Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Masyarakat Desa Singa Gembara, di Kalimantan Timur, kini tak perlu khawatir menghadapi lonjakan kenaikan harga bahan pangan, terutama telur. Pasalnya, desa yang terletak di Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur ini terbilang berhasil mewujudkan ketahanan pangan dengan memanfaatkan pekarangan rumah, melalui kegiatan beternak maupun berkebun. Program swasembada pangan ini digerakkan melalui unit terkecil kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), yang disebut Dasawisma.
Di Dasawisma RT 18 misalnya, hampir setiap pekarangan rumah tampak dipadati ragam tanaman hortikultura yang dapat dikonsumsi keluarga seperti sawi, cabai, tomat, dan kangkung; selain tanaman hias. Sedangkan sebagai usaha ternak, desa ini terkenal dengan peternakan ayam petelurnya.
Warga Desa Singa Gembara, Esra Rande Padang mengatakan, berkat hasil kebunnya, kini ia tidak pernah lagi berbelanja sayuran. Hasil ternak ayamnya pun berperan lebih dari sekadar mencukupi pangan keluarga. “Hasil dari ternak ayam ini juga bisa menjawab kebutuhan warga sekitar, misalnya berupa telur maupun bibit ayam,” tutur perempuan yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar ini.
Baca juga : Pos Indonesia dan Unpad Laksanakan Program Pemberdayaan Menuju Desa Mandiri
Saat ini Esra memelihara masing-masing 200 ekor ayam dewasa dan ayam anakan. Tepat di sebelah kandang ayam, ia juga mengoperasikan mesin penetas telur. Menurutnya, dari sekali masa penetasan, hasil yang didapat 150 hingga 170 butir telur yang kemudian dipasarkan kepada konsumen. “Jadi sekarang saya memelihara ayam sekaligus juga bisa menjadi penopang perekonomian keluarga,” tandas Esra,
Esra menjelaskan bahwa kotoran ayam juga bisa dimanfaatkan untuk penyubur tanaman dan diproses sedemikian rupa sehingga aroma kurang sedap tidak mengganggu lingkungan sekitar rumahnya. Caranya, dengan membuat lapisan alas pada kandang ayam, yang terdiri dari beberapa material seperti pasir kering, kapur, dan sekam padi untuk meminimanisir bau tak sedap dari kotoran ayam. Saat kandang dibersihkan, kotoran ternak yang telah terfermentasi dan bercampur dengan pasir tadi digunakan sebagai pupuk di kebun sayurnya.
Cara beternak ayam tanpa polusi bau tersebut dipelajari dan dipraktikkan Esra melalui pembinaan dari pemerintah desa bersama tim pembimbing dari PT Kaltim Prima Coal (KPC). Selain itu, warga juga mendapatkan bantuan bibit ternak sebagai langkah awal.
Baca juga : Kadis PMD Sulsel Tegaskan SE Penggunaan Dana Desa untuk Ketahanan Pangan tidak Wajib dan tidak Mengikat
“Awalnya dibantu oleh KPC untuk 100 bibit ternak ayam beserta pakan ternaknya. Kami diberikan pendampingan di awal, dan hingga sekarang kami sudah bisa mandiri,” jelasnya.
Ia berharap, program seperti ini dapat terus berlanjut untuk memberikan dukungan bagi masyarakat, sehingga semakin banyak warga yang nantinya akan dapat mengelola ternak secara mandiri dan meningkat kesejahteraan hidupnya.
KPC merupakan perusahaan penambang batu bara, anak usaha dari PT Bumi Resources, Tbk. (BUMI) yang beroperasi di Kutai Timur, wilayah di mana Esra tinggal. Kegiatan pembinaan peternak ayam petelur ini menjadi salah satu wujud kontribusi perusahaan kepada lingkungan dan masyarakat.
Baca juga : Mahasiswa Polbangtan Kementan Komitmen Majukan Peternakan Indonesia
“Kita punya lahan bekas tambang yang dijadikan pilot project ternak ayam petelur. Yang menarik, awalnya kita sebagai pionir di lahan tersebut, lalu setelah 2 tahun jadi pusat pembelajaran komunitas, kemudian terbentuk konsorsium, muncul koperasi, dan sebagainya; sekarang (komunitas tersebut) sudah bisa dilepas dan cukup dimonitor,” papar Wawan Setiawan, General Manager External Affairs and Sustainable Development (ESD) KPC, dalam keterangan resminya, Senin (1/4).
Ia menjelaskan, saat ini terdapat sekitar 45 kelompok peternak ayam yang sudah mandiri dan dari jumlah tersebut diharapkan masih akan terus bertambah, “Sekarang untuk seluruh kebutuhan telur di Kutai Timur sekitar 40% disupply dari komunitas kita,” tutur Wawan.
Di bawah program pengembangan masyarakat, berbagai langkah nyata telah disumbangkan BUMI melalui anak usahanya PT Kaltim Prima Coal (KPC). Guna mendorong swasembada pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, lahan digarap sebagai pusat pembelajaran (pelajar, mahasiswa, komunitas), edutourism dan ecotourism, serta menjadi ekosistem bagi beragam pilot project pemberdayaan potensi lokal. Selain agrobisnis ternak ayam, di area bekas tambang wilayah Kutai Timur juga telah berdiri pusat Peternakan Sapi Terpadu (PESAT) yang juga telah mampu memasok sebagian susu segar beserta olahannya, bahkan juga telah berhasil memasok daging sapi ke pasar lokal.
Komitmen pemberdayaan masyarakat telah menjadi Core Competence bisnis BUMI, seperti yang selalu disampaikan Presiden Direktur BUMI, Adika Nuraga Bakrie, “BUMI dan unit usahanya terus menjalankan praktik-praktik dalam rangka menciptakan kemandirian masyarakat. Hal ini merupakan bentuk kontribusi BUMI dalam mewujudkan SDGs serta aspek-aspek Environmental, Social and Governance (ESG).Langkah-langkah pelestarian lingkungan serta komitmen untuk memberikan manfaat bagi masyarakat menjadi fokus utama kami,” ucapnya. (M-3)
Kemenkeu mengeklaim dana desa yang disalurkan pemerintah sejak 2015 telah berhasil menurunkan tingkat kemiskinan.
Program ini juga menjadi wujud komitmen perseroan terhadap prinsip Environmental, Social and Governance (ESG),
Selama tiga tahun ke depan di dua kalurahan, PLN EPI akan memprioritaskan pada program pemberdayaan ekonomi, program lingkungan, program sosial budaya dan program kesehatan masyarakat
PT Indra Karya melaksanakan Program Pembangunan Kemandirian Desa Sukorejo, Kabupaten Sragen di Jawa Tengah yang dikelola secara terintegrasi untuk meningkatkan perekonomian warga.
Program yang mengusung tema “Perwira Penggerak – Energizing your Life” ini menjadi rangkaian peringatan HUT ke-65 Pertamina (Persero).
MAJELIS Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) akan mengadakan Rakornas I & Silaknas 2025 di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta pada 10-11 Juli 2025.
Program Jaksa Garda Desa mengambil tema Pemberdayaan Lahan dan Badan Usaha Milik Desa dalam rangka Swasembada Pangan yang dirangkaikan dengan penanaman bawang merah.
Dalam sambutannya, Novianto Sulastono mengatakan, keterlibatan Imigrasi dalam gerakan tanam jagung ini merupakan rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke 79.
Inisiatif ini menjadi bukti bahwa lembaga pemasyarakatan tak hanya bisa menjadi ruang pembinaan, tetapi juga motor penggerak ekonomi dan kedaulatan pangan daerah.
Bupati Samosir, Vandiko Gultom mengatakan program tanam padi bersama yang dilaksanakan bertujuan untuk mendukung Asta cita Presiden RI
Untuk kuartal III ditargetkan inovasi 1 hektar lahan jagung untuk satu desa. Maka dengan 128 Desa di Kabupaten Samosir sehingga penanaman jagung mencapai 128 hektar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved