Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Kemendikbud Ristek Kolaborasi dengan Komisi X Gelar Diskusi dan Pentas Seni

Supardji Rasban
25/10/2023 06:50
Kemendikbud Ristek Kolaborasi dengan Komisi X Gelar Diskusi dan Pentas Seni
Musik gamelan sedak beraksi dalam acara Diskusi dan Pentas Seni di Hotel Bahari In Tegal.(MI/Supardji Rasban)

BALAI Media Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) berkolaborasi dengan Komisi X DPR-RI, menggelar diskusi dan pentas budaya. Acara bertema 'Mewujudkan Pemajuan Kebudayaan di Tengah Masyarakat Digital' itu bertujuan mendorong pelaku seni dan budaya agar tidak tertinggal dengan kemajuan teknologi digitalisasi.

Acara dihadiri Wakil Ketua Komisi X DPR RI, H Abdul Fikri Faqih, Kepala Balai Media Kebudayaan Retno Raswaty, dan Budayawan Pantura Atmo Tan Sidik, yang sekaligus sebagai nara sumber. Fikri menyampaikan, dunia termasuk Indonesia telah hanyut jauh dalam revolusi digital yang memaksa setiap orang untuk beradaptasi, termasuk sektor kebudayaan.

"Budaya digital atau digital culture merupakan suatu hal yang membentuk cara kita berinteraksi, berperilaku, berfikir dan berkomunikasi dalam lingkungan masyarakat yang berbasis teknologi informasi," ujar Fikri, Selasa (24/10).

Baca juga: Kemendikbud Tetapkan 15 Cagar Budaya dan 213 Warisan Budaya Tak Benda

Fikri menyebut ada tiga aspek yang dapat membangun budaya digital, yakni partisipasi masyarakat memberikan kontribusi untuk tujuan bersama, bagaimana masyarakat memperbaiki budaya lama menjadi budaya baru yang lebih bermanfaat, dan memanfaatkan hal-hal sebelumnya untuk membentuk hal baru.

"Yang  tidak kalah penting, terdapat empat pilar digital yang harus diperhatikan bersama-sama, di antaranya digital skill, digital etichs, digital culture dan digital safety," jelas Fikri.

Baca juga: Dirjen Diksi Serahkan SK Kemendikbudristek untuk Politeknik OTC Bali

Retno Raswaty mengapresiasi Komisi X DPR RI yang telah mendukung program startegis dalam pengembangan pemajuan budaya. "Ada anggaran yang jumlahnya tidak sedikit yakni melalui dana Indonesia diperuntukkan bagi komunitas budaya, pelaku budaya, dan lainnya yang telah terorganisir dengan baik," ungkap Retno.

Menurut Retno, kegiatan tersebut merupakan momen pelaku dan komunitas budaya mulai bergerak bersama dengan kemajuan zaman. "Bagaimana budaya bisa adaptif terhadap perkembangan teknologi," jelas Retno.

Atmo Tan Sidik menyampaikan kemajuan teknologi digitalisasi tidak ada masalah karena perantara atau media. "Yang penting budayawan dan pelaku seni memang harus merespon sekaligus haarus mengikuti atas kemajuan teknologi digitalisasi," ujar Atmo.

Atmo memberi contoh, dalang Almarhum Ki Enthus Susmono dan Slamet Gundono
itu dalang desa. Termasuk film Turah dan juga film Mbutik. "Tapi karena semua itu mersepon dan mengikuti perkembangan teknologi digitalisasi, mereka juga sangat terkenal," terang Atmo.

Acara diskusi dan pentas seni ini, diikuti oleh ratusan pelaku seni baik dari daerah Tegal Raya, yakni Kabupaten/Kota Tegal dan Brebes. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya