Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dokter dan Tenaga Kesehatap Kupang Ikuti Edukasi Tata Laksana Penanganan Bibir Sumbing

Palce Amalo
21/9/2024 19:47
Dokter dan Tenaga Kesehatap Kupang Ikuti Edukasi Tata Laksana Penanganan Bibir Sumbing
Ilustrasi anak dengan bibir sumbing(MI/Supardji Rasban)

ASOSIASI Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) Wilayah V bersama Smile Train Indonesia, RSUP dr. Ben Mboi Kupang menggelar seminar bertajuk Mengenal Bibir Sumbing Dan/Atau Langit-Langit Dan Tahapan Tata Laksananya di Kupang, Jumat (20/9).

Seminar ini melibatkan FKKH Universitas Nusa Cendana (Undana), FK Universitas Jember dan Asosiasi Mahasiswa Kedokteran (AMSA) Undana.

Seminar digelar di RSUP dr. Ben Mboi Kupang, dilanjutkan engan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit secara gratis bagi 29 anak yang akan berlangsung sampai Minggu (22/9).

Baca juga : Masih Ada Stigma, Padahal Peran Bidan Vital Bagi Kesehatan Ibu dan Anak

Seminar ini merupakan bagian dari edukasi pertama kalinya kepada 50 orang terdiri dari dokter dan tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di fasilitas kesehatan tingkat pertama di seluruh Pulau Timor dan daerah sekitarnya.

"Harapan ke depan, penanganan bibir sumbing tidak hanya menyelesaikan pasiennya, tetapi juga edukasi, dan yang kita kerjakan ini edukasi pertama kali untuk dokter dan tenaga kesehatan," kata Ketua AIPKI Wilayah V dokter Ulfa Elfiah kepada wartawan di sela-sela seminar tersebut.

Setelah edukasi ini, lanjutnya, edukasi yang sama bakal diberikan kepada masyarakat."Ke depan masarakat umum. untuk mengetahui dan tidak hanya menyelesaan masalahnya, tetapi menyelesakan penyebabnya," jelasnya.

Baca juga : AIPKI Wilayah V Edukasi Tata Laksana Penanganan Bibir Sumbing

Adapun bakti sosial operasi bibir sumbing dan/atau langit-langit (cleft lip and/or palate) ini untuk memberikan kesempatan kepada pasien menjalani operasi korektif guna memperbaiki penampilan fisik, serta fungsi mulut (kemampuan berbicara, makan, dan bernapas dengan normal).

Dengan demikian, bakti sosial ini memiliki dampak jangka panjang yang signifikan bagi kehidupan para pasien. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penanganan bibir sumbing sejak dini.

"Seminar akan memberikan gambaran gambaran mengenai tata laksana multitahap dan multidisiplin, sehingga apabila menemui pasien dengan sumbing bibir dan langit-langit, kami harapkan teman-teman di fasilitas kesehatna tingkat pertama ini dapat melakukan intervensi dasar dan merujuk apabila ada indikasi untuk merujuk," kata Koordinator Seminar, 
dokter Robertus Arian.

Dengan demikian, lanjutnya, rujukan pasien dilakukan pada tahapan tempat dan Waktu yang tepat sehingga di tingkat pelayanan yang lebih lanjut,dapat memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pasien.

"Harapannya tidak hanya berdampak pada sumbing bibirnya saja, tetapi juga berdampak pada tumbuh kembang anak agar dapat mencapai potensi optimalnya sebagai anak Indonesia," kata dokter Robertus Arian. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya