Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PENERIMAAN Peserta Didik Baru (PPDB) Sekolah Menengah Atas (SMA) se-derajat di tingkat Provinsi Jawa Timur (Jatim) kembali mendapat sorotan dari kalangan pelajar dan mahasiswa.
Pasalnya, selain peraturan mengenai sistem zonasi yang menggunakan kedekatan jarak rumah dengan sekolah masih digunakan,
PPDB SMA tahun 2023 menambahkan penilaian indeks sekolah berbasis rata-rata nilai alumni sekolah asal calon peserta didik sebagai dasar pertimbangan penerimaan.
Baca juga: Sengkarut PPDB jadi Bukti Ada Disparitas Standarisasi Sekolah
Ketua Aliansi Pelajar Surabaya, Mirza Syahrizal Fathir, menganggap, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim tidak serius dalam mendorong spirit pemerataan sekolah yang digemborkan.
"PPDB SMA dan SMK berbasis zonasi di Jawa Timur konsisten mengecewakan selama empat tahun terakhir," kata Mirza.
Tidak Tingkat Pemerataan Kesempatan
"Penyesuaian aturan dari tahun ke tahun tidak membawa peningkatan pemerataan kesempatan bagi siswa untuk mendapatkan pendidikan sebaik-baiknya," ungkap pelajar kelas tiga SMA tersebut.
Baca juga: PPDB Ditutup, 4 SMP di Banyumas Kekurangan Siswa
Mirza juga mengungkap, bahwa Aliansi Pelajar Surabaya terus memeroleh keluhan dari sesama pelajar dari tahun ke tahun.
Utamanya dalam hal jumlah sekolah yang terbatas dan penambahan penilaian indeks sekolah yang dianggap makin memberatkan pelajar.
"Tiap tahun, masuk sekolah negeri rasanya semakin susah dan ribet. Sulit memahami bagaimana pengertian pemerataan yang dimaksud." Tuturnya.
Hal senada diungkapkan pendiri Aliansi Pelajar Surabaya, Aryo Seno Bagaskoro, yang mengkritisi PPDB Zonasi di tahun pertama pelaksanaannya di 2019.
Kekecewaan Pelajar Tak Boleh Dibiarkan
"Kekecewaan kawan-kawan pelajar terhadap sistem PPDB tidak boleh dibiarkan berlarut-larut dari tahun ke tahun. Kondisi ini memicu rawannya pengambilan jalan pintas dan kecurangan sebagai upaya terakhir," tuturnya.
Baca juga: Kemendikbud Minta Pemda Berkoordinasi dengan Disdukcapil Atasi KK Fiktif dalam PPDB
Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik Universitas Airlangga (Unair) ini menambahkan, semestinya para stakeholders, utamanya pelajar sebagai penikmat kebijakan diberikan ruang untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan terkait PPDB.
"Kawan-kawan pelajar semestinya diberikan ruang bicara dan mengungkapkan gagasan. Juga mengawal secara aktif, sehingga spirit Merdeka Belajar yang diciptakan benar-benar terasa, tidak terjebak pada kebingungan di tingkat teknis," kata Seno. (RO/S-4)
dampak negatif globalisasi untuk berbagai sektor kehidupan, baik pada sektor ekonomi, teknologi hingga sosial budaya, dan cara menyikapinya
Strategi percepatan perekaman KTP-el kategori pemilih pemula terus dilakukan.
Peristiwa nahas itu terjadi saat ketiga korban bersama dengan teman-teman mereka mengikuti kegiatan Pramuka.
Seorang pelajar SMP berinisial ZI tewas tragis terseret arus parit di Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Bus yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok ini hendak pulang setelah merayakan perpisahan di Bandung.
Diketahui ada 9 korban yang meninggal dunia. Belum diketahui apakah yang meninggal adalah para penumpang bus karena kecelakaan melibatkan pengguna jalan lainnya.
Mbappe Jadi Sasaran Kritik usai Madrid Disingkirkan Arsenal
Menpora Dito Ariotedjo merespons kritik yang muncul dari mantan atlet wushu nasional, Lindswell Kwok, terkait pemberian jam tangan mewah Rolex oleh Presiden Prabowo Subianto pada Timnas
Faiz mengerti adanya tanggapan dari berbagai pihak khususnya kuasa hukum pemohon yang menilai MK.
Penunjukkannya mendapatkan reaksi sejumlah pihak karena Tigor kerap tampil sebagai kritikus kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, terutama di sektor transportasi.
Alvin Lim didiagnosa dokter mengalami gagal ginjal stadium 5, gagal jantung dan cardiomegali, pneumonia serta hipertensi.
Politikus PPP Akhmad Saeful Bakhri mengatakan dari laporan DTKS, penanganan kemiskinan yang dilakukan Pemkot Bogor belum optimal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved