Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Tradisi Sekaten di Keraton Yogyakarta dikembalikan ke fungsi utamanya, yaitu kegiatan syiar agama Islam dengan balutan budaya. Hajad Dalem Sekaten dan Garebeg Mulud 2023/Jimawal 1957 merupakan wujud memperingati Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Rangkaian agenda tersebut telah diawali dengan pelaksanaan prosesi Miyos Gangsa pada Kamis (21/09) dan akan diakhiri dengan Garebeg Mulud pada Kamis (28/09) mendatang.
"Tidak ada pasar malam Sekaten karena dikembalikan seperti dulu. Sekaten dan pasar malam merupakan dua hal yang berbeda," KRT Wiraningrat, Wakil Penghageng Kawedanan Keprajuritan Keraton Yogyakarta, Jumat (22/9).
Baca juga: Angkat Tema Budaya Pengantin Palembang, Pameran GPI Kembali Digelar
Pada masa penjajahan, Belanda sengaja membuat acara pasar malam untuk memecah fokus masyarakat agar tidak tertuju pada sekaten. Belanda waktu itu takut dengan kegiatan di Keraton Yogyakarta.
Rangkaian kegiatan Sekaten sudah dimulai pada Kamis malam (21/9) , yaitu ayahan Miyos Gangsa. "Jadi ada 3 momen kalau bulan ini Miyos Gangsa, Kondur Gangsa, sama Grebeg yang akan dilakukan pada 28 September nanti," papar dia.
Selain Miyos Gangsa dan Hajad Dalem Garebeg Mulud 2023/Jimawal 1957, agenda lain yang akan turut dilaksanakan terbuka, yaitu Gladi Resik Prajurit Jelang Garebeg Mulud (24/09) di Kagungan Dalem Pelataran Kamandungan Kidul-Pagelaran, Numplak Wajik (25/09) di Pareden, Kompleks Magangan, Keraton Yogyakarta, Kondur Gangsa (27/09) di Masjid Gedhe Keraton Yogyakarta, dan Bedhol Songsong.
Baca juga: Persembahan dari Solo Hadirkan Budaya Tradisional dan Modern
Pementasan Wayang Kulit Lakon Pandawa Mahabhiseka akan digelar (28/9) di Kagungan Dalem Tratag Bangsal Pagelaran Keraton Yogyakarta. Agenda Kondur Gangsa yang akan digelar di Masjid Gedhe Keraton Yogyakarta pada pukul 18.30 WIB-selesai ini rencananya akan diawali dengan pembagian Udhik-udhik oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X.
KRT Wiraningrat menjelaskan, pelaksanaan Hajad Dalem Garebeg Mulud 2023/Jimawal 1957 pada 28 September 2023 nanti ini akan digelar di tiga lokasi yaitu, Kagungan Dalem Masjid Gedhe, Kantor Kepatihan, dan Kadipaten Pakualaman.
Adab saat Merayah
Kepala Bidang Adat, Seni, Lembaga Budaya, dan Tradisi Dinas Kebudayaan DIY, Yuliana Eni Lestari Rahayu berpesan, agar masyarakat dapat memerhatikan adab dalam merayah pareden saat acara Grebeg.
“Jadi (berebutnya) dengan sopan, kalau merayah monggo. Kalau misalnya mau sunggi-sunggian monggo, tapi tidak naik di jodang yang memang itu sebagai tempat untuk meletakkan pareden,” terang Eni.
Selama rangkaian grebeg, kawasan Grebeg masuk dalam larangan terbang drone (pesawat nirawak). Kebijakan ini juga mengacu pada peraturan yang diterbitkan AIRNAV Indonesia dengan nomor NOTAM B1833/23 NOTAMN. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak membuka payung selama rangkaian agenda tersebut dilaksanakan. Penggunaan payung akan memecah perhatian dan menakuti kuda yang mengiringi bregada.
(Z-9)
RUU tentang MD3 atau RUU tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD masuk dalam usulan RUU Prolegnas Prioritas 2025 untuk memperkuat kapasitas DPD.
PIHAK Keraton Yogyakarta tengah merancang agar wisatawan bisa lebih mengeksplorasi pengalaman di Keraton Yogyakarta secara lebih mendalam (deep experience).
Grebeg Sawal 1 Sawal 1957 (Jawa) yang diselenggarakan bertepatan dengan hari Kamis Pon (11/4) ini tidak ada lagi rayahan atau rebutan gunungan.
Trah Sultan Hamengkubuwono (HB) II meminta pemerintah mendukung upaya pengembalian aset-aset dan manuskrip milik HB II yang dirampas Inggris saat peristiwa Geger Sepehi pada 1812.
Keluarga besar Trah Sultan Hamengkubuwono II berharap presiden dan wakil presiden terpilih dapat memperjuangkan pengembalian aset-aset Sultan Hamengkubuwono II yang dirampas Inggris
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta menyerahkan undangan menggunakan hak pilih kepada keluarga Raja Kraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X beserta keluarga.
SRI Sultan Hamengku Buwono X turut hadir dalam acara resepsi pernikahan Stevi Harman dan Mario Pranda yang digelar di Gedung Tribrata, Jakarta Selatan.
Lebih dari tantangan lingkungan, Sri Sultan menyebutkan, tantangan terbesar sesungguhnya adalah pada aspek sosial dan perilaku, yang mana edukasi kesehatan menjadi kunci.
Sri Sultan juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk merawat dan mengembangkan Yogyakarta melalui harmoni antara tradisi, demokrasi, dan inovasi.
Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo menemui Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Kilen, Kota Yogyakarta, Rabu (15/1) pagi.
Mengenai nilai ganti rugi, Sri Sultan menyebut, angkanya memang kecil. Angka kecil tersebut dipilih untuk menegaskan bahwa fokus gugatan adalah tertib administrasi dan kepastian hukum.
Sri Sultan menyatakan semua pendataan jumlah pemilih atau Daftar Pemilih Tetap (DPT) di DIY sudah tuntas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved