Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MINAT generasi muda di Jawa Tengah menjadi petani rendah bersamaan dengan semakin berkurangnya lahan pertanian di provinsi tersebut. kondisi itu akan mengancam ketersediaan pangan di masa depan.
Fenomena menurunnya minat menjadi petani terungkap berdasarkan hasil sensus pertanian 2023 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) di daerah dan Provinsi Jawa Tengah.
Keterbatasan sarana prasarana kebutuhan pertanian juga menjadi persoalan tersendiri dihadapi petani seperti keterbatasan pupuk, peralatan pertanian, dan teknologi pertanian.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kudus dalam sensus pertanian mengungkapkan bahwa jumlah petani di Kudus mencapai 44.697 orang dan hanya 194 orang di antaranya yang berusia dibawah 25 tahun.
Baca juga: Ingin Petani Nyaman, Mentan Amran Gercep Revisi Peraturan Pupuk Bersubsidi
Sedangkan petani usia 25-34 tahun di Kabupaten Kudus sebanyak 2.415 orang. "Fenomena regenerasi petani yang rendah ini cukup mengkhawatirkan dan mengancam ketersediaan pangan global di masa depan," kata Kepala BPS Kudus Eko Suharto.
Regenerasi petani ini sangat penting, lanjut Eko, apalagi banyak petani yang kini sudah lanjut usia dan kekurangan generasi muda yang tertarik untuk mengambil alih usaha pertanian. Ada juga ketimpangan gender pada pengelolaan usaha pertanian di Kabupaten Kudus, yakni 87,83 persen laki-laki dan 12,17 persen perempuan.
Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah Dadang Hardiwan mengungkapkan bahwa dari jumlah penduduk di Jawa Tengah yang mencapai 36 juta jiwa dan dari generasi milenial yang berusia 19-39 tahun dan mau memilih untuk menjadi petani hanya 14,86 persen.
Baca juga: Petani di Bandung Diajak Pakai Sistem Tanam Culik
Berdasarkan Hasil Pencacahan Lengkap Sensus Pertanian 2023 Tahap 1, demikian Dadang Hardiwan, minimnya jumlah petani muda dalam kurun waktu 10 tahun, juga dibarengi kondisi sektor pertanian di Jawa Tengah mengalami penurunan.
Dibandingkan 1 dekade lalu, jumlah Usaha Pertanian Perorangan (UTP) saat ini hanya 4.363.708 unit atau turun 13,25 persen. Demikian juga Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) sebanyak 4.218.349 rumah tangga, turun 1,68 persen.
Jumlah Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB) sebanyak 285 unit naik 26,67. Jumlah Usaha Pertanian Lainnya (UTL) sebanyak 2.324 unit juga naik 297,26 persen serta Rasio Usaha Pertanian Perorangan (UTP) di Jawa Tengah terhadap Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) sebesar 1,03 atau turun 0,14 poin dibanding tahun 2013 sebesar 1,17. (Z-6)
OBSESI untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi 8% agar Indonesia keluar dari middle income trap (MIT) masih terasa berat.
Pemkab Cirebon telah menetapkan bahwa luas lahan sawah padi yang harus dilindungi mencapai 44 ribu hektare.
PROGRAM Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) diharapkan dapat disinergikan dengan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
Pelatihan pertanian organik yang diselenggarakan pada tanggal 5 dan 7 Agustus 2025 ini diikuti oleh 12 kelompok tani.
Guru Besar IPB University Edi Santoso mengapresiasi gebrakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang secara berani telah membongkar adanya praktek kecurangan kualitas beras.
JAUH di atas ekspektasi pasar, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025, y-o-y, mencapai 5,12%, meningkat dari 4,87% kuartal I 2025.
Duta Besar Australia untuk Indonesia Rod Brazier berkunjung ke Yogyakarta, Magelang, dan Semarang di Jawa Tengah pada 11-13 Agustus 2025.
Polres Pati, Jawa Tengah, menegaskan bahwa informasi yang beredar di media sosial terkait meninggalnya dua polisi akibat demo di Pati merupakan hoaks, atau tidak benar
AKSI unjuk rasa di Alun - Alun Pati, Rabu pagi (13/8), mulai berlangsung.Masyarakat sudah hadir untuk menyampaikan aspirasi, kepolisian memberi pengamanan dan pendekatan humanis
Gerakan pangan murah (GPM) dalam sepekan terakhir dan diperkirakan masih akan berlangsung hingga beberapa pekan ke depan
CUACA ekstrem berpotensi di sejumlah daerah di Jawa Tengah, Senin (12/8), hujan ringan hingga lebat mengguyur sebagian besar daerah sehingga diminta warga untuk waspada
Gelombang tinggi di perairan tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved