Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan arahan kepada masyarakat agar dapat mengurangi kebiasaan membuka lahan dengan cara dibakar.
Hal itu dikarenakan berpotensi membuat perambatan api yang semakin membesar jika objek yang terbakar adalah semak-semak.
"Ketika semak-semak belukar terbakar, itu apinya seperti gas sangat cepat, kekuatan api sangat luar biasa," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari seperti dilansir dari Antara.
Baca juga: Tekan Karhutla, BNPB Lakukan Teknik Modifikasi Cuaca di Sumsel
Abdul mengatakan di Kalimantan Barat telah terjadi hal serupa, yang menyebabkan satu korban tewas akibat penjalaran api. Ia mengimbau agar masyarakat memperhatikan arah angin jika akan memadamkan api.
Sebab menurut dia, terkadang arah angin dapat berubah secara tiba-tiba yang yang awalnya menjauh lalu dapat membesar dan berbalik arah.
"Memang ada pada kondisi-kondisi tertentu terkait dengan lahan adat dan lain-lain, yang memang menjadi kebutuhan untuk membuka lahan dengan cara dibakar. Tapi pada kondisi seperti ini, dengan melihat kemungkinan tingginya potensi risiko yang ada ini, sebaiknya dihentikan dulu," kata Abdul.
Baca juga: Maksimalkan Pemadaman Karhutla, Manggala Agni Disiagakan di Area Rawan
BNPB mencatat dari 14-20 Agustus telah terjadi 52 kali kejadian bencana yang didominasi karhutla. Meski demikian beberapa wilayah di atas garis khatulistiwa dan khususnya Indonesia bagian barat, masih ada hujan dengan intensitas cukup tinggi. (Z-6)
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
(BMKG) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengintensifkan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Jabodetabek selama 24 jam sejak 7 Juli 2025
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) pada 7-11 Juli 2025 untuk percepatan penanganan darurat banjir di area Jakarta Raya.
Pemprov Riau mendapatkan bantuan berupa satu unit helikopter water bombing untuk membantu pemadaman Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau.
BNPB menyebut wilayah Indonesia masih akan dipengaruhi oleh dinamika atmosfer. Kondisi itu membuat ancaman bencana hidrometeorologi juga masih akan mengintai.
BNPB mencatat 18 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (24/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (25/6) pukul 07.00 WIB.
PROSES pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) seluas 30 hektare (Ha) di lahan gambut Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, terus berlanjut.
Kerja sama ini dilakukan menyusul adanya pilot project restorasi dan pengelolaan ekosistem gambut di Kalimantan Tengah.
Pemerintah mengusung empat strategi utama: pencegahan deforestasi, pengelolaan hutan lestari, perlindungan ekosistem gambut, dan rehabilitasi hutan dan lahan.
Buruknya perlakuan terhadap ekosistem gambut pun menyebabkan kerentanan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ikut meningkat.
Pengelolaan lahan gambut berkelanjutan memerlukan komitmen dan kerja sama antar pemangku kepentingan untuk melaksanakan rencana intervensi secara efektif,
Sudah sejak sepekan terakhir upaya pembasahan gambut dilakukan tim Satgas Karhutla, menyusul mulai terbakarnya area gambut di sekitar bandara dan hutan lindung Liang Anggang
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved