Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
POLITEKNIK Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) dari Program Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS) di Jawa Barat (Jabar) kembali mempertemukan para pengusaha dan petani milenial di seluruh Indonesia, melalui Milenial Agriculture Forum (MAF) pada Rabu, (15/11) di Aula BPP Wilayah V Dramaga, Kabupaten Bogor.
Ajang diskusi anak muda yang dikemas melalui talkshow dengan tema "Pojok KUR: Penguatan Ekosistem Klaster Pertanian untuk Kelayakan Pengajuan Permodalan" yang melibatkan para petani, offtaker, pebisnis, dan pengusaha muda di bidang pertanian khususnya yang berada di wilayah Bogor, Jabar.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Kementan. Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa petani milenial memiliki peran penting dalam menjamin ketersediaan pangan di Indonesia.
Baca juga: Didukung CSA, Subang Ajak Generasi Milenial Bangun Pertanian Daerah
"Yang menjamin berdiri tegaknya negara dan bangsa adalah petani milenial, petani milenial punya peran penting untuk bangsa dan negara, karena petani milenial, garda terdepan dalam mencapai ketahanan pangan nasional," jelasnya.
Senada dengan Dedi, Plh Direktur Polbangtan Bogor l sekaligus Direktur YESS PPIU Jabar, Rudi Hartono mengatakan, semangat berwirausaha memang butuh motivasi layaknya permodalan.
“Permodalan sangat penting untuk kegiatan usaha. Jika memang permodalan dari orang lain, butuh perhitungan yang cermat. Jika menggunakan modal orang lain ada semacam effort bagaimana supaya bisnis yang dikembangkan selalu menguntungkan. Ada beban yang harus ditempuh sehingga menjadi termotivasi untuk berkembang lebih baik lagi,” ujar Rudi.
Baca juga: Petani Milenial Kalsel Didorong untuk Ekspor Produk Pertanian
Business Talkshow yang menjadi program mingguan dari program YESS Kementan ini mendatangkan Nicki Junianti, selaku local champion yang sukses bertani cabai dengan lahan mencapai 5 hektare dan saat ini menjadi offtaker untuk petani cabai di wilayah Bogor dengan omzet mencapai ratusan juta rupiah.
Nicki sejak awal memang memiliki minat yang besar di dunia usaha, alih-alih menjadi pegawai kantoran. Nicki memilih untuk berwirausaha di bidang pertanian karena banyak sekali anak muda yang belum berminat menjadi petani.
Nicki mengembangkan usaha di bidang pertanian, khususnya produksi cabai. Nicki juga mendampingi petani-petani lain untuk menjadi inti plasma.
Selain Nicki, hadir juga Ahmad Nuratman, milenial asal Tanjung Balai Karimun, Sumatra Utara (Sumut) yang sukses menjadi local champion peternak kambing. Awalnya, Ahmad diberi modal berupa lahan seluas 17 hektare di kawasan Puncak, Bogor.
Baca juga: MAF 2023 Hadirkan Dua Petani Milenial yang Sukses Berbisnis Bawang dan Padi
Termotivasi dari sabda Rasulullah, bahwasanya disunnahkan untuk memelihara kambing niscaya di dalamnya ada keberkahan.
Dengan perencanaan yang matang dan kerja keras, saat Covid-19 melanda, justru Ahmad mendapat banyak permintaan akan susu kambing sehingga Ahmad berhasil meraup omzet miliaran rupiah.
Perjalanan bisnis ini panjang. Ahmad meyakini komoditi domba dan kambing sudah dijanjikan dalam agama.
Hingga saat ini, sudah ada 15 orang peternak di wilayah Bogor yang tergabung ke dalam klaster. Ahmad membentuk pasar ritel nasional sehingga dapat memenuhi kebutuhan susu total ada 50 peternak seluruh Indonesia untuk ruminansia kecil.
Baca juga:
Setali tiga uang, Arief Rachman selaku mitra bisnis dari program YESS yang mendirikan bisnis startup di bidang peternakan juga membagikan kiat sukses bisnisnya yang digeluti sejak 2021.
Lulusan sarjana peternakan ini mengaku sudah melakukan usaha jual beli ternak kurban sejak bangku kuliah.
Setelah lulus Arief mencoba peruntungan dengan menjual daging di garasi rumah tanpa karyawan dengan menggunakan alat seadanya. Arief mengaku cukup banyak permintaan di kala lebaran idul fitri. Sehingga Arief melihat ini sebagai potensi bisnis yang menjanjikan.
Bermodalkan ruko dengan harga sewa yang sangat murah, Arief mencoba mengembangkan usahanya dengan cara melakukan variasi daging impor dan RPH.
Terkoneksi dengan importir besar, Arief lebih memfokuskan usahanya kepada ekosistem peternakan di hulu, seperti penyediaan pakan, obat-obatan penunjang hewan, pembiayaan permodalan untuk tambahan ternak.
“Dimulai dari manajemen peternakan yang paling besar variabel costnya ada di pakan. Bagaimana pakan bisa diberikan secara yarnen (bayar panen) agar tidak memberatkan mitra bisnis”, pungkas Arief. (RO/S-4)
PETANI milenial Rustan Abu Bakar selama ini mengolah ubi jalar menjadi keripik. Seiring berjalannya waktu, Rustan merasa harus ada perkembangan terhadap usahanya.
Petani milenial dicari! Daftar sekarang & raih sukses di bidang pertanian modern. Panduan lengkap cara daftar, syarat, & peluangnya di sini!
Kementan menerima kunjungan delegasi forum kerja sama Selatan-Selatan dan Triangular (SSTC) untuk berdialog mengenai pelaksanaan program pemberdayaan generasi muda di pertanian
PROGRAM Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan). Petani muda
Kementerian Pertanian akan melibatkan sedikitnya 15 ribu orang petani milenial atau disebut Brigade Ketahanan Pangan guna mempercepat pencapaian target swasembada pangan.
Kementan kembali menggelar program Petani Milenial 2024 yang memberikan peluang besar bagi generasi muda untuk berkarir di sektor pertanian
Meskipun Lebaran Idul Adha hanya tinggal menghitung hari, namun banyak dagangan ternak yang tidak laku dan para pembeli umumnya merupakan pelanggan lama.
Peternakan akan lebih maksimal dalam menjalankan programnya jika dilakukan secara kolektif melalui kelompok atau lembaga.
Sebanyak 1.213 ekor sapi perah bunting resmi tiba di Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, Jawa Tengah.
Ditjen PKH memperketat pengawasan terhadap rantai pasok pangan hewani guna mencegah praktik penyimpangan yang dapat mengancam kualitas dan keamanan produk yang dikonsumsi masyarakat.
Potensi kerja sama di sektor peternakan yang dapat dikembangkan dengan MERCOSUR antara lain terkait pengembangan genetika, kesehatan hewan ternak, dan optimalisasi produksi ternak.
Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI) Lampung Tengah menggelar kegiatan edukasi terkait pencegahan dan penanganan PMK
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved