Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Lukisan Daur Ulang Limbah Plastik akan Dipamerkan di Art Jakarta

Tosiani
17/11/2023 08:55
Lukisan Daur Ulang Limbah Plastik akan Dipamerkan di Art Jakarta
Pelukis Eastingmedi memilih menggunakan daur ulang sampah plastik sebagai pengganti cat untuk menghasilkan karya lukisnya.(MI/Tosiani)

BERBEDA dari kebanyakan lukisan lainnya, lukisan kepala buddha yang dibuat Pelukis Eastingmedi kali ini terlihat seperti gambar timbul tiga dimensi, dengan detail bernuansa klasik yang terkesan seperti batuan sesunggguhnya. Sepintas pengunjung yang melihatnya tidak akan menyadari lukisan itu bukan patung yang terbuat dari batuan. 

Lukisan kepala Budha itu berukuran kecil di mana terbuat dari recycle limbah sampah plastik yang dipanaskan. Di mana limbah plastik dipanaskan di atas api menggunakan sendok. Setelah mencair, dioleskan ke kanvas menggunakan pisau palet. 

Teknik tersebut didemonstrasikan pelukis Eastingmedi. Limbah yang dia gunakan berasal dari plastik yang ada di kawasan rumahnya di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (15/11).

Baca juga: 'Woman with a Watch' Karya Picasso Terjual Rp2,1 Triliun di Balai Lelang Sotheby's

"Saya menghadirkan lukisan recycle limbah sampah plastik sebagai media lukis. Caranya, plastik dipanaskan diatas api dengan menggunakan sendok. Setelah mencair, lalu dioleskan ke kanvas dengan pisau palet untuk membentuk lukisan Kepala Buddha," tutur Eastingmedi, Kamis (16/11).

Sejumlah lukisan hasil daur ulang tersebut rencananya akan dibawa ke Jakarta untuk dipamerkan di ajang Art Jakarta di Kawasan Jiexpo Kemayoran, Jakarta mulai Jumat (17/11) hingga Minggu (19/11).

Baca juga: Membaca Sejarah Banda Neira Melalui Lukisan Berjudul Meneer

Tahun ini, Art Jakarta 2023 dijadwalkan akan menyambut kedatangan berbagai galeri dari Indonesia dan Negara Jiran Asia Tenggara. Di antaranya Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam.  Dari Indonesia, selain Pelukis Eastingmedi, ada juga Umar Chusaeni, Wawan Geni, Yasumi Ishii, Utami Atasia Ishii, Soneo Santoso, Januri, dan Hadi Soesanto. Nantinya setiap pelukis memamerkan tiga hingga lima karya.

Melalui lukisan itu, Eastingmedi berharap dapat melakukan perubahan kecil bagi lingkungannya. Terutama mengurangi limbah plastik yang tersebar di berbagai tempat di lingkungan rumahnya. 

Easting mengaku teknik lukisannya bukan hal yang baru. Pasalnya sejak kecil ia kerap membakar plastik untuk mengetahui jenis warna yang dihasilkan. Seperti warna putih dari pipa paralon, hitam dari plastik kresek, botol minuman mineral, dan pembungkus kabel. 

"Sampah plastik yang dipanaskan ini sebagai pengganti cat. Untuk warna hitam didapat dari bungkus kabel, warna coklat diproses dari botol minuman air mineral atau bisa juga dari tas plastik kresek. Sedangkan warna putih dihasilkan oleh pipa pralon," ungkap Eastingmedi.

Untuk menghasilkan satu lukisan dari limbah plastik tidak mudah. Proses pembuatannya butuh waktu yang lama dan tingkat kesulitan yang tidak sederhana. Semisal lukisan berukuran 40x50 sentimeter membutuhkan waktu sekitar sepekan. Belum lagi setiap pemanasan plastik membutuhkan perlakuan yang berbeda, pasalnya tingkat leleh plastik berbeda. 

"Jadi pemanasannya itu yang berbeda, ada yang gampang meleleh, ada yang agak lama, sehingga butuh waktu lama untuk menyelesaikan satu lukisan,"katanya.

Pada Pameran Art Jakarta nanti, setiap lukisan akan dijual dengan variasi harga yang berbeda berdasarkan ukuran dan tingkat kesulitannya. Untuk lukisan kepala buddha dari resaikel sampah plastik berukuran 40x50 sentimeter dihargai senilai Rp8 juta. Melalui lukisan dari sampah plastik itu, Eastingmedi berniat ingin ikut serta menjaga lingkungan dari sampah plastik yang sulit didaur ulang, sehingga lingkungan menjadi   lebih bersih.

"Kita harus ikut menjaga lingkungan agar lestari, meski yang kita lakukan hanya hal kecil, seperti memungut sampah, tapi itu akan membuat lingkungan bersih. Dengan pameran menggunakan media sampah plastik resaikel ini, menurut saya akan menarik dihadirkan di kota seperti Jakarta. Ini hanya contoh kecil yang bisa saya lakukan,"pungkas Estingmedi. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya