Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
DINAS Ketahanan Pangan (DKP) Sulawesi Tengah, memastikan stok beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) telah disalurkan ke pasar. Warga provinsi itu diminta tidak panik.
Kepala DKP Sulteng, Iskandar Nongtji mengatakan, beras SPHP bukan langka, namun stoknya saja yang kosong di pasar karena belum ada pasokan dari Perum Bulog.
“Makanya kami sudah mendesak agar Bulog segera melakukan pengisian kekosongan beras SPHP di pasaran,” terangnya di Palu, Selasa (20/2).
Baca juga : 7 Usulan Kebijakan untuk Tangani Kenaikan Harga Beras
Menurut Iskandar, kekosongan beras terjadi di pasar Sulteng khususnya Palu bukan disebabkan karena cadangan beras pemerintah tidak ada. Melainkan karena distribusinya yang terlambat.
“Cadangan beras kita cukup untuk kebutuhan warga Sulteng hingga beberapa bulan kedepan. Jadi aman dan warga tidak perlu panik,” tegasnya.
Iskandar menyebutkan, Perum Bulog Sulteng sudah menyalurkan beras SPHP sejak beberapa hari lalu ke sejumlah pasar khususnya ke retail modern di Palu.
Baca juga : Pemerintah bakal Percepat Penyaluran Beras SPHP ke Pasar dan Ritel Modern
“Untuk totalnya itu ada 5 ton beras SPHP yang sudah disalurkan. Harusnya ketika warga membeli hari ini, pasti ada di pasaran,” tandasnya.
Sebelumnya, warga Palu mendesak pemerintah turun tangan mengatasi kelangkaan beras SPHP yang sudah berlangsung tiga hari di kota itu.
Pasalnya, imbas dari kelangkaan beras subsidi tersebut, warga terpaksa kembali membeli beras medium atau premium yang semakin mahal di pasaran.
Baca juga : Stok Beras Pedagang di Pasar Gedhe Klaten Menipis
“Beras program SPHP itu jauh lebih murah. Di saat harga beras semakin mahal di pasar, SPHP bisa membantu warga kurang mampu seperti saya ini,” terang salah satu warga Palu, Abdul Kadafi kepada Media Indonesia di Pasar Tradisional Inpres Manonda (PTIM) Palu, Senin (19/2) lalu.
Pantauan di PTIM Palu, harga beras semakin mahal.
Di mana, rata-rata pedagang sudah menjual dengan harga Rp13.500 per kg untuk beras medium. Sedangkan beras premium 15.500 per kg.
Baca juga : Persediaan Beras Dipastikan Mencukupi Kebutuhan Masyarakat
“Harga ini naik dari sebelumnya Rp13.000 beras medium dan Rp15.000 beras premium. Cuman naik Rp500, tapi kalau kali banyak memberatkan warga juga,” tambah salah satu pedagang, Burhan Rauf. (TB/Z-7)
Menanggapi keluhan pedagang, Kepala UPTD Pasar Cisalak, Wahyu Syahadat menyatakan telah meminta Pemkot Depok untuk menata PKL di sekitar area Pasar Cisalak.
Inkoppas Minta Pedagang Dilibatkan dalam Pembangunan Pasar
Setiap keputusan investasi kini mempertimbangkan dinamika regulasi dan perkembangan teknologi.
Aksi pungli dan parkir liar di Pasar Induk Kramat Jati itu meresahkan para pedagang dan pengunjung pasar.
Di 2024, 68% usaha kecil Indonesia yang berinvestasi pada teknologi melaporkan bahwa investasi tersebut meningkatkan profitabilitas mereka.
Ketersediaan bahan pokok penting relatif masih aman. Begitu juga dengan harga cenderung stabil dan terkendali.
Perum Bulog dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menjalin kolaborasi yang bertujuan menjaga stabilisasi harga pangan nasional.
Perum Bulog memastikan kesiapan penuh dalam menyalurkan bantuan pangan beras kepada 18.277.083 Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia.
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa Mayjen Ahmad Rizal Ramdhani harus terlebih dahulu pensiun dari dinas militer sebelum resmi menjabat sebagai Dirut Perum Bulog
PanglimaTNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan bahwa Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani layak menjadi Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog
Penunjukan Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani sebagai Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog telah melalui mekanisme sesuai ketentuan hukum
Pemerintah terus mencatat tonggak sejarah baru dalam pengelolaan cadangan pangan nasional. Berdasarkan data resmi Perum Bulog per 13 Mei 2025 pukul 11.03 WIB mencapai 3.701.006 ton.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved