Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.
KELOMPOK alumni muda Universitas Airlangga Surabaya yang tergabung dalam G-Creasi mengadakan Nonton Bareng dan Bedah Film Jenderal Soedirman di Surabaya, Jawa timur.
"Kegiatan hari ini nonton bareng film yang judulnya Jenderal Soedirman untuk memahami, menjadi pengetahuan, dan pemahaman bagi mahasiswa di sini, bagi peserta, supaya tidak lupa dengan sejarah," kata Koordinator G-Creasi Unair, Afrin Rifky Ariel.
Jenderal Soedirman adalah film biopik Indonesia yang dirilis pada 2015, tentang kisah perjuangan Jenderal Soedirman saat memimpin perang gerilya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Baca juga : El Nino Berdampak Langsung Terhadap Budidaya Pertanian
Walaupun sedang menderita penyakit paru-paru, Jenderal Soedirman diceritakan tetap turun di medan perang dan memimpin pasukannya melawan para tentara penjajah bersenjata canggih.
Menurut Afrin, film menjadi salah satu media pembelajaran yang menarik untuk masyarakat, terutama generasi muda, dalam mengenal sejarah bangsa dan para pahlawannya.
Baca juga : Polisi Selidiki Dugaan Kasus Pencurian Data di Sukabakti Garut
"Tujuan utamanya sebenarnya menjadi pengetahuan dan pemahaman supaya peserta itu tidak melupakan sejarah. Dan film itu menjadi salah satu sarana di mana juga bisa menjadi media untuk belajar," ujarnya.
Selain ceritanya yang menarik, film yang disutradarai oleh Viva Westi juga dibintangi sejumlah aktor ternama nasional seperti Adipati Dolken, Ibnu Jamil, Mathias Muchus, Baim Wong Nugie dan lainnya.
Para peserta pun terlihat antusias menonton film dari awal hingga akhir dan dilanjutkan dengan sesi diskusi mengenai aspek teknis produksi maupun substansi cerita film tersebut.
"Filmnya itu tentang Jenderal Sudirman, salah satu pahlawan yang memperjuangkan Bangsa Indonesia yang di mana generasi milenial zaman sekarang itu juga harus tahu tentang bagaimana perjuangan para pahlawan kita pada zaman dahulu memperjuangkan bangsa ini," kata Afrin.
Lebih lanjut, para peserta kegiatan kali ini mengaku mendapatkan banyak pengetahuan sejarah dan pemahaman tentang perjuangan pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia saat itu.
Salah seorang peserta Nonton Barang dan Bedah Film Jenderal Soedirman bernama Aswin Prasetiyo mengapresiasi para sukarelawan G-Creasi yang telah menggelar kegiatan tersebut.
"Untuk kegiatan hari ini sangat positif bagi kalangan generasi muda karena pada kegiatan hari ini menayangkan film Jenderal Sudirman. Di mana, bisa menguatkan jiwa generasi muda saat ini," ujar Aswin.
Dia pun berharap G-Creasi bisa terus menggelar kegiatan positif untuk memajukan pemikiran dan kemampuan kaum muda yang ada di Kota Surabaya maupun daerah lain di Jawa Timur. (Z-5)
Film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah (2025) menyajikan kisah emosional tentang perjuangan ibu tunggal dan dinamika keluarga yang penuh luka dan cinta.
RUMAH produksi Adhya Pictures merilis video keseruan para pemain film Yakin Nikah selama proses syuting. Yakin Nikah dibintangi oleh Enzy Storia sebagai pusat cerita dan Maxime Bouttier
Temukan daftar lengkap film yang tayang di bioskop Indonesia Agustus 2025. Mulai dari film Indonesia, Hollywood, hingga anime Jepang
Tissa Biani mengaku cerita dalam film Panggil Aku Ayah cukup emosional membuatnya teringat akan sosok ayah kandungnya yang telah tiada.
Nayla Purnama menjelaskan film itu ingin menggambarkan bahwa kenikmatan yang terlihat di luar, tidak melulu baik.
Raihaanun dan Nayla Purnama mengungkapkan bahwa film Labinak tidak hanya akan menakut-nakuti, tapi, juga mengirimkan pesan-pesan sosial yang kuat.
Rangkaian acara peresmian monumen ini dimulai dengan lantunan lagu kebangsaan Indonesia Raya, kemudian disambung dengan pemutaran video kisah perjuangan Jenderal Soedirman
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved