Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
WARGA Kampung Lodaya, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat diserang penyakit chikungunya yang hingga kini lebih dari 10 orang warga terinfeksi penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
"Penyakit ini sudah menyerang warga di Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak dalam kurun waktu tiga hari terakhir, kasus ini terungkap setelah banyaknya warga yang berobat ke balai pengobatan yang tidak jauh dari permukiman warga," kata pengelola balain pengobatan, Yanti Suryanti di Sukabumi, Minggu (7/8).
Menurutnya, dilihat dari warga yang berobat, seluruhnya mengalami gejala yang sama yakni suhu tubuh tinggi, serta rasa nyeri dipersendian. Walaupun kondisi warga terkesan lemah, tetapi penyakit ini tidak menyebabkan kematian.
Penyakit ini biasanya menyerang warga saat musim pancaroba atau peralihan musim, di mana nyamuk tengah berkembang biak, apalagi banyak genangan air di sekitar permukiman warga yang dijadikan sarang oleh nyamuk.
"Tidak menutup kemungkinan jumlah warga yang terserang penyakit ini akan terus bertambah, karena ada beberapa warga yang berobat ke RSUD Sekarwangi, Cibadak," tambah Yanti.
Sementara, Seketaris RT 08 Kampung Lodaya Yayat Ahdiyat mengatakan ia juga sempat terserang penyakit Chikungunya yang menyebabkan tidak bisa beraktivitas. Ia merasakan nyeri di persendian hingga tidak bisa menggerakan kaki dan lengannya.
"Saya merasakan gejala terserang penyakit ini pada pagi hari, awalnya sendi di kakinya terasa nyeri dan tiba-tiba persendian tangan juga tidak bisa digerakan. Ternyata tidak saya saja yang terserang penyakit ini, tetapi cukup banyak warga di daerah ini yang juga mengalami gejala yang sama," katanya.
Hingga saat ini, pihak warga belum melaporkan kasus Chikungunya ini ke Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi dan belum dilakukan pendataan. Dan hingga kini informasinya lebih dari 10 orang warga yang terinfeksi penyakit yang disebabkan oleh Alphavirus. (Ant/OL-2)
MEMILIH kain tenun yang asli memang cukup menantang, terlebih apabila kita tidak mengetahui seperti apa tenun asli dan pertama kali membeli tenun asli. Agar tidak tertipu saat membeli tenun
Lokasinya berada di bawah kaki Gunung Salak, sehingga tempat wisata ini memiliki udara yang sejuk. Bahkan wisatawan akan menikmati indahnya alam
Wisata yang pertama adalah Situ Gunung yang berlokasi di Desa Cisaat, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Di Situ Gunung ini terdapat beberapa lokasi wisata yang ada di dalamnya.
Harga beras sudah cukup stabil. Tapi dengan memasukinya musim panen padi yang diperkirakan bulan ini, kami harapkan harganya bisa kembali normal.
Naiknya harga daging ayam diikuti juga beberapa komoditas lain. Di antaranya cabai rawit hijau yang semula Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu per kg.
Perkembangan media sosial menjadi momentum bagi kemajuan pariwisata di Sukabumi agar mampu menyedot perhatian para wisatawan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved