Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
BMKG Stasiun Kertajati memprediksi mundurnya awal musim hujan karena musim kemarau tahun ini lebih panjang. Masyarakat diminta mewaspadai dampak kemarau panjang.
Plt Kepala BMKG Stasiun Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Iziyn, menjelaskan fenomena El Nino mengakibatkan musim kemarau lebih panjang. "Serta awal musim hujan mundur dibanding biasanya," kata Faiz, Rabu (13/9).
Dalam menghadapi kondisi tersebut, BMKG meminta masyarakat mewaspadai bencana yang berpotensi terjadi di musim kemarau ini. Seperti kebakaran hutan dan lahan dan tempat pembuangan akhir (TPA) yang terjadi di beberapa daerah di Jawa Barat.
Baca juga : Waspada Potensi Karhutla saat Puncak Kemarau Bulan September
Untuk itu pihaknya mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk mengantisipasi dan berperean aktif mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
"Tidak membakar sampah sembarangan dan tidak membuang punting rokok sembarangan. “Karena dapat memicu terjadinya kebakaran," tutur Faiz.
Baca juga : Karena Keragaman Iklim, Musim Hujan Tidak Terjadi Serentak. Ini Kata BMKG
Selain kebakaran, bencana lainnya yang terjadi di kemarau panjang ini yaitu sumber air bersih yang mengering. Salah satunya dialami warga di Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.
Warga di desa tersebut mengeluhkan sudah sebulan ini air sumur yang menjadi sumber pasokan air bersih mengering. "Sumurnya kering, cuma sedikit airnya," tutur Tasmiri,30, warga Desa Dadap. Karena sedikit, pemakaian air pun harus diirit-irit.
Bahkan air sumur itu pun kini tidak bisa digunakan untuk kebutuhan minum dan masak. Untuk itu, ia pun harus membeli air gallon kemasan isi ulang seharga Rp 7 ribu per galon. "Air galon hanya bertahan dua hari," tuturnya. (Z-4)
BMKG menegaskan fenomena cuaca dingin di Indonesia bukan disebabkan Aphelion, melainkan Monsun Dingin Australia dan musim kemarau.
Di musim kemarun ini, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membuka kebun dengan cara membakar hutan dan lahan.
SEBANYAK 10,25 hektare lahan pertanian di Tanah Datar terdampak kekeringan, dan 5,25 hektare di antaranya sudah dinyatakan puso atau gagal panen.
Dwikorita juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk merespons dinamika iklim yang semakin tidak menentu.
Fenomena kemarau basah saat ini terjadi di beberapa daerah Indonesia. Berbeda dengan kemarau biasa yang kering dengan sedikit hujan, kemarau basah justru ditandai dengan hujan yang turun
Sebagai bentuk respons, BPBD Kabupaten Demak bersama sejumlah pihak melakukan penanganan darurat, termasuk penutupan tanggul, pompanisasi di titik kritis.
Imbauan waspada kepada seluruh warga DKI Jakarta dan sekitarnya. BMKG memprakirakan seluruh kawasan ibu kota masih akan diguyur hujan pada hari ini.
BMKG merilis prakiraan cuaca 8 Juli 2025 yang mencakup potensi cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia
Dia menjelaskan nilai anomali Sea surface Temperature atau SST di rentang 0-1.0 derajat celcius menunjukkan penambahan massa uap air di sekitar perairan Sulawesi Utara
BMKG memprediksi suhu panas terjadi di sejumlah kota di Indonesia pada Senin 7 Juli 2025 antara lain di Serang dan Surabaya
BMKG memprediksi cuaca ekstrim masih mengintai sejumlah wilayah Indonesia, khususnya wilayah yang banyak dikunjungi selama libur sekolah,
Meskipun Indonesia telah memasuki musim kemarau, dinamika atmosfer dan kelembapan udara di banyak wilayah masih tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved