Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Bos-bosnya Dipenjara, Tambang Timah Ilegal di Babel Masih Marak

Rendy Ferdiansyah
28/3/2024 18:25
Bos-bosnya Dipenjara, Tambang Timah Ilegal di Babel Masih Marak
Kapal-kapal tambang timah ilegal di Bangka Belitung (Babel).(Dok. MI)

AKTIVITAS penambangan pasir timah secara ilegal kian marak di Provinsi Bangka Belitung (Babel). Kendati bos-bos tambang timah satu per satu ditangkap oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait dengan pemberian izin tambang ilegal.

Salah satu tambang timah ilegal yang meresahkan di Babel adalah yang terdapat di kolong buntuk Nangnung Sungailiat Bangka. Kegiatan penambangan itu mendapat penolakan keras dari warga kendati sudah sempat beroperasi selama satu bulan.

AKBP Toni Sarjaka Kapolres Bangka mengatakan penolakan tambang timah ilegal di kolong buntuk Sempat ricuh antar warga dan penambang Beruntung lanjutnya kericuhan itu bisa diredam tim gabungan dari Polres, Pol PP dan POM TNI.

Baca juga : Aktifitas Tambang Ilegal di Pantai Cemara Bangka Belitung Kian Masif

"Memang tadi sempat ricuh, tapi sudah berhasil kita kendalikan dan redam,"kata Toni. Kamis (28/3).

Selanjutnya setelah berkoordinasi dengan para penambang, penarnbang hari ini akan bongkar sendiri peralatan tambangnya dan jika penambang masih menambang akan di tindak.

“Kami dari polres akan langsung melakukan penindakan tegas hukum jika masih ada yang berani menambang,” ujarnya.

Baca juga : Kontribusi Pajak PT Timah Semester I Rp.315,6 Miliar

Ia menegaskan hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikan ada atau tidak keterlibatan Aparat Penegak Hukum (APH) karena selama ini baru sebatas imbauan.

"Kita baru menghimbau untuk tidak menambang, tapi jika nanti kita sudah melakukan tindakan hukum baru kita ketahui ada atau tidak keterlibatan APH," tegasnya

Sementara, Kepala lingkungan Nangnung lingkungan air kantung, Edo mengatakan aktivitas tambang ilegal di kolong buntuk ini sudah berjalan satu bulan dan menghasilkan.

Baca juga : Sektor Pertambangan Magnet Pendatang ke Babel

"Lah satu bulan, makin ramai terus karena menghasilkan bukan tambang di kolong itu," kata Edo.

Menurut Edo dalam sebulan ini sebenarnya sudah dua kali ditertibkan tapi penambang tetap bandel terus beraktifitas.

"Makanya hari ini kami minta di tutup total, sungai kami rusak, mangrove rusak dan bisa menjadi ancaman banjir bgi wilayah kami," tegasnya.

(Z-9)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya