Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
LEMBAGA Kemanusiaan dan Pembangunan Internasional Catholic Relief Series (CRS) meluncurkan program Comunity Resilience to Recurring Chatastropes (Correct) di Flores Timur, di Sunrise Hotel Kelurahan Weri Larantuka Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (25/3).
CRS merupakan lembaga yang fokus bergerak pada misi kemanusiaan. Dalam kegiatan ini, CRS mengusung tema “Peningkatan ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana yang berulang di Flores Timur”.
Setelah tiga tahun berjalan mendukung kerja-kerja pemerintah mengurangi resiko bencana di Flores Timur dan belajar dari keberhasilan program-program CRS melalui program FloDesa (2021-2023) dan Incident (2022-Sekarang), kini, CRS akan melanjutkan kerjanya kembali di Flores Timur melalui Proyek Correct.
Baca juga : Banjir Lahar Dingin Gunung Lewotobi Kembali Terjadi
Kurang lebih 5 desa di Flores Timur yang terdampak erupsi gunung Lewotobi yang akan menjadi sasaran program peningkatan ketahanan masyarakat selama 3 tahun ke depan.
Untuk itu, CRS Indonesia akan bekerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), seperti Badan Penanggulanangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, Dinas Pertanian dan beberapa Stakeholder yang lain.
Selain itu, CRS juga akan meneruskan kerja samanya dengan Yayasan Pengkajian dan Pengembangan Sosial (YPPS) sebagai mitra kerja mereka di Flores Timur.
Baca juga : Ribuan Pengungsi Erupsi Lewotobi Mulai Kesulitan Air Bersih
Country Manager CRS Indonesia Yeni Suryani mengatakan pentingnya kolaborasi, peran dan keselarasan dalam menjalankan program pembangunan.
Correct dirancang selaras dengan program pembangunan di Kabupaten Flores Timur terutama terkait pengurangan resiko bencana dan pengembangan ekonomi masyarakat.
Masyarakat memiliki kapasitas mengindentifikasi sumber daya yang dimiliki dan mengembangkannya sehingga mampu mengambil peran kunci dalam usaha pengurangan resiko bencana serta dalam merespon bencana yang terjadi di wilayahnya masing-masing.
Baca juga : Gempa Guguran Gunung Lewotobi di NTT Masih Terus Terjadi
"Kita melakukan Launching Program Correct hari ini untuk memperkenalkan ke masyarakat tentang program tersebut sekaligus menyusun program kerja tahunan sebagaimana yang di amanatkan dalam Memorandum Saling Pengertian (MSP) antara CRS – USCCB dengan Kementrian Sosial RI bahwa Program CRS harus sejalan dengan rencana pembangunan pemerintah daerah dan pelaksaannya harus bekerja sama dengan organisasi perangkat daerah terkait," jelas Yeni.
CRS, melalui Program Correct, fokus membantu ketahanan atau pemulihan ekonomi masyarakat pasca bencana yang berulang di Flores Timur.
"Kita akan memberikan mereka pelatihan-pelatihan untuk mendorong masyarakat dalam upaya pemulihan ekonomi melalui simpan-pinjam internal Komunitas (SILC- Saving and Internal Landing Communities) serta mengenalkan solusi mata pencaharian alternatif kepada masyarakat," kata Yeni.
Baca juga : Gunung Lewotobi Laki-Laki Masih Berstatus Awas, Tanggap Darurat Diperpanjang
Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan Inklusi dan Partisipasi bermakna dari kelompok rentan.
Proyek Correct ini didanai oleh seorang filantrosfis Margareth A Cargill. Program ini sudah memasuki fase IV dan fokus pada penguatan kapasitas pengurangan resiko bencana masyarakat dan Pemerintah Daerah.
Proyek Correct mendukung upaya masyarakat dalam melakukan penganekaragaman mata pencaharian, mendorong antisipasi pemulihan ekonomi paskah bencana melalui simpan pinjam internal komunitas SILC serta mengenalkan solusi mata pencaharian alternatif.
Proyek Correct diluncurkan secara simbolis oleh Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi.
“Saya sangat mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh MACP dan CRS Indonesia. Dukungam yang diberikan ini telah memberikan dampak nyata yang dapat di lihat dari terus meningkatnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana di wilayah kami,” ungkap Rihi. (Z-1)
Jelajahi Manta Point Labuan Bajo, spot menyelam terbaik untuk bertemu pari manta. Temukan tips, lokasi, dan pengalaman seru di sini!
ERUPSI Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 18 Juni 2025 memengaruhi sejumlah aktivitas penerbangan di wilayah timur Indonesia.
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, erupsi lima kali pada Selasa malam (17/6) dengan tinggi letusan mencapai 5.000 meter.
Cross Border Fest bukan sekadar hiburan dan musik, tapi juga perayaan identitas, menyatukan dua budaya dalam semangat persatuan dan keberagaman.
Keberhasilan menjadikan kedua SD tersebut sebagai tim siaga bencana melalui pembuatan denah risiko bencana, mengantongi SK Tim Siaga Bencana (TSB), miliki SOP gempa bumi, dan rencana aksi.
Diskusi bersama diskusi bersama Gubernur dan DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur digelar untuk menyusun perda terkait kelestarian lingkungan.
SEBANYAK 12 penerbangan dari Bandara Ngurah Rai Bali dibatalkan akibat letusan Gunung Lewotobi yang terjadi di Flores Timur, NTT. Total ada 25 penerbangan dari dan ke Bali yang dibatalkan.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara, timur laut, dan barat laut
Masyarakat yang bermukim di desa-desa yang dekat kaki gunung diimbau selalu waspada terhadap potensi ancaman bahaya dari longsoran lava di bagian timur puncak gunung.
GUNUNG Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali meletus empat kali sore ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved