Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
TRADISI brandu atau purak membuat kasus antraks di daerah Gunungkidul terus terjadi. Purak adalah tradisi menyembelih hewan yang mati atau sakit oleh warga. Mereka lalu mengumpulkan iuran untuk diserahkan kepada pemilik hewan ternak.
"Masih rendahnya pemahaman tentang bahaya antraks, karena itu peran dan partisipasi masyarakat penting dalam pencegahan antraks," kata Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian, Syamsul Ma'arif, dalam konferensi pers yang diselenggarakan pada Kamis, (6/7).
Syamsul menegaskan bakteri antraks yang ada pada hewan ternak tidak akan bisa mati, meskipun sudah direbus dengan air panas. Syamsul menegaskan, bakteri spora penyebab antraks itu bisa menyeruak dan masuk ke pernafasan manusia saat hewan ternak yang sakit atau mati dipotong.
Baca juga: Kapasitas Fasilitas Kesehatan di Yogyakarta akan Ditingkatkan untuk Tangani Antraks
"Jangankan direbus, dibuka saja tidak boleh. Karena suhu lingkungan bisa membentuk spora dan bisa menyebabkan bakteri itu bertahan," imbuh dia.
Dalam waktu 24 jam, bakteri spora yang dihirup manusia bisa menyebabkan kematian akibat antraks paru-paru. Jika bakteri itu dikonsumsi atau terkena kontak kulit, penanganan cepat bisa dilakukan dengan mengunjungi fasilitas kesehatan.
Hal senada diungkapkan oleh Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Nuryani Zainuddin. Ia mengungkapkan bakteri antraks yang ada dalam satu wilayah tidak bisa dibebaskan secara serta-merta. Pasalnya, bakteri itu bisa bertahan sampai berpuluh-puluh tahun lamanya.
"Antraks tidak bisa dibebaskan. Hanya bisa dikendalikan karena dia membentuk spora di tanah," ucap dia.
Baca juga: Pakar Kesehatan Sarankan Pendekatan One Health untuk Mengatasi Antraks
Langkah Pengendalian
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengendalikan antraks di antaranya vasksiansi di aera endemis, kontrol lalu lintas hewan ternak di daerah endemis dan daerah bebas antraks dan tindakan pada hewan yang terinfeksi.
Pada 2023 sendiri, Kementan telah menyediakan sebanyak 96 ribu dosis vaksin untuk hewan ternak yang telah diserahkan kepada provinsi. Selain itu, ada 110 dosis vaksin yang disediakan sebagai buffer.
Dalam konteks Gunungkidul, Nuryani menyebut ada sebanyak 143.796 sapi yang berpotensi terinfeksi antraks. Selain itu ada sebanyak 202.55 ekor kambing dan 11.000 ekor domba.
"Kalau melihat kejadian di Gunungkidul ini endemis antraks dan tidak dilakukan penanganan secara baik, baik di tanah, lingkungan dan kesadaran masyarakat. Ini akan terus berlanjut kasusnya jika terus dibiarkan," beber dia.
Untuk itu, Kementan telah melakukan upaya penanggulangan antraks di wilayah itu. Di antaranya dengan menyuntikkan antibiotik pada seluruh hewan rentan dan terancam. Ada sebanyak 78 sapi dan 286 kambing dan domba yang telah disuntikkan. Lalu juga sosialisasi dengan dinas kesehatan dan pertanian setempat untuk melakukan penanganan.
(Z-9)
Kasus ini muncul di Kalurahan Tileng, Kecamatan Girisubo dan Kalurahan Bohol, Kapanewon Rongkop.
Isu penyakit antraks yang beredar di tengah masyarakat ternyata mempengaruhi harga daging sapi di Palu, Sulawesi Tengah.
KASUS antraks telah masuk ke Indonesia sejak tahun 1884, dan wilayah yang terserang antraks semakin lama semakin banyak dan meluas.
DINAS Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengusulkan agar segera ditetapkan status KLB (Kejadian Luar Biasa) atas penyebaran penyakit antraks di Gunungkidul.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie memastikan bahwa penyakit antraks yang disebabkan bakteri Bacillus Anthracis tidak bisa menular dari manusia ke manusia.
Antisipasi penyebaran antraks, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang, tidak mengizinkan masuknya hewan ternak seperti sapi, kambing, dan domba dari wilayah Gunung Kidul DIY.
Program ini bertujuan untuk memerangi stunting di Indonesia dengan mengatasi akar penyebabnya melalui pendekatan holistik yang berdampak langsung pada keluarga.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Hary Sukmono mengungkapkan bahwa Gunungkidul menjadi korban pembuangan sampah liar dari luar daerah.
Daerah Istimewa Yogyakarta terus meningkatkan edukasi kepada masyarakat utamanya kalangan peternak dan menggencarkan vaksinasi ternak.
Kunjungan di Taman Pintar pada masa libur Lebaran tahun 2025 mengalami kenaikan 4.532 kunjungan atau sekitar 19,4 persen dari tahun sebelumnya.
Pasang papan informasi, imbauan untuk selalu waspada, dan hati-hati di lokasi wisata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved