Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tradisi Sekaten di Keraton Yogyakarta Dikembalikan ke Fungsi Utamanya

Ardi Teristi Hardi
22/9/2023 16:08
Tradisi Sekaten di Keraton Yogyakarta Dikembalikan ke Fungsi Utamanya
Pasar Malam Perayaan Sekaten di Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta yang ditiadakan di tahun 2023 ini.(MI)

Tradisi Sekaten di Keraton Yogyakarta dikembalikan ke fungsi utamanya, yaitu kegiatan syiar agama Islam dengan balutan budaya. Hajad Dalem Sekaten dan Garebeg Mulud 2023/Jimawal 1957 merupakan wujud memperingati Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Rangkaian agenda tersebut telah diawali dengan pelaksanaan prosesi Miyos Gangsa pada Kamis (21/09) dan akan diakhiri dengan Garebeg Mulud pada Kamis (28/09) mendatang.

"Tidak ada pasar malam Sekaten karena dikembalikan seperti dulu. Sekaten dan pasar malam merupakan dua hal yang berbeda," KRT Wiraningrat, Wakil Penghageng Kawedanan Keprajuritan Keraton Yogyakarta, Jumat (22/9).

Baca juga: Angkat Tema Budaya Pengantin Palembang, Pameran GPI Kembali Digelar

Pada masa penjajahan, Belanda sengaja membuat acara pasar malam untuk memecah fokus masyarakat agar tidak tertuju pada sekaten. Belanda waktu itu takut dengan kegiatan di Keraton Yogyakarta.

Rangkaian kegiatan Sekaten sudah dimulai pada Kamis malam (21/9) , yaitu ayahan Miyos Gangsa. "Jadi ada 3 momen kalau bulan ini Miyos Gangsa, Kondur Gangsa, sama Grebeg yang akan dilakukan pada 28 September nanti," papar dia.

Selain Miyos Gangsa dan Hajad Dalem Garebeg Mulud 2023/Jimawal 1957, agenda lain yang akan turut dilaksanakan terbuka, yaitu Gladi Resik Prajurit Jelang Garebeg Mulud (24/09) di Kagungan Dalem Pelataran Kamandungan Kidul-Pagelaran, Numplak Wajik (25/09) di Pareden, Kompleks Magangan, Keraton Yogyakarta, Kondur Gangsa (27/09) di Masjid Gedhe Keraton Yogyakarta, dan Bedhol Songsong.

Baca juga: Persembahan dari Solo Hadirkan Budaya Tradisional dan Modern

Pementasan Wayang Kulit Lakon Pandawa Mahabhiseka akan digelar (28/9) di Kagungan Dalem Tratag Bangsal Pagelaran Keraton Yogyakarta. Agenda Kondur Gangsa yang akan digelar di Masjid Gedhe Keraton Yogyakarta pada pukul 18.30 WIB-selesai ini rencananya akan diawali dengan pembagian Udhik-udhik oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X.

KRT Wiraningrat menjelaskan, pelaksanaan Hajad Dalem Garebeg Mulud 2023/Jimawal 1957 pada 28 September 2023 nanti ini akan digelar di tiga lokasi yaitu, Kagungan Dalem Masjid Gedhe, Kantor Kepatihan, dan Kadipaten Pakualaman.

Adab saat Merayah

Kepala Bidang Adat, Seni, Lembaga Budaya, dan Tradisi Dinas Kebudayaan DIY, Yuliana Eni Lestari Rahayu berpesan, agar masyarakat dapat memerhatikan adab dalam merayah pareden saat acara Grebeg.

“Jadi (berebutnya) dengan sopan, kalau merayah monggo. Kalau misalnya mau sunggi-sunggian monggo, tapi tidak naik di jodang yang memang itu sebagai tempat untuk meletakkan pareden,” terang Eni.

Selama rangkaian grebeg, kawasan Grebeg masuk dalam larangan terbang drone (pesawat nirawak). Kebijakan ini juga mengacu pada peraturan yang diterbitkan AIRNAV Indonesia dengan nomor NOTAM B1833/23 NOTAMN. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak membuka payung selama rangkaian agenda tersebut dilaksanakan. Penggunaan payung akan memecah perhatian dan menakuti kuda yang mengiringi bregada.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya