Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
JELANG musim penghujan dan ancaman bencana banjir, Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, melakukan normalisasi dua sungai besar Sungai Barabai dan Sungai Batang Alai.
"Mitigasi bencana banjir jelang musim penghujan kita lakukan dengan normalisasi di kawasan hilir Sungai Barabai dan Sungai Batang Alai menggunakan exavator amphibi. Pekerjaannya tengah berlangsung," ujar Sekretaris Daerah Hulu Sungai Tengah, Ahmad Yani, Senin (13/11).
Pemkab Hulu Sungai Tengah juga melakukan pemetaan wilayah rawan bencana hidrometeorologi dan menggalakkan sosialisasi kewaspadaan bencana. "Kita juga mendorong percepatan penyelesaian pembangunan Kolam Regulasi dan rencana pembangunan bendungan Pancar Hanau di kaki Pegunungan Meratus," kata Ahmad Yani.
Baca juga: BI Perkuat Investasi Hijau di Kalimantan Selatan
Pembangunan kolam regulasi merupakan proyek pengendali banjir Barabai yang dibangun Kementerian PUPR dengan anggaran sebesar Rp280 miliar. Kolam regulasi dibangun pada 2021 di lahan seluas 60 hektare, diharapkan selesai pada 2024 mendatang.
Kepala BPBD Hulu Sungai Tengah, Ahmad Apandi mengatakan ada puluhan desa yang tersebar di 11 kecamatan di wilayahnya masuk kategori rawan bencana hidrometeorologi terutama banjir. Adapun 11 kecamatan dimaksud yakni, Kecamatan Labuan Amas Selatan, Labuan Amas Utara, Hantakan, Haruyan, Pandawan, Barabai, Batu Benawa, Batang Alai Timur (BAT), Batang Alai Selatan (BAS), Batang Alai Utara (BAU), dan Limpasu.
Baca juga: Kalimantan Selatan Targetkan Penurunan Stunting Menjadi 18,1 Persen di 2023
Kabupaten Hulu Sungai Tengah merupakan salah satu daerah rawan bencana hidrometeorologi tahunan di Kalsel. Pada peristiwa banjir besar tahun 2021, sebagian besar wilayah kabupaten ini nyaris tenggelam akibat banjir. Puluhan ribu jiwa warga terdampak dan sembilan orang warga tewas terseret banjir.
Banjir yang disebut terparah dalam sejarah tersebut telah melumpuhkan ekonomi masyarakat, termasuk roda pemerintahan daerah. (Z-3)
PEMERINTAH mulai memproses pembebasan tanah warga dua desa terpencil di Kecamatan Peramasan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan untuk pembangunan bendungan Riam Kiwa.
PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menetapkan status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) seiring semakin meningkatnya titik panas
LEBIH dari 850 ribu hektare lahan di luar kawasan hutan atau Area Penggunaan Lain (APL) di Provinsi Kalimantan Selatan belum belum terdaftar, terpetakan, dan belum tersertifikasi secara resmi.
Angka pernikahan dini di Kalsel jauh di atas rata-rata nasional 18%, sementara angka stunting nasional 19,8%.
BPBD akan segera melakukan koordinasi untuk aksi pembasahan lahan gambut terutama di kawasan prioritas (ring satu) sekitar bandara internasional Syamsudin Noor Banjarbaru
Peserta terbagi dalam 6 kelas balapan yang berbeda, yaitu Junior U-19, Master A, Master B, Master C, Men Elite, dan Women Open.
Di Kabupaten Balangan, banjir yang sebelumnya melanda delapan desa pada lima kecamatan, kini meluas ke Kecamatan Juai.
BPBD setempat mencatat banjir paling parah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Banjir terjadi di sejumlah desa pada tiga kecamatan yaitu Batu Benawa, Barabai dan Pandawan.
Mantan Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) Abdul Latif dibebankan vonis pidana pengganti puluhan miliar rupiah.
Banjir di Kabupaten Hulu Sungai Utara meluas hingga 46,4 hektare tanaman padi dan 190 kg semaian terendam.
Kalimantan Selatan sangat rawan bencana. Jika kemarau terjadi kebakaran dan saat musim hujan terjadi banjir dan longsor.
SMK-PP Negeri Banjarbaru
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved