Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Joint Operation Body (JOB) Pertamina – Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori), membuka akses air bersih yang mudah dijangkau penduduk di Dusun Tombiobong, melalui program inovasi sosial ASIH Loinang (Pengelolaan Air Bersih Berkelanjutan Berbasis Komunitas Adat Loinang).
Komunitas Adat Terpencil (KAT) Loinang berada di Dusun Tombiobong, Desa Maleo Jaya, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah. KAT Loinang, Dusun Tombiobong berjarak sekitar 30 km ke arah utara dari Ibukota Kecamatan Batui Selatan dan 3 km ke arah pegunungan dari Desa Maleo Jaya.
JOB Tomori membangun fasilitas distribusi air dengan metode Mata Nuue Eco Water Elevator (Metavor) adalah sistem jaringan transmisi dan distribusi air dengan memanfaatkan perbedaan elevasi sehingga air dapat dialirkan dari lokasi pengambilan (intake) menuju lokasi yang dituju (end point).
Sebelum program tersebut, masyarakat di Dusun Tombiobong harus mengambil air di sungai sejauh sekitar 1 km dari pemukiman dengan kondisi jalan yang sulit diakses.
GM Zona 13 Benny Sidik mengatakan program ini sejalan dengan upaya Perusahaan untuk menjaga kinerja keberlanjutan melalui program Environmental, Social & Governance (ESG) dan juga mendukung upaya pemerintah termasuk dalam mencapai target agenda internasional Sustainable Development Goals. Utamanya tujun no. 6 Air Bersih dan Sanitasi Layak dan no. 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.
Benny menambahkan air merupakan kebutuhan mendasar umat manusia yang harus dipenuhi agar dapat hidup dengan kualitas yang baik. Hal ini juga berlaku untuk KAT Loinang yang selama ini hidup dengan keterbatasan karena jauh dari sumber mata air.
“Inovasi sosial Asih Loinang ini telah memberikan solusi yang baru dan lebih efektif terhadap permasalahan ini. Program inovasi sosial yang kami lakukan merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk memberikan nilai lebih kepada pemangku kepentingan, termasuk masyarakat,” ujarnya.
Dalam pembuatan Metavor, JOB Tomori memanfaatkan limbah Non-B3 berupa junk, scrap, valve, kran, sisa pipa HDPE yang tidak terpakai (pemanfaatan limbah non-B3 dari kegiatan produksi dapat mereduksi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) karena jarak tempuh yang lebih pendek dengan TPA.
Water intake reservoir Metavor terdiri dari Eco-filter berupa ijuk, saringan pasir dan kerikil tanpa menggunakan bahan kimia (Zero Chemical). Metavor terdiri dari jaringan pipa transmisi, jaringan pipa distribusi, bak penguras, hidran umum serta sambungan distribusi rumah. Tujuan dari program ini adalah memberikan akses bersih kepada seluruh masyarakat kelompok adat Loinang di Tombiobong yang dipergunakan untuk fasilitas umum dan domestik berupa POSKESDES, PAUD, SD, Masjid, Gereja Rumah Relawan dan Rumah Warga.
Karena masalah keterbatasan bahasa, pada tahun 2019 JOB Tomori melalui mitra pendamping Aisyiyah yang berperan sebagai mediator dan penerjemah antara perusahaan dengan suku adat Loinang.
JOB Tomori bekerjasama dengan Aisyiyah dengan melakukan penguatan kapasitas dan pemberdayaan di Komunitas Adat Loinang. Kemudian terbentuklah Kawan Loinang yang menjadi penggerak pemberdayaan di Komunitas Adat Loinang.
Metode konvensional distribusi air menggunakan sistem pompa untuk menambah energi pada aliran sehingga dapat mencapai tempat yang lebih tinggi. Dengan penggunaan Metavor penggunaan pompa dan genset yang menghasilkan emisi GRK dapat dihindari (Zero Emisi). Sisa air bersih dimanfaatkan warga untuk mengairi kolam ikan, kolam azola (ALI KOMPAKAN La), dan perkebunan (KUPAS ALAM). Keberadaan metavor telah mendorong perubahan perilaku (mass-behaviour change) karena masyarakat dapat melakukan kegiatan MCK di rumah yang dilengkapi dengan saluran tangki septik sehingga mengurangi beban pencemaran air sungai dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan lingkungan.
" Kami ingin program ini menjawab permasalahan, memberikan dampak berupa keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat rentan. Melalui program ini kami mendapatkan banyak pelajaran menghadapi dinamika yang terjadi di masyarakat. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi kami untuk melakukan perbaikan berkelanjutan,” ujar Business Support Senior Manager JOB Tomori Agus Sudaryanto.
Tersedianya air bersih pada fasilitas umum memberikan manfaat sosial yaitu pelayanan kesehatan berupa pengobatan dan pemeriksaan, mendukung proses belajar mengajar, learning centre dan mendukung keberlangsungan ibadah. Manfaat besar yang didapatkan dari akses air bersih telah menggerakkan kelompok adat untuk membentuk kelompok pengelola air karena kesadaraan mengenai aset bersama dan kebutuhan dana pemeliharaan.
Untuk mendukung keberlanjutan ASIH Loinang, JOB Tomori berkomitmen melakukan penghijauan di daerah hulu sungai untuk konservasi air, menjaga kualitas air, mencegah banjir dan kekeringan saat musim hujan dan kemarau, serta mengurangi aliran massa tanah dari hulu ke hilir.(RO/E-1)
Pemeliharaan jalan di Kota Cirebon, akan terus dilakukan hingga akhir tahun nanti.
Perkembangan media sosial menjadi momentum bagi kemajuan pariwisata di Sukabumi agar mampu menyedot perhatian para wisatawan.
SUMEDANG akan memulai pembangunan jalan lingkar utara yang menjadi akses menuju kawasan wisata Bendungan Jatigede.
Jembatan yang berada di Desa Kutapohaci, Kecamatan Klari itu menghubungkan dua kecamatan, yakni Ciampel dan Klari.
Panjang jalan berstatus kabupaten sekitar 1.335 kilometer. Dari panjang jalan itu, sekitar 73% atau sekitar 1.055 kilometer kondisinya sudah mantap.
Dekan SBM ITB Prof Ignatius Pulung Nurprasetio menekankan pentingnya infrastruktur kreatif sebagai investasi masa depan bangsa.
Media umumnya akan bersinggungan dengan masalah sosial, hukum, dan profesional. Mau tidak mau, media wajib menjunjung tinggi kredibilitas beritanya
Konsistensi dan keberhasilan KKKS yang sudah beroperasi lama di wilayah Jambi dapat menjadi teladan bagi pelaksanaan CSR oleh perusahaan lainnya.
SKK Migas juga mencatat realisasi investasi di sektor migas pada triwulan III 2022 mencapai US$7,7 miliar dari target sebesar US$ 13,2 miliar.
Peningkatan nilai Barang Milik Negara di sektor hulu migas terjadi dalam lima tahun terakhir. Pada 2017, nilainya berkisar Rp489,51 triliun, kemudian pada 2021 mencapai Rp577,71 triliun.
Komisi VII DPR akan ikut dalam mengurai masalah investasi hulu migas. Berbagai hal akan didorong dan diupayakan Komisi VII DPR RI untuk menggenjot investasi industri hulu migas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved