Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Pengamat kebijakan pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Cecep Darmawan mengatakan bahwa permasalahan PPDB (penerimaan peserta didik baru) khususnya dari sisi jalur zonasi disebabkan masih adanya disparitas standarisasi sekolah.
Hal ini menyebabkan pola pikir masyarakat yang masih menganggap bahwa beberapa sekolah merupakan sekolah unggulan dan rela melakukan segala cara untuk memasukkan anaknya ke sekolah tersebut.
“Maka dari itu, harusnya ada pencegahan melalui pengawasan untuk perpindahan anak melalui KK. Artinya bukan soal sekolah, tapi birokrasi untuk mengawasi. Apalagi zaman online kan bisa dilihat alasannya dia pindah KK itu apa. Ini kan bisa dijadikan pelanggaran,” ungkapnya kepada Media Indonesia, Selasa (11/7).
Baca juga: PPDB Ditutup, 4 SMP di Banyumas Kekurangan Siswa
Lebih lanjut, Cecep merasa bahwa Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di daerah seharusnya jeli jika melihat ada anak usia sekolah tiba-tiba pindah KK.
Menurutnya, pemerintah harus memiliki sistem untuk mengawasi perpindahan KK dari masyarakat.
Baca juga: Kemendikbud Minta Pemda Berkoordinasi dengan Disdukcapil Atasi KK Fiktif dalam PPDB
“Harus dibuat sistem jadinya biar kelihatan kalau ada perpindahan KK ini. Apalagi kalau pindah KK bukan orangtua. Jadi harus dicek apa benar dia tinggal di situ atau hanya untuk lulus PPDB. Bisa sebetulnya ini kalau mau dicari tahu dengan detail,” tegas Cecep.
Jika persoalan ini masih juga tidak dapat ditangani, Cecep menyarankan jalur zonasi untuk dihapuskan. Menurutnya lebih baik pemerintah fokus untuk melakukan standarisasi sekolah agar masyarakat dapat memiliki banyak pilihan untuk menyekolahkan anaknya.
“Saya rasa jalur zonasi itu dihentikan saja. Lebih baik fokus standarisasi sekolah. Kalau basis kecamatan, mereka harus punya sekolah unggulan. Jadi distandarisasi dengan baik. Sehingga semua orang bisa bebas sekolah di mana saja,” tandasnya. (Z-10)
PARA ayah diharapkan berkesempatan untuk mengantar anaknya di hari pertama sekolah. Hal itu disebut penting untuk membantu meningkatkan perkembangan emosi, sosial, dan kognitif anak.
MASA pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) siswa baru di beberapa daerah sudah akan dimulai, bersamaan dengan dimulainya tahun ajaran baru.
PENJUALAN seragam sekolah menjelang tahun ajaran baru di Pasar Induk Cianjur, Jawa Barat, cenderung lesu.
TAHUN ajaran baru tinggal menghitung hari.
Tema yang dipilih pun dijadikan sebagai ajakan untuk menjadikan kreativitas sebagai bagian dari keseharian, terutama dalam proses belajar dan bermain.
Anak-anak diajak mengeksplorasi potensi diri melalui aktivitas menggambar, menulis impian, serta mengenal teknologi pendukung belajar.
Evaluasi pendidikan seharusnya tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga memperhatikan karakter, kemampuan berpikir kritis, serta konteks sosial peserta didik.
Pemprov DKI bakal mengecek terlebih dahulu kebenaran dugaan pungli yang dilakukan sekolah sebelum memberikan teguran
KOMANDAN Lanud Husein Sastranegara Kolonel Pnb Alfian, S.E., membuka kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk para peserta didik baru di Sekolah Angkasa
Menko PMK Muhadjir Effendy mengusulkan pembentukan Satgas PPDB. Namun, pembentukan satgas dinilai bukanlah solusi dari masalah kecurangan di dunia pendidikan.
Kemendikbud-Ristek terus berupaya memberikan kesempatan yang adil bagi peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan yang merata dan berkualitas.
WULING Motors (Wuling) menggelar program Wuling Bakti Pendidikan di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hal itu dilakukan dalam rangka menyambut 7 tahun kiprah Wuling
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved