Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SATUAN Tugas (Satgas) Pangan Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah, memastikan stok beras untuk kebutuhan masyarakat di provinsi itu mencukupi hingga perayaan Idulfitri mendatang.
Kasubbid Penmas Polda Sulteng, Komisaris Sugeng Lestari mengatakan, tim Satgas Pangan bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulteng, telah melakukan pemantauan langsung ke sejumlah pasar dan ritel modern di Palu.
Hasilnya, ketersedian beras tercukupi, meski pun demikian terjadi kenaikan harga.
Baca juga : Harga Beras Semakin Mahal, Warga Palu Berharap Pasar Murah
“Yang pasti stok beras aman. Termasuk bahan pokok penting warga lainnya tercukupi di pasaran,” terangnya di Palu, Selasa (5/3).
Menurut Sugeng, pada inpeksi mendadak itu, Tim Satgas tidak menemukan kelangkaan beras atau pun bahan pokok penting lainnya.
“Hasil pemantauan itu khusus untuk stok beras cukup banyak dan mencukupi untuk kebutuhan warga menghadapi ramadan dan Idulfitri mendatang,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Sugeng berharap, masyarakat tidak perlu khawatir dengan maraknya isu kelangkaan beras. Pasalnya, selain stok yang dimiliki pedagang banyak, pasokan beras di gudang Bulog Sulteng juga terus berdatangan.
“Informasi terbaru pasokan beras mau masuk lagi dari Jawa Timur sebanyak 10.000 ton dan beras impor dari luar negeri sebanyak 45.000 ton,” tandasnya. (Z-6)
Mentan Andi Amran Sulaiman mengatakan pihaknya menemukan 212 produsen beras nakal yang tidak memenuhi standar mutu, kualitas, dan volume.
Adapun Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan 10 dari 212 produsen beras nakal telah diperiksa.
GUBERNUR Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengeluarkan perintah kepada satuan Tugas (Satgas) Pangan Provinsi Jawa Tengah.
APPSI mendukung mentan membongkar mafia beras, pedagang pasar menjadi korban dari peredaran beras oplosan yang tidak hanya merugikan masyarakat.
PEMERINTAH memberikan ultimatum tegas kepada para pengusaha beras agar segera mematuhi regulasi yang berlaku, khususnya terkait mutu, harga, dan kesesuaian informasi pada kemasan produk.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat upaya stabilisasi harga ayam ras hidup (livebird) guna melindungi peternak rakyat dari tekanan harga yang tidak wajar.
Pemerintah resmi mengubah klasifikasi penjualan beras dari sebelumnya berdasarkan kualitas (medium dan premium) menjadi dua kategori baru.
Total proyeksi produksi beras sampai Agustus dapat mencapai 24,96 juta ton, sementara total konsumsi beras Januari-Agustus membutuhkan 20,66 juta ton.
Inspeksi bersama KPPU Kanwil I Medan, Disperindag Sumut dan Bulog menemukan produsen beras premium berhenti beroperasi akibat ketiadaan bahan baku.
Hingga saat ini tidak ditemukan indikasi beras oplosan di wilayah Kabupaten Brebes, dan kondisi tersebut akan terus dijaga.
Petugas gabungan Satgas Pangan di sejumlah daerah di Jawa Tengah terlihat turun dan mendatangi pasar tradisional dan langsung melakukan pengecekan para pedagang dan distributor beras.
kenaikan harga gabah dan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium yang tidak berubah mendorong pihak-pihak tertentu untuk melakukan pengoplosan beras
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved