Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
RATUSAN pengungsi Rohingya yang diusir mahasiswa Aceh dari basement Balee Meuseuraya Aceh (BMA) sempat mogok makan pada Minggu (24/12). Aksi yang mereka lakukan itu sebagai bentuk protes kondisi tempat tinggal sementara yang mereka tinggali.
Mereka menuntut tempat pengungsian yang lebih layak. Hal itulah yang memicu kemarahan ratusan mahasiswa Aceh yang menggelar unjuk rasa pada Rabu (27/12) hari ini dan mengusir paksa para pengungsi Rohingya dari gedung BMA.
"Aksi penolakan terjadi saat jam makan siang dan malam, tetapi akhirnya mereka kembali menerima makanan setelah diberi pemahaman," kata Kasatintelkam Polresta Banda Aceh, Kompol Suryo Sumatri Darmoyo, Minggu, 24 Desember 2023.
Baca juga : Mahasiswa Aceh Pindah Paksa Pengungsi Rohingya ke Kantor Kanwil Kemenkumham
Suryo melanjutkan, pembagian makan malam oleh Yayasan Kemanusiaan Madani Indonesia (YKMI) melalui relawan PMI Banda Aceh juga kembali mengalami penolakan awal, namun setelah arahan dari relawan RAPI, warga Rohingya akhirnya menerima makanan.
"Diduga, tindakan ini dilakukan sebagai bentuk protes untuk mendapatkan penampungan yang lebih layak," ujarnya.
Pihaknya menjelaskan, salah seorang warga Rohingya, menyampaikan tuntutan mereka terkait penempatan dan hunian yang dianggap layak, sebanding dengan kondisi di Camp Bangladesh.
Baca juga : Ulama Aceh Minta Presiden Jokowi Selesaikan Masalah Rohingya
"Mereka ingin ditempatkan seperti tempat mereka di camp Bangladesh," jelasnya.
Baca juga : Tolak Rohingya, Mahasiswa Aceh Minta Pengungsi Dipulangkan ke Negaranya
Ratusan pengungsi Rohingya yang diusir paksa dari gedung BMA, Rabu (27/12). (AFP/CHAIDEER MAHYUDDIN)
Baca juga : Temui UNHCR, Ini Sikap Indonesia soal Pengungsi Rohingya
Khalilullah, salah satu mahasiswa yang ikut dalam aksi unjuk rasa hari ini mengatakan, kedatangan pengungsi Rohingya telah menimbulkan keresahan di masyarakat Aceh.
"Tolong pulangkan Rohingya ke negaranya," kata Khalilullah, Rabu, 27 Desember 2023.
Menurutnya, masyarakat Aceh merasa bahwa pemerintah lebih mengutamakan pengungsi Rohingya dibandingkan dengan masyarakat Aceh sendiri.
Baca juga : Mahfud MD: Indonesia Terima Pengungsi Rohingya karena Kemanusiaan
"Masyarakat Aceh sudah mulai risih dengan kelakuan-kelakuan pengungsi Rohingya. Mereka datang ke Aceh untuk mengungsi, tapi malah ada yang kedapatan mesum, ada yang kedapatan mogok makan karena menuntut ditempatkan ditempat yang layak," ujarnya.
Khalilullah juga mengatakan bahwa pemerintah harus menindak tegas oknum-oknum pengungsi Rohingya yang melakukan tindakan kriminal. Ia khawatir, tindakan kriminal tersebut akan memicu konflik di Aceh.
"Pemerintah harus menindak tegas oknum-oknum pengungsi Rohingya yang melakukan tindakan kriminal. Kita tidak ingin konflik terjadi di Aceh," ujarnya. (MGN/Z-4)
Kementerian Sosial memastikan kebutuhan dasar bagi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), bisa terpenuhi.
Petugas terus berjaga dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan para pengungsi.
BPBD DKI mengaktifkan mekanisme tanggap darurat untuk menjamin kebutuhan dasar para pengungsi dapat segera terpenuhi.
Acara bertajuk Suara Pengungsi: A Celebration of Shared Humanity, Hope, and Dignity digelar untuk memperingati Hari Pengungsi Dunia yang jatuh setiap bulan Juni.
Puluhan warga Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, yang berhasil selamat dari musibah tanah longsor, masih bertahan di tempat pengungsian.
RATUSAN ribu orang terpaksa mengungsi akibat bencana iklim tahun lalu.
Di Desa Ceurih Kupula, Desa Pulo Tunong, Desa Mesjid Reubee dan Desa Geudong, puluhan ha lahan sawah mengering. Lalu tanah bagian lantai rumpun padi pecah-pecah.
SEORANG mahasiswa asal Medan, Muhammad Iqbal, 19, ditemukan meninggal dunia setelah hilang terseret ombak saat berenang di Pantai Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar.
KEBAKARAN lahan melanda dua gampong (desa) di Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh. Total lahan yang terbakar sejak sepekan terakhir seluas 12 hektare.
Dari jumlah jemaah asal Aceh kali ini (tahun 2025), 4.378 orang, sebanyak 12 di antaranya telah wafat di Arab Saudi.
Muslim, penjaga rumah Cut Meutia, mengaku telah berulang kali melaporkan kondisi kerusakan parah pada beberapa bagian bangunan Rumah Cut Meutia.
HARGA cabai merah di kawasan Provinsi Aceh, sejak sepekan terakhir turun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved