhasil mengevakuasi 2 jenazah penambang yang tertimbun material material longsor di galian C di kelurahan Argasunya , kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
Sebanyak dua orang selamat namun dua lainnya masih tertimbun material longsoran dari tebing yang ada di atas mereka.
Sekitar pukul 13.30 WIB, lanjut Yusron, tim memutuskan untuk menghentikan penghentikan sementara proses pencarian korban yang masih tertimbun material longsor.
Pencarian hari kelima sempat dihentikan karena terjadi longsor susulan di lokasi.
SEDIKITNYA 30 orang tewas dan ribuan lain terdampak hujan lebat, banjir, dan tanah longsor di India dalam beberapa hari terakhir. Ini menurut pejabat setempat pada Senin (2/6).
Relawan dari Ikatan Keluarga Taruna Mandiri (IKTM) rutin mengecek kondisi tebing terlebih setelah turun hujan kemudian melaporkannya kepada masyarakat dan pihak terkait.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved