Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TANAMAN kakao yang dikenal dengan biji coklatnya memiliki potensi ekonomi yang bisa dimanfaatkan. Melalui kegiatan pelatihan dan pengembangan bibit tanaman kakao, warga Desa Sesait, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara, NTB mendapatkan pembekalan terkait potensi dari nilai ekonomis kakao.
Koordinator kegiatan, Paris Tundun Mangku langit menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan pengembangan bibit tanaman kakao merupakan bentuk perhatian khusus untuk pengembangan sektor pertanian. Pelatihan ini diharapkan dapat membawa dampak positif jangka panjang untuk perekonomian dan kesjahteraan petani kakao.
"Pelatihan dan pengembangan terkait tanaman kakao. Yang ikut ada petani kakao hingga pelaku UMKM. Tujuannya untuk mengembangkan produk-produk UMKM yang ada di desa kami," kata Paris di lokasi.
Baca juga : Pertanian Kakao Meluas, Nestle Perkuat Reboisasi Pantai Gading
Paris menekankan bahwa pelatihan tersebut mencakup berbagai aspek, melibatkan petani kakao hingga pelaku UMKM yang terlibat dalam pengolahan dan pemasaran produk olahan kakao.
Baca juga : Nilai Tukar Petani Naik Tipis, Didorong Kenaikan Harga Komoditas
Tanaman kakao, yang dikenal dengan biji coklatnya, menghasilkan produk olahan seperti coklat, bubuk kakao, mentega kakao, kue, dan sirup coklat.
Selain memberikan pelatihan, para sukarelawan juga berperan dalam memberikan bantuan bibit kakao kepada petani setempat. Langkah ini diambil untuk memperkuat sektor pertanian dan mendukung peningkatan produksi kakao di daerah tersebut.
Masyarakat setempat merespon positif kegiatan ini, menganggapnya sebagai langkah membantu meningkatkan produktivitas tanaman kakao di wilayah mereka. (Z-8)
Kolaborasi ini membantu pelaku industri dan petani komoditas kopi dan kakao untuk memenuhi poin-poin keberlanjutan agar komoditas dapat diekspor dan diterima pasar global.
Riset yang terbatas dan transfer teknologi yang kurang optimal menyebabkan produktivitas kakao hanya mencapai sepersepuluh dari potensi maksimalnya.
Proses pascapanen pun terbilang sederhana. Petani hanya perlu menjemur biji kakao selama lima hari untuk mengurangi kadar air.
Cocoa Life menggelar workshop bertema Mendorong Lanskap Agroforestri Kakao Berkelanjutan untuk mendorong upaya perlindungan hutan dan praktik berkebun kakao berkelanjutan.
PEMANFAATAN lahan bekas tambang dengan penanaman bibit kakao jadi salah satu opsi untuk membuat area tersebut berfungsi dan bernilai guna bagi masyarakat.
Harga biji gabah kakao kering jemur (non fermentasi) ditingkat petani ke pedagang pengumpul, Rp 80.000/kg (kilogram). Harga tersebut lebih murah dari tiga pekan lalu Rp 100.000/kg.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved