Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SUKARELAWAN Wong Kito Dewe menggelar kegiatan pelatihan pembuatan kudapan wajik di Desa Jirak, Kecamatan Jirak Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan (Sumsel).
“Hari ini kami Wong Kito Dewe Kabupaten Banyuasin mengadakan pelatihan pembuatan wajik,” kata Koordinator Daerah (Korda) Wong Kito Dewe Kabupaten Musi Banyuasin, Ahmad Nurhadi.
Dalam pelatihan tersebut, ibu-ibu Desa Jirak mendapatkan ilmu praproduksi sampai pascaproduksi kudapan khas Palembang itu. Mulai dari bahan-bahan yang diperlukan, proses pembuatan, hingga penyajian.
Baca juga : Relawan Wong Kito Dewe Gelar Pelatihan Pembibitan Sawit di Musi Banyuasin
Antusiasme ibu-ibu saat mengikuti kegiatan ini pun tak terbendung. Mereka tampak semangat mendengarkan teori pembuatan wajik dan mempraktekkannya langsung di lokasi.
“Kami melibatkan ibu-ibu di wilayah sini. Sekilas dapat terlihat antusias ibu-ibu di sini cukup ramai. Gunanya juga bisa untuk mengembangkan UMKM (Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro) di wilayah sini,” tutur Ahmad.
Ahmad mengatakan pelatihan bertujuan untuk membuka peluang usaha bagi ibu-ibu di Kabupaten Musi Banyuasin. Pasalnya kudapan wajik merupakan salah satu komoditas potensial untuk dijual.
Baca juga : Srikandi Ganjar Sumsel Gelar Pelatihan Hias Cupcake untuk Milenial Palembang
Ditambah lagi, kata Ahmad, wajik seringkali menjadi santapan ringan dalam berbagai kegiatan perkumpulan masyarakat. Seperti pengajian, arisan, penjamuan tamu, dan acara-acara lain.
Di samping itu, Ahmad menyebut kegiatan ini juga merupakan upaya sukarelawan Wong Kito Dewe untuk melestarikan kudapan tradisional nusantara agar tidak hilang keberadaannya di masyarakat.
“Kami berupaya mengembangkan juga kembali makanan tradisional di Kota Palembang, khususnya di Sumatera Selatan ini,” turur Ahmad.
Baca juga : Kementan Apresiasi Panen Raya Padi di Lahan Rawa Banyuasin, Sumsel
Ahmad berharap, ibu-ibu di Kabupaten Musi Banyuasin semakin maju dan berkembang, terlebih bagi para pelaku UMKM. Ahmad juga berharap semua kegiatan Wong Kito Dewe memberikan banyak manfaat untuk masyarakat luas.
“Untuk ke depan rencananya kami akan membuat pelatihan juga untuk bapak-bapak. Seperti pelatihan pembibitan sawit. Nanti buat ibu-ibunya juga akan diadakan pelatihan pembuatan makanan tradisional lagi seperti ini,” pungkas dia.
Setya Ningsih, salah satu peserta pelatihan pembuatan wajik berterima kasih kepada relawan pendukung Ganjar Pranowo itu. Pasalnya Wong Kito Dewe memberikan kebermanfaatan buat masyarakat sekitar.
Baca juga : PT Trimata Benua-Pertamina EP Kerja Sama Pemanfaatan Lahan di Banyuasin
“Banyak sekali ilmu yang didapat. Yang pertama kita bisa buat wajik, yang kedua kita bisa buka usaha buat acara di pengajian, senam, PKK, dan lain-lain,” imbuhnya.
Setya pun akan menerapkan ilmu-ilmu yang didapatkan saat pelatihan. Setya berharap perekonomian ibu-ibu setempat menjadi lebih baik dengan adanya pelatihan seperti ini.
“Semoga usaha ibu-ibu di sini selalu lancar dan dapat memajukan ekonominya,” pungkas Setya. (Z-5)
Ini kata BMKG. soal anggapan sebagian orang yang menganggap bahwa gempa Banyuasin tidak lazim karena terjadi di wilayah yang belum pernah terjadi gempa.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) melakukan sejumlah langkah mitigasi untuk mendukung upaya pemerintah mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
KERUSUHAN terjadi di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Narkotika Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatra Selatan. Kini dilaporkan kondisinya sudah kondusif
Sebayak tujuh program prioritas yang akan dijalankan dalam upaya percepatan kesejahteraan rakyat dan pembangunan di Sumatra Selatan (Sumsel).
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengapresiasi Sumsel yang berhasil menyulap rawa tempat spesies buaya menjadi lahan sawah produktif.
PRESIDEN Prabowo Subianto melakukan kegiatan tanam padi serentak bersama 14 provinsi secara nasional di Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatra Selatan, pada Rabu, (23/5).
Direktur PT Forestcitra Sejahtera (Mutu Institute), Wahyu Riyadi, hadir memberikan sambutan dengan penuh semangat.
Sosialisasi ini bertujuan memberikan wawasan mengenai pentingnya identifikasi dan pengelolaan risiko dalam menjalankan usaha, terutama di sektor kuliner.
Kegiatan ini sejalan dengan salah satu program prioritas Kemendikdasmen, yaitu Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial atau Koding dan KA.
Kecamatan Ile Ape merupakan salah satu kawasan ring satu atau kawasan terdekat dari Gunung Api Ile Ape (Lewotolok).
Sepuluh pelatihan itu terbuka bagi siapa saja, tidak hanya untuk ASN Kemenag juga untuk guru sekolah, santri, mahasiswa, dan juga masyarakat umum.
Program Sinergi Mengajar terbukti mampu menjawab isu-isu ketenagakerjaan yang sebelumnya cukup dominan di area tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved