Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEKRETARIS Daerah (Sekda) Sulawesi Tenggara (Sultra) Asrun Lio menghimbau kepada seluruh masyarakat terkait dengan kewaspadaan terhadap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Bukan tanpa alasan, ia menyampaikan hal tersebut mengingat saat ini sudah memasuki musim kemarau sehingga karhutla sangat rentan terjadi di mana-mana.
Namun, kata dia, Sultra saat ini masih masih dalam kondisi cuaca yang tidak menentu walaupun di daerah lain sudah memasuki kemarau.
Baca juga: Awas Bencana, Karhutla Menelan 82,2 Hektare di Jawa Tengah
"Karena ini kita masih berada pada cuaca yang masih musim transisi ini, kita harapkan masyarakat tetap waspada terhadap kebakaran hutan lahan," ungkap dia.
"Jadi berhati-hati, jangan sembarangan membuang puntung rokok atau membakar lahan dengan tanpa alasan, apalagi di daerah-daerah yang kering yang sangat mudah, serta rawan kebakaran itu. Ini kita ingatkan masyarakat di Sultra," imbau Asrun.
Baca juga: Luas Karhutla Riau Tembus 2.120,98 Hektare
Ia berharap, karhutla ini tidak terjadi di Sultra, walaupun beberapa waktu lalu Taman Nasional Rawa Aopa dan sekitarnya sempat mengalami kebakaran. (Z-6)
PASANGAN calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka (ASR)-Hugua mengajak warga untuk memilih pemimpin yang mementingkan kesejahteraan masyarakat
Pemetaan kerawanan tersebut dilakukan terhadap 8 variabel dan 25 indikator yang dihitung dari sedikitnya 73.256 kelurahan/desa di 36 provinsi.
"Kedua orang tersebut diduga sebagai pemberi suap sebesar 13% dari nilai kontrak pada oknum pejabat Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara terkait pengadaan alat pemeriksa covid-19,"
Billy Mambrasar bertemu dengan mahasiswa Papua di Kendari yang bertujuan mendorong para mahasiswa Papua lebih semangat menuntut ilmu dan meningkatkan kualitas.
Kepala negara ingin memastikan pemerintah daerah, baik pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota turut aktif dalam penanganan covid-19.
Pratikno menyampaikan informasi itu saat bertemu dengan Panitia HPN 2022 dan Pengurus PWI Pusat secara virtual, Selasa (1/2).
Potensi kejadian bencana di Jawa Barat mulai dari banjir, tanah longsor hingga angin kencang
Mitigasi bisa menjadi upaya pencegahan sebelum terjadinya bencana.
BADAN Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) akhirnya bisa memetakan sesar aktif yang menjadi pemicu gempa bumi di Kabupaten Sumedang Jawa Barat (Jabar) pada pergantian Tahun 2024.
Gempa di Sumedang terjadi pada 31 Desember 2023 hingga Januari 2024.
Program yang dilakukan oleh Kementerian Sosial sangat tepat mengingat wilayah Garut yang rawan bencana memerlukan upaya mitigasi dari pemerintah dan masyarakat.
Hal ini dilakukan sebagai langkah kesiapsiagaan dini dan kewaspadaan jika terjadi bencana di sekitar lingkungannya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved