Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
CEO Tesla, Elon Musk, kembali menjadi sorotan setelah menyuruh analis pasar terkemuka Dan Ives untuk "diam saja" melalui platform X (dulu Twitter). Hal itu menyusul kritik tajam terkait aktivitas politik Musk yang dinilai mengganggu fokus perusahaan.
Dan Ives, analis dari Wedbush Securities yang dikenal sebagai salah satu pendukung paling optimistis terhadap saham Tesla di Wall Street, sebelumnya menyampaikan tiga rekomendasi penting kepada dewan direksi Tesla. Rekomendasi itu muncul setelah saham Tesla anjlok hampir 7% pada Senin, menghapus sekitar US$68 miliar nilai pasar perusahaan.
Melalui akun X, Ives menyerukan agar dewan Tesla:
Ia juga merilis analisis berjudul “Tesla Board MUST Act and Create Ground Rules For Musk; Soap Opera Must End”, yang menilai langkah Musk membentuk partai politik baru, America Party, sebagai titik kritis yang memerlukan tindakan tegas dari manajemen.
Namun, Musk membalas dengan tajam, “Shut up, Dan,” meski rekomendasi pertama justru memberi dia kekuatan yang selama ini diinginkannya dalam kendali suara.
Kepada CNBC, Ives merespons santai, “Elon berhak punya pendapat, dan saya memahami itu. Tapi kami tetap teguh dengan saran yang kami rasa terbaik untuk dewan perusahaan.”
Kritik terhadap Musk juga datang dari analis William Blair yang menurunkan peringkat saham Tesla dari buy menjadi hold, karena kekhawatiran bahwa aktivitas politik Musk serta dampak kebijakan fiskal yang didukung Kongres dapat merusak margin keuntungan dan penjualan mobil listrik.
“Kami melihat investor mulai lelah dengan distraksi ini, padahal bisnis Tesla justru sedang membutuhkan fokus penuh dari Musk,” tulis mereka. “Alih-alih fokus politik, seharusnya energi diarahkan ke peluncuran robotaxi yang krusial.”
Kekhawatiran serupa juga disuarakan CEO Azoria Partners, James Fishback, yang membatalkan peluncuran ETF baru berbasis saham Tesla. “Elon sudah keterlaluan,” tulisnya di X. Ia mendesak dewan Tesla untuk segera meminta klarifikasi atas ambisi politik Musk dan menilai apakah itu masih selaras dengan tanggung jawab penuhnya sebagai CEO.
Sebagai informasi, saham Tesla kini telah turun sekitar 25% sepanjang tahun 2025—kinerja terburuk di antara raksasa teknologi AS. Penurunan ini terjadi di tengah kabar Musk lebih banyak menghabiskan waktu bekerja sama dengan pemerintahan Trump, termasuk dalam agenda pemangkasan besar-besaran terhadap pemerintah federal. Keterlibatan resmi itu berakhir pada akhir Mei, tak lama sebelum perselisihan terbuka antara Musk dan Trump mencuat.
Paket kompensasi Musk senilai US$56 miliar yang disetujui pada 2018 telah dibatalkan Pengadilan Delaware tahun lalu, karena dinilai tidak melalui proses negosiasi yang independen. Tesla kini mengajukan banding ke Mahkamah Agung negara bagian, sembari menyusun paket baru yang akan diajukan kepada pemegang saham.
Sampai saat ini, pihak Tesla termasuk Musk, Ketua Dewan Robyn Denholm, dan perwakilan hubungan investor Travis Axelrod belum memberikan komentar resmi. (CNBC/Z-2)
Donald Trump secara terbuka menyaranakan DOGE menyelidiki subsidi pemerintah yang diterima perusahaan milik Elon Musk.
SpaceX dan Tesla, dua perusahaan terbesar milik Musk, diketahui menerima miliaran dolar AS dalam bentuk hibah pemerintah dan insentif lingkungan.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mengancam t Elon Musk, dengan menyatakan pemerintah akan mencabut semua subsidi dan kontrak semua perusahaan Elon Musk
Permusuhan berakar dari ketidaksepakatan terkait pemotongan pajak dan rancangan undang-undang pengeluaran besar-besaran yang diusung Trump.
Elon Musk mengumumkan akan mengurangi perannya di pemerintahan Trump untuk kembali fokus ke Tesla, menyusul penurunan tajam pendapatan dan penjualan perusahaan.
Hasan Nasbi menegaskan pemerintah tidak antikritik terhadap pendapat publik. Pemerintah terbuka dan siap memperbaiki diri jika mendapat kritik dari publik.
Menpora Dito Ariotedjo merespons kritik yang muncul dari mantan atlet wushu nasional, Lindswell Kwok, terkait pemberian jam tangan mewah Rolex oleh Presiden Prabowo Subianto pada Timnas
Mbappe Jadi Sasaran Kritik usai Madrid Disingkirkan Arsenal
Mantan Presiden AS Joe Biden mengecam pemerintahan penggantinya yang dianggap membawa kerusakan besar dalam waktu kurang dari 100 hari.
Apabila akun milik TNI ikut menyebarkan kritik atas aspirasi publik soal RUU TNI, TNI tak akan tinggal diam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved