Geografi yang Unik Jadikan Pesisir Indonesia Rentan Tenggelam

MENTERI Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan geografi Indonesia yang unik terdiri dari lebih dari 17 ribu pulau, kaya akan keanekaragaman hayati dan warisan budaya. Geografi yang unik ini menjadikan Indonesia tidak hanya sebagai pengelola salah satu ekosistem terpenting di bumi, tetapi juga sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim.

"Dari naiknya permukaan air laut yang mengancam wilayah pesisir kita hingga pola cuaca yang semakin tidak dapat diprediksi yang memengaruhi sektor pertanian kita, kita berada di garis depan krisis global ini," kata Hanif di Baku Olympic Stadium, Azerbaijan, Senin (11/11).

Namun, Indonesia berkomitmen penuh untuk mewujudkan target ambisius yang diuraikan dalam kontribusi yang ditetapkan secara nasional.

Baca juga : Presiden Prabowo Setujui Program Reboisasi Besar-besaran

"Kita sedang bertransisi menuju masa depan yang rendah karbon dan tangguh terhadap iklim, dan kita ingin melakukannya dengan cara yang tidak hanya melindungi rakyat kita, tetapi juga memberikan kontribusi yang berarti bagi upaya global," ujar dia.

Upaya pemerintah meliputi peningkatan ambisi dalam energi terbarukan, penguatan tindakan di sektor pertanian, kehutanan, dan penggunaan lahan, dan promosi tindakan iklim yang kuat, inklusif, dan melibatkan banyak pemangku kepentingan.

Di kesempatan yang sama Menteri Perhutanan Raja Juli Antoni mengatakan upaya mengatasi perubahan iklim bisa diupayakan secara bersama dengan kontribusi semua pihak.

"Saya percaya, kolaborasi, bertanggung jawab, dan partisipasi, kita bisa melindungi dan menjaga wilayah kita, dan menjadi sebuah negara kebanggaan untuk generasi berikutnya," ungkapnya.

Diketahui COP29 berlangsung pada 11 hingga 22 November 2024 di Baku Azerbaijan. Pertemuan pada COP29 tahun ini mengusung tema In Solidarity for a Green World. (Z-9)