Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MINAT generasi muda di Jawa Tengah menjadi petani rendah bersamaan dengan semakin berkurangnya lahan pertanian di provinsi tersebut. kondisi itu akan mengancam ketersediaan pangan di masa depan.
Fenomena menurunnya minat menjadi petani terungkap berdasarkan hasil sensus pertanian 2023 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) di daerah dan Provinsi Jawa Tengah.
Keterbatasan sarana prasarana kebutuhan pertanian juga menjadi persoalan tersendiri dihadapi petani seperti keterbatasan pupuk, peralatan pertanian, dan teknologi pertanian.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kudus dalam sensus pertanian mengungkapkan bahwa jumlah petani di Kudus mencapai 44.697 orang dan hanya 194 orang di antaranya yang berusia dibawah 25 tahun.
Baca juga: Ingin Petani Nyaman, Mentan Amran Gercep Revisi Peraturan Pupuk Bersubsidi
Sedangkan petani usia 25-34 tahun di Kabupaten Kudus sebanyak 2.415 orang. "Fenomena regenerasi petani yang rendah ini cukup mengkhawatirkan dan mengancam ketersediaan pangan global di masa depan," kata Kepala BPS Kudus Eko Suharto.
Regenerasi petani ini sangat penting, lanjut Eko, apalagi banyak petani yang kini sudah lanjut usia dan kekurangan generasi muda yang tertarik untuk mengambil alih usaha pertanian. Ada juga ketimpangan gender pada pengelolaan usaha pertanian di Kabupaten Kudus, yakni 87,83 persen laki-laki dan 12,17 persen perempuan.
Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah Dadang Hardiwan mengungkapkan bahwa dari jumlah penduduk di Jawa Tengah yang mencapai 36 juta jiwa dan dari generasi milenial yang berusia 19-39 tahun dan mau memilih untuk menjadi petani hanya 14,86 persen.
Baca juga: Petani di Bandung Diajak Pakai Sistem Tanam Culik
Berdasarkan Hasil Pencacahan Lengkap Sensus Pertanian 2023 Tahap 1, demikian Dadang Hardiwan, minimnya jumlah petani muda dalam kurun waktu 10 tahun, juga dibarengi kondisi sektor pertanian di Jawa Tengah mengalami penurunan.
Dibandingkan 1 dekade lalu, jumlah Usaha Pertanian Perorangan (UTP) saat ini hanya 4.363.708 unit atau turun 13,25 persen. Demikian juga Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) sebanyak 4.218.349 rumah tangga, turun 1,68 persen.
Jumlah Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB) sebanyak 285 unit naik 26,67. Jumlah Usaha Pertanian Lainnya (UTL) sebanyak 2.324 unit juga naik 297,26 persen serta Rasio Usaha Pertanian Perorangan (UTP) di Jawa Tengah terhadap Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) sebesar 1,03 atau turun 0,14 poin dibanding tahun 2013 sebesar 1,17. (Z-6)
Urban farming juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perkotaan. Hasil panen tidak hanya dapat dijual tetapi juga dapat dikonsumsi sendiri.
dampak positif globalisasi terhadap berbagai aspek, mulai dari politik hingga hiburan yang dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat
PPIU Program YESS memberikan fasilitas dan bimbingan kepada generasi muda di perdesaan untuk menjadi wirausahawan dan petani handal do Subang, Jawa Barat.
YESS menjadi salah satu solusi yang terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan dan memberdayakan petani di Indonesia.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Presiden Jokowi mengakui, saat ini stok yang ada di Bulog 1,7 juta ton masih harus ditambah lagi sampai akhir tahun, kira-kira 1,5 juta ton.
rumah adat Jawa Tengah yang dikelompokkan menjadi lima macam, termasuk joglo yang paling terkenal karena keunikan arsitekturnya
senjata tradisional Jawa Tengah sebagai warisan perjuangan bernilai filosofi tinggi dan kini masih bisa ditemukan di kalangan masyarakat Jawa
tarian Jawa Tengah yang merepresentasikan tentang berbagai macam kisah yang dibalut dalam pertunjukan seni menarik
pakaian adat Jawa Tengah yang terdiri dari berbagai jenis pakaian dan aksesoris, sering digunakan dalam upacara resmi dan mengandung filosofi mendalam
Di Jawa Tengah terdapat banyak makanan khas yang selalu menjadi favorit wisatawan. Bahkan, makanan khas Jawa Tengah ini juga sudah banyak di jual di luar wilayahnya.
Letak geografis yang beragam menjadi salah satu penentu keragaman bahan pangan yang lantas dioleh menjadi panganan khas wilayah setempat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved