Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Respons Soal Aksi Grace Natalie Hampiri Moderator Debat

Media Indonesia
09/1/2024 11:06
Respons Soal Aksi Grace Natalie Hampiri Moderator Debat
Grace Natalie dan elite PSI hampiri moderator debat saat jeda iklan(Medcom / Fachri Audhia Hafiez)

KETUA Umum PSI, Kaesang Pangarep menanggapi dua elite PSI yakni Grace Natalie dan Isyana Bagoes Oka melayangkan protes saat debat capres ketiga yang diselenggarakan KPU di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1) malam.

Baca juga: Anies Terkejut dengan Komentar Jokowi Soal Debat

Keduanya menghampiri moderator debat, yakni Ariyo Ardi dan Anisha Dasuki pada saat jeda iklan. "Mbak Grace itu protes karena ada ketidak sportifan mengenai hand sign," ujar Kaesang di Bangka Belitung lewat keterangan yang diterima, Selasa (9/3)

Kaesang menilai, tindakan yang dilakukan kedua petinggi PSI tidak mengejutkan. Ia menganggap, protes yang dilayangkan Grace dan Isyana merupakan hal yang biasa saat mengetahui adanya tindakan tidak sportif

"Biasalah mbak Grace akan protes mengenai hal-hal seperti itu," ucap Kaesang.

Baca juga: Pemimpin Terpilih secara Demokratis Justru Memundurkan Demokrasi

Diketahui, aksi kedua elite PSI itu terjadi setelah pendukung capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo berulang kali mengangkat salam 3 jari. Momen itu terjadi saat lawan debat Ganjar yakni Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, berbicara.

Grace menilai ada ketidaksportifan yang dilakukan pendukung calon presiden Ganjar Pranowo melakukan salam tiga jari secara berulangkali. Grace Natalie mengatakan, mempertanyakan terkait keberadaan pendukung pasangan calon yang duduk di belakang moderator mengacungkan tangan saat calon lainnya menjawab pertanyaan.

"Gerakan pendukung paslon pasti akan tertangkap mata paslon. Itu ada dalam sudut pandang mata paslon," ujar Grace.

Baca juga: Analis Sebut Prabowo Terlihat tidak Kuasai Data Pertahanan di Debat Capres

Menurutnya, bukan tidak mungkin, gerakan yang dilakukan pendukung akan menganggu konsentrasi semua calon saat berbicara.

"Waktu masing-masing calon presiden sangat terbatas sekitar 2 menit. Dalam waktu pendek mereka harus fokus berpikir," pungkas Grace.

Sementara itu, anggota Bawaslu RI, Puadi, mengatakan pihaknya belum dapat menyimpulkan apakah tindakan-tindakan tersebut sebagai pelanggaran atau bukan. Sehingga, Ia meminta publik untuk melaporkan kejadian tersebut agar Bawaslu dapat mengkajinya.

"Jika nanti memang masyarakat melihat ada informasi tentang adanya dugaan pelanggaran, silahkan laporkan ke Bawaslu. Sehingga nanti kita akan lakukan kajian. Apakah dalam proses debat itu ada kejanggalan yang kemungkinan dugaan pelanggaran, nanti kita bisa nilai setelah adanya kajian", ujarnya dalam konpers di kantor Bawaslu, Jakarta, pada Senin, (8/1).

Sementara anggota Bawaslu lainnya, Lolly Suhenty mengatakan, pihaknya akan memberikan saran perbaikan dan evaluasi kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU RI) dan kepada tim masing-masing paslon. (MGN/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya