Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BALAI Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) melepasliarkan Elang Jawa (Nisaetus Bartelsi), Jumat (5/1). Sebelum dilepasliarkan ke habitatnya, satwa tersebut menjalani rehabilitasi selama 21 bulan.
Kepala Balai Besar TNGGP, Sapto Aji Prabowo, menuturkan pada 14 Maret 2022, Pendidikan Konservasi Elang Jawa (PPKEJ) Resort PTN Cimungkad Balai Besar TNGGP mendapat penyerahan Elang Jawa bernama Kalina untuk dilakukan proses rehabilitasi. Satwa tersebut berasal dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat.
"Selanjutnya dilakukan rehabilitasi selama 21 bulan. Selama rehabilitasi menggunakan tenaga keeper dari internal TNGGP bekerja sama dengan Pusat Penyelamatan Satwa Elang Jawa Loji-Taman Nasional Gunung Halimun Salak," kata Sapto, Jumat (5/1).
Baca juga: Hari Konservasi Kehidupan Liar Sedunia
Kalina merupakan Elang Jawa berkelamin betina. Kalina sudah berusia dewasa.
Sapto menuturkan, pada 14-15 Desember 2023, tim kesehatan bersama PPSEJ Loji-TNGHS melaksanakan pemeriksaan kesehatan, penilaian perilaku, dan survei lokasi pelepasliaran. Hasilnya, Kalina sudah siap dilepasliarkan.
Baca juga: BKSDA Sumsel Amankan 3.306 Individu Satwa Burung Tidak Dilindungi Tanpa Dokumen
"Proses selama rehabilitasi memang sangat panjang. Dari berbagai proses itu, Kalina akhirnya dinyatakan dapat dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya," jelasnya.
Dengan dilepasliarkannya Kalina, Sapto berharap dapat berkembang biak dengan baik dan menambah jumlah populasi Elang Jawa. Tak hanya di kawasan TNGGP yang merupakan habitat Elang Jawa, tapi di semua wilayah di Jawa, sehingga keberadaannya tetap terjaga.
"Harapan kami, semoga tidak ada Kalina lainnya yang harus menghuni kandang rehabilitasi, baik di tempat ini maupun tempat lain. Tempat mereka bukan di kandang, tapi di alam bebas. Perjuangan yang tidak mudah bagi rekan-rekan pengelola di Resort Cimungkad untuk dapat melepasliarkan kembali Kalina ke habitatnya," ucap Sapto.
Lokasi pelepasliaran Elang Jawa berada di PTN Cimungkad yang ditetapkan sebagai site monitoring Elang Jawa berdasarkan SK Nomor: 126/IV-11/BT-5/2015. Berdasarkan SK tersebut, monitoring populasi Elang Jawa di Bidang PTN Sukabumi difokuskan di Resort Cimungkad dengan metode Concentration Count dan Nest Protection.
“Keberadaan Elang Jawa di TNGGP cukup terjaga. Di site monitoring sendiri terdapat delapan individu Elang Jawa. Hal ini membuktikan bahwa hutan TNGGP cukup terjaga, sehingga Elang Jawa dapat hidup dan berkembangbiak dengan baik," pungkasnya.
(Z-9)
LIBUR panjang Kenaikan Yesus Kristus pada akhir pekan lalu jadi momen bagi para pendaki menaiki puncak Gunung Gede Pangrango.
AKTIVITAS pendakian ke kawasan Gunung Gede Pangrango kembali dibuka.
RELAWAN Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) melaksanakan aksi bersih-bersih sampah di sepanjang jalur pendakian di kawasan Gunung Gede Pangrango.
AKTIVITAS pendakian ke kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) ditutup sementara waktu selama periode 3-7 April 2025.
Selain pendakian, pengunjung juga dapat menikmati berbagai aktivitas seperti camping, birdwatching, dan mempelajari keanekaragaman hayati di area tersebut.
Seorang pendaki di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) ditemukan meninggal dunia, Selasa (28/5) petang. Belum diketahui persis penyebab kematiannya.
Pelepasliaran juga dapat menambah populasi orangutan di habitat alaminya.
Orangutan jantan Aben, Muaro, Onyo, Batis, dan Lambai juga memiliki riwayat penyelamatan yang hampir sama ketika diselamatkan
Siti juga menekankan bahwa semua burung yang dilepasliarkan telah melalui pemeriksaan kesehatan yang ketat dan menjalani proses habituasi di kawasan Kebun Raya Indrokilo.
BALAI Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jawa Timur bersama Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Jawa Timur melepasliarkan 275 ekor burung Madu pengantin.
Ketua Pengurus Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Jamartin Sihite mengatakan 300 lebih orang utan yang saat ini sedang Dalam masa perawatan menunggu pelepasliaran.
Lokasi pelepasliaran merupakan kawasan Hutan Lindung yang berada di bawah pengelolaan KPH III Langsa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved