Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
GUNUNG Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) yang berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengalami erupsi sebanyak dua kali pada Sabtu (20/1) pagi yakni pukul 08.13 WIB dan 10.02 WIB.
Petugas Pos Pengamatan Gunung api Semeru Liswanto yang berada di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, dalam laporan tertulisnya menyebutkan bahwa terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Sabtu (20/1) pukul 08.13 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 300 meter di atas puncak (3.976 meter di atas permukaan laut).
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah timur laut. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung," katanya.
Baca juga : Pembersihan Material Gunung Semeru Terus Dilakukan
Kemudian pada pukul 10.02 WIB kembali erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak (4.176 meter di atas permukaan laut).
Baca juga: Delapan gunung api mengalami erupsi 66.197 kali sepanjang tahun 2023
Baca juga: Gunung Marapi Erupsi, Bandara Minangkabau Ditutup
"Kolom abu juga teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah timur laut dan saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung," tuturnya.
Status gunung tertinggi di Pulau Jawa itu masih pada Level III atau siaga, sehingga petugas mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
"Kemudian warga juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," katanya.
Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Sementara Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo mengatakan tidak ada dampak yang terjadi akibat dua kali erupsi Gunung Semeru.
"Tidak ada sebaran abu vulkanik yang mengarah ke permukiman warga dan aktivitas warga berjalan normal, meskipun Gunung Semeru erupsi," tuturnya. (Ant/Z-4)
Kawasan Ranu Regulo ditutup sementara mulai 5 Februari 2024 hingga waktu yang belum ditentukan.
Lokasi ini sangat terkenal, tidak hanya karena keindahannya, tetapi juga karena kisah-kisah romantis dan mistis yang melekat padanya.
DUA gunung berapi menunjukkan peningkatan aktivitasnya, Kamis (28/3), yakni Gunung Semeru di Jawa Timur dan Gunung Dukono, di Maluku Utara.
kolaborasi dalam bentuk misi kemanusiaan ini diharapkan dapat meringankan beban warga yang menjadi korban dan terdampak erupsi Gunung Semeru.
Ahmad Riza Patria mengajak warga Ibukota untuk turut membantu warga yang terdampak bencana erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur.
“Natal kami rayakan juga dengan kegiatan kemanusiaan, menghadirkan anak-anak dan memberikan santunan untuk Panti Asuhan Anugerah Rumah Pemulihan."
SEBELUM terjadinya guguran awan panas dari Gunung Semeru di Jawa Timur, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat rata-rata 40 kejadian gempa per hari.
Saat gunung api meletus, tidak hanya abu vulkanik yang dikeluarkan, tetapi juga mengeluarkan gas.
Lumajang, Jawa Timur menjadi lokasi pilot project model pengembangan wilayah terpadu dengan basis hutan sosial.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan BMKG terus berupaya menyajikan data secara cepat, tepat dan akurat terkait potensi kebencanaan.
BNPB menyerahkan bantuan kepada pasien yang terluka karena awan panas guguran Gunung Semeru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved