Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
INFORMASI dari kelompok perorangan dan mengatasnamakan Dewan Gereja Papua yang berkembang di media sosial dinilai tidak mewakili aspirasi gereja secara keseluruhan di tanah Papua. Demikian dikatakan tokoh pemuda Kristen Papua, Opinus Sogoneap.
"Tidak semua daerah di tanah Papua menolak kehadiran negara. Tidak semua daerah menolak bantuan yang sifatnya kemanusiaan dari pemerintah," kata Opinus melalui keterangannya, Kamis (2/11).
Pemuda asal gereja GKI di Tanah Papua Wilayah X (Papua Pegunungan) ini mengungkapkan bahwa kondisi umat gereja, khususnya di Provinsi Papua Pegunungan, banyak yang memerlukan bantuan sosial dan kemanusiaan dari pemerintah pusat.
"Macam di Yahukimo itu, terjadi konflik, maka jemaat-jemaat banyak yang trauma keluar rumah untuk berkebun dan mencari makan. Sudah begitu, perputaran uang di Yahukimo juga tidak berjalan lancar karena hanya berpusat di Wamena dan Jayapura," katanya.
Baca juga: 135 Warisan Budaya Takbenda dari Jawa Tengah Diakui Nasional
Mantan Ketua GMKI Jayapura ini menambahkan, mayoritas pekerjaan jemaat di Yahukimo berkebun. Mereka juga kesulitan untuk membeli beras, minyak goreng dan lauk pauk karena masalah keuangan dan harga-harga barang yang mahal. Dalam situasi sekarang ini jelas masyarakat di sana sangat butuh bantuan dari pemerintah.
"Jadi jika ada suara-suara dari oknum-oknum mengatasnamakan pemimpin gereja di Papua untuk membatasi semua niat baik pemerintah pusat, lalu menyebutkan umat gereja tidak perlu bantuan pemerintah, itu tidak sesuai dengan situasi di jemaat yang sebenarnya," ujar Opinus.
"Tanah Papua adalah bagian dari NKRI. Mayoritas kami di Papua ini Kristen dan di saat-saat seperti ini kami juga butuh kehadiran dari negara, terlebih lagi di daerah-daerah konflik di mana masyarakat dan umat membutuhkan bantuan sosial kemanusiaan," tandasnya.
Konflik di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, diduga dipicu perebutan tambang ilegal antara Kelompok Kriminal Bersejarah (KKB) dan Kelompok Separatis Teroris (KST). KKB menyerang Distrik Seradala di Yahukimo dan menyebabkan sebanyak 95 orang menjadi korban dengan 13 di antaranya meninggal dunia. Teranyar, lima tenaga kesehatan (nakes) dari Kementerian Kesehatan yang bertugas di Puskesmas Amuma terluka diserang KKB, Selasa (31/10). (J-2)
PEMERINTAH Indonesia terus melanjutkan proses evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari kawasan konflik. 54 WNI dari Iran
Gencatan senjata adalah istilah yang kerap muncul dalam konteks konflik militer atau peperangan. Berikut penjelasan lengkapnya
Komnas HAM merespons serius situasi di Papua dalam kerangka dan tujuan tunggal, yaitu untuk mewujudkan Papua Tanah Damai melalui berbagai upaya rekonsiliasi dan perdamaian.
Dorong upaya-upaya rekonsiliasi untuk mewujudkan perdamaian di Bumi Cenderawasih.
KOMISI Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menghimbau kepada semua pihak untuk tidak menggunakan pendekatan kekerasan dalam menangani konflik antara KKB dan aparat di tanah Papua
Eropa sedang bergegas mempersiapkan warganya untuk menghadapi ancaman konflik yang semakin meningkat dan berada di ambang pintu.
KANTOR Kontras di Jalan Kramat II, Kwitang, Jakarta Pusat didatangi tiga orang tidak dikenal pada Minggu (16/3) dini hari, sekitar pukul 00.16 WIB
KETUA Komisi I DPR RI Utut Adianto menyikapi adanya kritik dan aksi protes yang disampaikan Koalisi Masyarakat Sipil, khususnya KontraS terhadap revisi UU TNI.
PENURUNAN skor dan peringkat Indonesia dalam indeks demokrasi 2024 yang dirilis Economist Intelligence Unit (EIU) menunjukkan adanya proses otoritarianisasi.
MENTERI Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengatakan Presiden Prabowo Subianto selama 100 hari menjabat tak mengekang kebebasan masyarakat sipil.
WAKIL Ketua Komisi II DPR RI, Aria mengungkapkan tantangan demokrasi Indonesia pada pemerintahan Prabowo ke depan semakin berat, khususnya dalam memulihkan integritas kelembagaan
Penyelenggaraan Pilkada yang inklusif menjadi jembatan bagi pemenuhan hak pilih bagi semua golongan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved