Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SELUAS delapan hektare Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Nangkaleah di Kampung Cioray, Desa Sukasukur, Kecamatan Mangunerja, Kabupaten Tasikmalaya, terbakar. Kebakaran tersebut, disebabkan dari sebuah baterai ponsel bekas yang meledak.
Kepala UPTD Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Tasikmalaya, Asep Taufiqurohman mengatakan, musim kemarau yang terjadi di berbagai daerah menyebabkan lahan seluas 8 hektare di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Nangkaleah lebih mudah mengalami kebakaran. Meledaknya baterai ponsel menyebabkan kebakaran yang kemudian sulit diatasi akibat cuaca panas dan kering.
"Kebakaran TPA Nangkaleah tidak ada unsur kesengajaan karena penyebab meledaknya itu dari baterai ponsel bekas diduga dipicu suhu yang panas pada musim kemarau. Namun, kejadian ini tidak hanya faktor suhu tapi juga adanya gas berkumpul dari tumpukan sampah dengan jumlah sampah mudah terbakar tapi petugas berhasil memadamkannya," katanya, Minggu (27/8).
Baca juga: Kebakaran Melanda di Jakut, Satu Keluarga Meninggal Dunia
Ia mengatakan, petugas pemadam kebakaran berhasil mengatasi kobaran api yang langsung menerjunkan tiga unit armada pemadam yang membawa air sebagai cadangan. Karena, dari sampah yang dibuang masyarakat selama ini mudah terbakar dan risiko ini diperburuk oleh keberadaan gas dari tumpukan sampah tetapi selama ini petugas masih melakukan proses pendinginan.
"Petugas Damkar sekarang masih melakukan proses pendinginan lahan di TPA Nangkaleah mengingat kondisi cuaca sejak siang sangat panas dan antisipasi itu dilakukan supaya tak terjadi kebakaran susulan," ujarnya.
Baca juga: 284 Ribu Liter Air Dijatuhkan ke Titik Api TPA Sarimukti
Sementara itu, Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisetya mengatakan, kebakaran di TPA Nangkaleah yang terjadi tidak menimbulkan korban jiwa maupun korban luka dan upaya pemadaman melibatkan petugas pemadam kebakaran, Tagana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI dan Polisi.
"Berdasarkan laporan kebakaran di area TPA Nangkaleah terjadi dari sampah baterai ponsel yang meledak dan tumpukan sampah terdapat gas yang mudah menyalakan api ditambah cuaca panas. Kebakaran di TPA Nangkaleah sudah bisa dipadamkan, dan petugas masih terus siaga untuk mengantisipasi kejadian serupa," paparnya.
(Z-9)
Kebakaran yang terjadi di RT 17 RW 4 Kapuk Muara ini menghanguskan setidaknya 480 bangunan, dan berdampak pada lebih dari 3.200 jiwa dari sekitar 800 kepala keluarga (KK).
program 1 RT 1 alat pemadam api ringan (APAR) oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mencegah kebakaran tidakefektif jika tak dibarengi kesadaran masyarakat
Program 1 RT 1 alat pemadam api ringan (APAR) yang digagas Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, tidak efektif.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku sudah mendapatkan laporan soal peristiwa kebakaran hebat yang terjadi di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat (6/6).
Petugas terus berjaga dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan para pengungsi.
KEBAKARAN terjadi di kawasan padat penduduk Kampung Rawa Indah, RT 17/04, Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat (6/6) siang
MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hanif Faisol Nurofiq menekankan pengelolaan sampah bukan lagi sekadar kewajiban, tetapi sebuah tanggung jawab yang mendesak.
Sampah yang diangkut ke Sarimukti tidak hanya dilakukan pada 14 TPS resmi yang dikelola pemerintah, tapi juga menyasar TPS liar.
PEMERINTAH tengah berproses untuk menghentikan praktik open dumping di 343 TPA di seluruh Indonesia. Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol menyebutkan penutupan ini akan dilakukan bertahap
Peralihan dari sistem pembuangan terbuka ke sistem pengelolaan sampah terintegrasi membuka peluang bisnis dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Aktivitas pembuangan sampah ilegal di Limo telah berlangsung sejak 2010 dan menimbulkan berbagai dampak lingkungan serius, termasuk kebakaran dan longsor.
Pengelola pasar diharapkan bisa bertanggung jawab mengelola sampah secara mandiri. Sementara yang dibuang ke TPS hanya residunya saja.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved