Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dokter Lo Siauw Ging Wafat, Warga Miskin Solo Berduka

Widjajadi
09/1/2024 23:03
Dokter Lo Siauw Ging Wafat, Warga Miskin Solo Berduka
Dokter Lo Siauw Ging(MI/Widjajadi)

LO Siauw Ging, 90, dokter yang terkenal karena sifat welas asihnya bagi warga miskin di Kota Solo , Jawa Tengah, telah wafat di RS Kasih Ibu Solo, pada Selasa (9/1) siang. Selama lima tahun terakhir sebelum dijemput maut, almarhum keluar masuk rumah sakit, karena sejumlah penyakit yang diderita.
   
Dari catatan Media Indonesia, kondisi kesehatan dokter baik hati itu mulai menurun sejak 5 tahun terakhir. Pada tahun 2017 dia terjatuh di kamar mandi dan mengalami patah tulang (patah tulang) paha kanan. Dan sepekan terakhir dr Lo kembali dirawat karena gangguan penyakit lain, hingga tutup usia.
  
Masyarakat Solo mengenal sosok dr Lo Siauw Ging sebagai dokter dermawan.   

Pria kelahiran 16 Agustus 1934 di Magelang ini menjadi abdi kemanusiaan yang sulit ditandingi dokter dokter lain di Indonesia.
 
Ia pernah menjabat sebagai direktur di Rumah Sakit Kasih Ibu dan melayani pasien di Rumah Sakit Dr. Oen Solo, serta masih membuka praktik di rumahnya di kawasan Jagalan Solo sepanjang hidupnya.
    
Dokter Lo terkenal sebagai dokter yang merawat dan mengobati pasien tanpa menetapkan tarif, bahkan sebagian besar pasien yang tidak mampu tidak dibebani biaya pengobatan. Biaya pembelian obat pun terkadang dibayar oleh Dr. Lo untuk pasiennya yang tidak mampu. Selain itu, dokter Lo juga terkenal akan diagnosanya yang tepat.
  
Almarhum meneladani sosok dokter Oen, seniornya yang berjiwa sosial tinggi, serta ayahnya. Karena pelayanannya selama bertahun-tahun di Solo, namanya tercantum di Kitab Solo.
  
Kalimat atau ungkapan yang serring diucapkan saat ditanya wartawan adalah jika dapat membuat warga sehat kembali saja, maka dirinya sudah senang. Bagi warga tidak punya, ya tidak usah bayar, biar bisa beli beras, biar keluarganya bisa makan.

Perjalanan hidup Dokter Lo

Dokter baik hati itu perjalanan hidupnya penuh liku. Ia bukan dokter yang kaya. Pada saat terjadi pembelanjaan Mei 1998, dokter Lo tetap membuka praktik meskipun tentara hendak mengurungkannya ke tempat yang aman.   
  
Bahkan karena banyaknya orang yang membutuhkan tangan dinginnya dalam menyembuhkan si sakit, ia tetap membuka praktik sehingga rumahnya justru dijaga oleh para tetangga sekitar.

“Banyak orang yang membutuhkan pertolongan, termasuk korban memeras, bagaimana aku bisa menolak mereka? Jika semua dokter berhenti praktik, siapa yang akan melayani pasien?” sergahnya ketika diminta tutup praktik di tengah-tengah Kota Solo pada tahun 1998.
 
Ia bahkan menegaskan, selama fisiknya masih cukup kuat, dirinya tidak pernah berpikir untuk pensiun. Bagi dia, seorang dokter hanya akan pensiun jika sudah tidak ada lagi yang bisa dilakukan.   

“Layanan kemanusiaan untuk upaya memberi kesembuhan bagi si sakit, memberiku kepuasan yang tidak dapat dibeli dengan uang,” tukas dr Lo setiap ditanya wartawan yang mewawancarainya.
  
Selamat jalan Opa Lo, ribuan warga menyayangimu. Jasa dan kebaikanmu selama berkarya kemanusiaan menjadi pahala menuju surga yang kekal. Amin. (Z-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya