Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Syngenta dan BPJS Ketenagakerjaan Lindungi 400 Petani Jawa Barat

Media Indonesia
05/3/2024 13:54
Syngenta dan BPJS Ketenagakerjaan Lindungi 400 Petani Jawa Barat
Ilustrasi petani.(Antara)

KESEJAHTERAAN petani merupakan faktor penting untuk mendukung upaya mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan. Meski berperan penting dalam penyediaan pangan bagi masyarakat, kesejahteraan petani masih perlu mendapat banyak perhatian. Program Perlindungan Petani yang digagas Syngenta bersama BPJS Ketenagakerjaan cabang Cilacap, Jawa Barat (Jabar), berusaha menjawab panggilan tersebut. 

Program perlindungan ini bertujuan mengatasi berbagai tantangan dan risiko yang dihadapi petani sebagai pekerja informal di sektor pertanian. Dalam bekerja, petani sering kali terpapar berbagai risiko yang dapat mengancam keselamatannya, seperti cedera, kecelakaan kerja, hingga risiko cacat dan kematian. Risiko-risiko ini tidak hanya berdampak sosial, tetapi juga ekonomi, seperti penurunan produktivitas dan pendapatan rumah tangga petani. Oleh karena itu, memberikan jaminan sosial keselamatan kerja kepada petani menjadi prioritas utama dalam mendukung ketahanan pangan dan pembangunan yang berkelanjutan. 

Program Perlindungan Petani Syngenta diluncurkan sejak Maret 2023. Kini program berhasil memberikan perlindungan kepada lebih dari 400 petani dari 52 kecamatan yang tersebar di sembilan kota/kabupaten di Jawa Barat. Program ini tidak hanya meningkatkan rasa aman bekerja di kalangan petani, tetapi juga berkontribusi terhadap peningkatan produktivitas pertanian dan kesejahteraan keluarga petani.

Baca juga : Harga Gabah masih Tinggi, Penggilingan belum Beroperasi Normal

Fokus utama program ini ialah petani padi yang menjadi tulang punggung utama produksi pangan di Jawa Barat, khususnya Kabupaten Indramayu yang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil padi di Indonesia. Pada 2023, produksi padi Kabupaten Indramayu mencapai 1,4 juta ton gabah kering giling (GKG). Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah Kabupaten Indramayu pada 2021, terdapat lebih dari 250 ribu orang yang bekerja di sektor pertanian yang berarti menjadi penggerak utama perekonomian di Kabupaten Indramayu dan ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu, perlindungan terhadap petani harus lebih diperhatikan oleh pemerintah dan pemangku kepentingan lain yang bergerak di sektor pertanian. 

BPJS Ketenagakerjaan membuka kesempatan bagi para pekerja informal seperti petani, pelaku UMKM, pedagang pasar, dan lain sebagainya untuk mendaftar menjadi peserta karena risiko dalam bekerja tidak dapat diprediksi. Dengan iuran yang terjangkau, peserta BPJS Ketenagakerjaan akan mendapat manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKm), dan Jaminan Hari Tua (JHT). 

Melalui kemitraan dengan sektor swasta, BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen terus memperluas cakupan perlindungan ini kepada lebih banyak pekerja informal, untuk memberikan rasa aman dalam bekerja. Hal ini merupakan salah satu langkah penting untuk memajukan sektor pertanian Indonesia. Setiap petani dapat berkontribusi pada perekonomian nasional dengan rasa aman dan terlindungi.

Baca juga : Petani Mitra UPL Indonesia dilindungi Program BPJS Ketenagakerjaan

"Kami menghargai kolaborasi dengan sektor swasta seperti Syngenta untuk memastikan kesejahteraan dan perlindungan bagi semua pekerja di Indonesia, termasuk petani. Kami berharap dengan program ini, petani dapat bekerja dengan produktivitas lebih tinggi karena mereka merasa lebih aman dari risiko yang mungkin timbul saat bekerja karena sudah dilindungi oleh BPJS Ketenagakerjaan," ujar Account Representative BPJS Ketenagakerjaan Cabang Cilacap Dafid Ilham.

Territory Sales Manager Syngenta wilayah pantura Jawa Barat, Ganda Rajagukguk, juga menegaskan komitmen pihaknya terhadap kesejahteraan dan keselamatan petani. "Kami berharap program Perlindungan Petani ini dapat terus memberikan manfaat nyata dan semakin banyak petani yang terlindungi. Selain menjaga produktivitas tanaman dengan bantuan teknologi Syngenta, petani memperoleh perlindungan melalui program jaminan sosial ini," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (5/3).

Senada, Sustainability Project Lead Syngenta Indonesia Harlino Prayudha menyatakan petani ialah mitra utama perusahaan. Fokus pada kesejahteraan petani merupakan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan secara menyeluruh. Oleh karena itu, jaminan sosial bagi petani menjadi pilar penting untuk memastikan kesejahteraan petani dan keberlanjutan sektor pertanian. 

Program Perlindungan Petani diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang berkelanjutan kepada petani, termasuk membantu pengentasan kemiskinan terutama ketika petani memasuki usia pensiun atau kehilangan pendapatan karena kecelakaan kerja atau sakit. Dengan memahami dan merasakan manfaat dari BPJS Ketenagakerjaan, diharapkan akan banyak petani terdorong untuk mengikuti program jaminan sosial secara mandiri. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya