Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
SEBANYAK 14 mantan anggota dan pengurus organisasi Khilafatul Muslimin dan Jemaah Islamiah menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) atau lepas baiat di hadapan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, di Aula Kantor Bupati Manggarai Barat, Selasa (15/8/2023).
Lepas baiat merupakan prosesi pelepasan keyakinan atau kepercayaan para terduga kasus teroris yang bertentangan agama lslam dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Prosesi lepas baiat dipimpin oleh Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi dan dihadiri oleh Kepala Kepolisian Resort Manggarai Barat, AKBP Ari Satmoko, perwakilan Kejaksaan Negeri Manggarai Barat, perwakilan TNI, perwakilan Kemenkum dan HAM Provinsi NTT, serta tokoh agama setempat.
Mereka membacakan ikrar melepas baiat Khilafatul Muslimin dan membacakan ikrar setia terhadap NKRI secara bersama-sama. Edi Endi meminta mantan anggota organisasi Radikal itu memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 1945, dan setia pada NKRI.
Baca juga: Umar Patek: Merdeka Itu Melepas Ideologi Kekerasan dan Wujudkan Indonesia Damai
"Kedamaian hidup bergandengan tangan, hidup bertoleransi itu nikmat. Kalau mewartakan kedamaian, kesejahteraan dan kemajuan akan kita raih. Harapannya, dengan bergandengan tangan, semua harapan dan impian akan terwujud," ujar Edi.
Yanto, salah seorang mantan anggota Jemaah Islamiah, asal Elar Desa Biting, Kabupaten Manggarai Timur, mengatakan dirinya mendapatkan ajaran radikal setelah kuliah pada salah satu kampus swasta. Kini, dirinya sadar dan bertekad untuk meninggalkan kelompok radikal itu selamanya.
Baca juga: Pimpinan TNI Diminta Beri Atensi Khusus atas Kematian Pasutri di Boven Digoel
Senada dikatakan Fahmi asal Kabupaten Ende. Ia mengatakan pertama kali terpapar pemahaman radikal ketika melanjutkan kuliah di salah satu kampus swasta di Kupang. Selama berada di kampus itulah dirinya doktrin untuk bergabung dengan organisasi radikal.
Fahmi baru keluar dari kungkungan kelompok garis keras itu setelah ditangkap oleh aparat penegak hukum dan menjalani hukuman. Setelah lepas baiat, para mantan anggota radikal berharap mendapat bantuan dari pemerintah untuk dapat melanjutkan hidup dan menafkahi keluarganya. (Z-2)
Wakil Wali Kota Kupang, Serena C. Francis, memimpin upacara penurunan bendera HUT ke-80 RI dengan khidmat.
PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) berkomitmen dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
DEPUTI Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTT Didiet Aditya menyebutkan transaksi QRIS di daerah itu memperlihatkan pertumbuhan yang signifikan selama periode Januari hingga Juni 2025.
UPACARA Peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia (RI) di Kantor Camat Musi, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, Minggu (17/8), berlangsung khidmat.
Yayasan Pendidikan Astra, Michael D. Ruslim (YPA-MDR) memulai pembangunan fasilitas baru di UPTD SDN Oefoe, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.
AKTIVITAS gunung berapi Lewotobi Laki-laki yang berada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali meningkat pada Jumat, 16 Agustus 2025.
Bukan sekadar peringatan sejarah, Asyura 2025 serukan solidaritas bagi Palestina dan janji setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Jaga NKRI! Temukan tantangan persatuan & strategi memperkuatnya. Artikel ini wajib dibaca untuk Indonesia yang solid!
Pada eklarasi tersebut, sekitar 1.400 orang perwakilan mantan anggota Jamaah Islamiyah siap kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Mantan narapidana teroris dan pengikut kelompok Jamaah Islamiyah (JI) wilayah Sulawesi menyatakan membubarkan diri dan kembali bergabung ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
PERAN aktif generasi muda dalam proses pembangunan harus terus ditingkatkan dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam empat konsensus kebangsaan yang kita miliki.
Inche Abdoel Moeis adalah pejuang nasionalis tanpa pamrih, yang berjuang dari Kalimantan Timur dalam membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved