Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEJUMLAH warga di Palu, Sulawesi Tengah, mengurangi porsi makan harian mereka karena harga beras semakin mahal di pasaran.
Salah satu warga Palu, Sukma Wati mengatakan, kenaikan harga beras saat ini sudah memberatkan warga kurang mampu seperti dirinya.
“Berat lah, harga beras semakin hari semakin mahal,” terangnya saat ditemui Media Indonesia di Pasar Tradisional Inpres Manonda (PTIM) Palu, Kamis (29/2).
Baca juga : Bulog: Blora dan Grobogan Tunjukkan Kondisi Mulai Panen
Menurut Sukma, agar tetap bisa makan nasi bersama keluarganya, ia terpaksa membatasi pembelian beras. Dari yang biasanya membeli 10 kilo gram (kg) per minggu, dikurangi menjadi tiga kg per tiga hari.
“Tidak hanya kurangi pembelian, di rumah juga kami kurangi porsi makan keluarga, karena kalau tidak begitu, hari-hari bisa beli beras,” imbuhnya.
Warga Palu lainnya, Herman Nurdin juga melakukan hal serupa. Selain mengurangi pembelian beras di pasar, ia juga mengurangi konsumsi beras keluarganya dengan ubi.
Baca juga : Pedagang Pasar di Yogyakarta Bingung, Harga Beras Mudah Naik dan Stok Berkurang
“Kebetulan saya hanya tinggal berdua sama istri di rumah, jadi seminggu itu paling lima hari saja makan beras, dua harinya makan ubi yang diola dalam bentuk pelbagai jenis hidangan,” ungkapnya.
Herman mengaku, kenaikan harga beras di Palu seperti tidak bisa dikendalikan pemerintah.
“Faktanya sekarang harga beras belum turun, yang ada mala semakian naik. Tentu kami berharap harganya bisa normal lagi,” tutupnya.
Sementara itu, pedagang H Bakri menambahkan, bahwa saat ini harga beras medium dijual Rp15.000 per kg, naik dari harga sebelumnya Rp13.5000 per kg, sementara beras premium menjadi Rp16.500 per kg dari harga sebelumnya Rp14.500 per kg.
“Harga naik lagi tiga hari lalu. Stok kami juga sudah berkurang. Beras semakin mahal karena kenaikan modal di tingkat distributor,” tandasnya. (Z-8)
Pemerintah resmi mengubah klasifikasi penjualan beras dari sebelumnya berdasarkan kualitas (medium dan premium) menjadi dua kategori baru.
Total proyeksi produksi beras sampai Agustus dapat mencapai 24,96 juta ton, sementara total konsumsi beras Januari-Agustus membutuhkan 20,66 juta ton.
Inspeksi bersama KPPU Kanwil I Medan, Disperindag Sumut dan Bulog menemukan produsen beras premium berhenti beroperasi akibat ketiadaan bahan baku.
Hingga saat ini tidak ditemukan indikasi beras oplosan di wilayah Kabupaten Brebes, dan kondisi tersebut akan terus dijaga.
Petugas gabungan Satgas Pangan di sejumlah daerah di Jawa Tengah terlihat turun dan mendatangi pasar tradisional dan langsung melakukan pengecekan para pedagang dan distributor beras.
kenaikan harga gabah dan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium yang tidak berubah mendorong pihak-pihak tertentu untuk melakukan pengoplosan beras
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Kebiasaan bermain dan melihat konten menggunakan gawai bisa membuat anak susah memusatkan perhatian dan menyebabkan penurunan kemampuan sensorik anak.
Kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi bisa meningkatkan risiko terkena diabetes melitus tipe 2.
GAMBAR Prabowo Subianto dan Joko Widodo yang sedang duduk bersama di tempat makan menjadi salah satu bingkai yang dipajang di bagian depan.
Makan terlalu malam atau saat tubuh bersiap untuk istirahat dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, resistensi insulin, dan gangguan metabolisme lainnya.
PENGEBOMAN Israel di Jalur Gaza terus berlanjut pada hari pertama hari raya Idul Fitri. Beberapa serangan udara pada Minggu dini hari waktu setempat menewaskan puluhan orang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved