Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

BSKDN Kemendagri : 19.846 Inovasi Daerah Sudah DIlaporkan di Aplikasi IID

Ghani Nurcahyadi
06/7/2023 04:52
BSKDN Kemendagri : 19.846 Inovasi Daerah Sudah DIlaporkan di Aplikasi IID
Kepala BSKDN Kememendagri Yusharto Huntoyungo(Dok. Kemendagr)

KEPALA Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo menyampaikan rekapitulasi sementara data inovasi daerah tahun 2023. Data tersebut sudah dilaporkan pemerintah daerah (Pemda) sejak 25 Mei 2023 melalui aplikasi Indeks Inovasi Daerah (IID).

Adapun pengisian data berkaitan dengan gelaran Innovative Goverment Award (IGA) 2023 yang diselenggarakan BSKDN Kemendagri sebagai ajang penghargaan bagi daerah terinovatif.

Dalam keterangannya, Yusharto mengungkapkan per tanggal 4 Juli 2023, dari 546 daerah yang ditargetkan, 500 daerah di antaranya sudah melaporkan inovasi. Jumlah itu meliputi 34 provinsi, 377 kabupaten, dan 89 kota.

Baca juga : BSKDN Kemendagri Serahkan Usulan Topik Kajian ke BRIN, Dihimpun dari Pemerintah Daerah

Sementara itu, jumlah inovasi daerah yang terinput telah mencapai 19.846 inovasi, dengan rincian 2.632 kategori provinsi, 12.916 kategori kabupaten, dan 4.298 kategori kota.

"Kami sangat mendorong dan memotivasi pemerintah daerah semakin intens dalam melakukan pelaporan inovasinya melalui aplikasi Indeks Inovasi Daerah sesegara mungkin. Pastikan inovasi yang dilaporkan juga diperhatikan seperti tingkat kematangan inovasinya,” ungkapnya di Ruang Video Conference BSKDN.

Baca juga : KPU-Kemendagri Diminta Tindaklanjuti Temuan 4 Juta DPT Non e-KTP 

Sementara itu, Yusharto mengimbau kepada daerah agar dalam proses penginputan tetap berpegang pada pedoman teknis penginputan inovasi daerah.

Tidak hanya itu, dirinya juga menekankan agar daerah menghasilkan inovasi yang berkualitas dan memberikan manfaat berkelanjutan untuk masyarakat.

Untuk itu, Yusharto meminta daerah menerapkan strategi yang cermat dengan memperkuat kepemimpinan dan budaya organisasi, memperluas jejaring atau kemitraan, dan memperkuat dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak.

“Tidak hanya pemerintah daerah yang akan berperan, tetapi juga masyarakat. Masyarakat dapat tersosialisasi apa saja inovasi yang dapat mereka cetuskan dan bagaimana prosedurnya agar dapat dilaporkan melalui organisasi perangkat daerah (OPD) yang sesuai dengan jenis inovasi yang dicetuskan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Yusharto berharap, pada 2023 partisipasi daerah dalam melaporkan inovasi terus meningkat. Ia optimistis inovasi yang terlapor pada 2023 dapat mencapai 30.000 inovasi.

Guna meningkatkan jumlah inovasi yang terlapor tersebut, dia meminta jajarannya untuk melakukan pendekatan terharap Pemda terutama kepada daerah yang belum melaporkan inovasinya.

“Ayo kita dekati daerah-daerah belum melaporkan inovasinya, dengan pendekatan yang tepat maka proporsi daerah yang melaporkan inovasi di tahun 2023 lebih besar dibandingkan tahun 2022,” pungkasnya.

Sebagai informasi tambahan, semula  penginputan data inovasi daerah ditutup pada 7 Juli 2023, namun karena animo pelaporan yang masih tinggi membuat BSKDN memberikan penambahan waktu pelaporan sampai dengan 28 Juli 2023 sesuai  dengan radiogram bernomor 000.10/3296/BSKDN tertanggal 23 Juni 2023. (Z-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya