Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEMBURAT sinar matahari menyoroti pesisir Dusun Tuanesi, Desa Kuanheun, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), memunculkan siluet indah di senja itu.
Lima puluh meter dari pesisir pantai di ujung selatan Pulau Timor itu, terdapat bentang alam berbentuk cekung seluas dua hektare yang dikenal dengan nama Lilifuk.
Memanjang dari utara ke selatan, Lilifuk dibatasi pagar batu dengan laut lepas. Pagar batu itu dibangun oleh leluhur Suku Baineo. Suku asal pedalaman Pulau Timor ini yang mendiami Tuanesi sekitar awal abad ke-20 yang kemudian mewariskan Lilifuk secara turun-temurun.
Bagian Lilifuk yang dangkal didominasi padang lamun, sedangkan bagian tengah dengan kedalaman hingga 10 meter dikenal dengan nama Kolam Timau. Di situ terdapat terumbu karang yang masih utuh, belum terjamah aktivitas penangkapan ikan yang merusak ekosistem laut.
Baca juga: Mengintip Ritual Bercocok Tanam Dayak Dea Halong, Ngasok Miah Melatu Wini
“Saat air laut surut, ikan akan tertahan di karang dan padang lamun karena dibatasi oleh pagar batu," ujar Edo Baineo, generasi keempat suku Baineo menjelaskan tujuan pembangunan pagar batu, Sabtu (9/12).
Lilifuk dijaga oleh petugas yang berasal dari anggota suku dan dilindungi aturan adat yang tujuannya menjaga kelestarian ekosistem terumbu karang yang merupakan habitat ikan.
Tak satupun nelayan diperbolehkan melakukan aktivitas di dalam Lilifuk, apalagi melakukan penangkapan ikan dengan bahan peledak atau bahan kimia beracun, mengambil terumbu karang, kerang, penyu dan pasir laut.
Warga atau nelayan yang tertangkap tangan melanggar aturan adat, dikenai denda satu ekor ternak, uang Rp2 juta, dan beras 60 kilogram yang diserahkan ke lembaga adat. Aturan adat ini membuat potensi ikan di Lilifuk melimpah.
Dulu, sesuai kesepakatan adat, Lilifuk buka dua kali setahun untuk memberikan kesempatan kepada warga menangkap ikan yakni pada Juni dan Desember. Akan tetapi, mulai 2024, Lillifuk hanya buka sekali dalam setahun yakni setiap Januari. Saat itu, warga beramai-ramai datang ke sana membawa alat tangkap yang ramah lingkungan seperti sorok lingkar dan jaring untuk menangkap ikan.
Baca juga: Tradisi Sekaten di Keraton Yogyakarta Dikembalikan ke Fungsi Utamanya
Karena dilindungi adat, penangkapan ikan juga diawali dengan upacara adat menangkap ikan atau saun ta’et dipimpin tokoh adat Suku Baineo.
Upacara diawali dengan menyembelih seekor sapi, kemudian dagingnya dimakan bersama warga desa lainnya, ada juga tari-tarian dan para tetua adat mengenang kembali asal-usul Lilifuk lewat tutur adat.
Selanjutnya, tokoh adat dan warga pantai untuk memulai ritual Tasaeb Ika atau mendirikan rambu-rambu di antaranya warga yang menangkap ikan wajib menyetor upeti berupa seikat ikan atau tanaib ika ke tuan Lilifuk.
"Kalau tangkap 10 ekor, buat pemilik Lilifuk tiga ekor," jelas Edo Baineo.
Baca juga: Tradisi Upacara Begawi Adat Khas Suku Lampung di Desa Mesir Ilir
Pemerintah Desa Kuanheun telah menerbitkan peraturan desa (perdes) yang mengatur tentang Lilifuk yang memuat tiga poin yakni pelestarian budaya, menjaga ekosistem laut, dan mengembangkan wisata pantai.
Kepala Desa Kuanheun, Semir Polin menyebutkan setiap warga yang pergi menangkap ikan di sana, membayar karcis masuk seharga Rp5.000. "Hasil penjualan karcis bagi tiga, 60% untuk tuan Lilifuk, 20% untuk penjaga Llifuk 20%, dan 20% lagi untuk kas desa," sebut Semir Polin.
Bagi Dia, Lilifuk merupakan satu-satunya kearifan lokal yang tumbuh berkembang di masyarakat setempat demi melindungi sumber daya laut.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah menargetkan luas kawasan konservasi perairan mencapai 26,9 juta hektare Indonesia juga mengklaim 30% kawasan laut akan menjadi kawasan konservasi. Untuk kawasan konservasi di NTT, sebagian besar terdapat di Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu seluas 3,5 juta hektare. Laut Sawu juga menjadi jalur migrasi mamalia laut sehingga ekosistemnya perlu dijaga agar tidak mengganggu pasar global ikan.
Adapun hasil survei tutupan karang terakhir dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) NTT menyebutkan rata-rata tutupan karang di perairan dekat Lilifuk sebanyak 36,30 persen dalam kondisi baik. Jika dibandingkan tutupan karang di dalam Lilifuk pada kondisi sangat baik.
Lain halnya di Laut Sawu, terumbu karang dalam kondisi baik sekali hanya 0,4%, baik 4,6%, sedang 39,2%, buruk 28,4%, dan buruk sekali 27,4%. Tak terkecuali di Kabupaten Rote Ndao yang berjarak 40 mil di selatan Kota Kupang, rata-rata tutupan karang di sana dalam kondisi baik hanya 29,2% atau 70,8% rusak.
Untuk memulihkan terumbu karang yang rusak, Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang langsung bergerak melakukan rehabilitasi karang yang hancur di titik-titik tertentu melalui proses transplantasi karang dan pemulihan ekosistem mangrove yang menurun.
Koordinator BKKPN Kupang Wilayah Kerja Rote Ndao, Riyan Afif Al Ihsan mengatakan rehabilitasi terumbu karang di Rote bermitra bersama Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), kelompok masyarakat desa, Reef Check Indonesia, dan Yayasan Pendidikan Konservasi Alam (Yapeka).
Kegiatan yang dijalankan yakni rehabilitasi terumbu karang dengan media transplantasi fishdome dan spiderweb, dan penanaman mangrove.
“BKKPN bermitra dengan Reef Check karena mereka menangani program yang berhubungan dengan dampak perubahan iklim. Kami juga menjaga ekosistem dan biota laut dalam bentuk survei, jika ditemukan kerusakan akan dilakukan rehabilitasi," ujarnya.
Kearifan lokal dan rehabilitasi karang yang rusak, bagian dari peran masyarakat pesisir dan BKPPN dalam memperluas wilayah konservasi laut. Salah satu tujuan dari perluasan kawasan konservasi ialah untuk meningkatkan populasi ikan dan dan serapan karbon.
(Z-9)
Geografi yang unik menjadikan Indonesia tidak hanya sebagai pengelola salah satu ekosistem terpenting di bumi, tetapi juga sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim.
Masyarakat yang tinggal di pesisir Kota Cirebon, Jawa Barat, diminta mewaspadai potensi rob beberapa hari ke depan.
Tanaman tersebut tidak hanya berupa tanaman hias. Terdapat pula tanaman yang memiliki nilai tambah secara ekonomi dengan media hidroponik.
Dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menanam lebih dari 50.000 pohon mangrove di 14 lokasi berbeda secara serentak.
Para pengurus HAPPI yang baru saja dilantik diharapkan berperan dan ambil bagian dalam kebijakan pembangunan kelautan dan kemaritiman Indonesia.
SEBANYAK 152.000 hektare (ha) atau 47% areal Daerah Aliran Sungai (DAS) Benain di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT) kini dalam kondisi kritis.
Seminar ini bagian dari edukasi pertama kalinyapada 50 orang dokter dan nakes yang bertugas di fasilitas kesehatan tingkat pertama di Pulau Timor dan sekitarnya.
Untuk mencegah wabah rabies terus meluas, Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) mengumumkan kepada seluruh jemaat turut membantu pemerintah daerah melakukan pencegahan.
SEDIKITNYA dua rumah warga mengalami kerusakan dan retak imbas dari gempa magnitudo 6,1 yang mengguncang Pulau Timor, Kamis (31/8).
Sejumlah barang jualan di salah satu pusat perbelanjaan di Kupang, berjatuhan dan hancur berserakan akibat getaran gempa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved