Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MUNCULNYA kasus meninggalnya seorang warga Kapanewon Semanu, Gunungkidul karena terpapar antraks (anthrax) ditambah lagi 85 orang dinyatakan positif, membuat Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul meningkatkan kewaspadaannya.
“Idul Adha kemarin banyak pedagang ternak yang mendatangkan ternak untuk kurban dari Gunungkidul dan bisa jadi ada yang berasal dari wilayah yang terpapar antraks,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Joko Waluyo di Bantul (4/7).
Menurut dia, kejadian itu sangat mengejutkan dan bahkan kemudian dikhawatirkan akan menyebar ke daerah-daerah lain di Bantul.
Baca juga:11 Warga Konsumsi Daging Antraks, 3 Diantaranya Meninggal Dunia
“Apalagi warga Gunungkidul yang meninggal karena antraks dan puluhan lainnya positif antraks yang diduga terlibat dalam penyembelihan hewan terpapar antraks dan turut mengkonsumsi dagingnya,” katanya.
Ia sangat menyayangkan sikap dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul yang terkesan menutupi informasi tersebut. Joko mengkhawatirkan meski hewan kurban yang dikirim harus mengantongi surat keterangan kesehatan hewan dari daerah asal (Gunungkidul) bisa saja hewan kurban saat diperiksa dalam kondisi sehat namun sudah terjangkit anthrax sehingga bisa lolos masuk ke Bantul.
Baca juga: Pemda Gunungkidul Kembali Lacak Antraks usai Ada Warga Terjangkit
“Kalau kemudian itu disembelih saat Idul Adha sedangkan masa inkubasi antraks itu hampir dua bulan maka menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi Bantul,” ujarnya.
Lebih lanjut Joko mengatakan atas kejadian di Gunungkidul tersebut DKPP Bantul kemudian memerintahkan jajarannya agar lebih mewaspadai lalu-lintas hewan ternak dari Gunungkidul khususnya dari Kapanewon Semanu yang kini menjadi zona merah penularan antraks.
“Meski pasar hewan kita perketat pasokan ternak dari Gunungkidul, namun ini kejadiannya kan sebelum Idul Adha. Bisa jadi sudah ada yang masuk,” lanjutnya.
Ia berharap tidak ada warga yang mengkonsumsi daging kurban dari ternak Gunungkidul yang terpapar antraks.
“Yang sulit itu kan masa inkubasi antrak hingga 60 hari usai mengkonsumi daging yang terpapar antraks,” ujarnya. (AU/Z-7)
DUA mayat perempuan ditemukan di sungai dalam seminggu terakhir, Mayat pertama ditemukan warga pada Selasa (1/4) siang, di Sungai Code, Bantul, Mayat kedua ditemukan warga di Sungai Progo
Sebelumnya, PSS berencana menggelar laga laga kandang di Stadion Sultan Agung, Bantul. Namun kemudian Pemkab Bantul mengurungkan izin penyelenggaraan laga tersebut.
Dengan adanya pengiriman ini katanya, diharapkan penanganan dan pencegahan meluasnya PMK di Bantul bisa segera diatasi dan dihentikan.
Selama bulan Januari 2025, destinasi Bantul yang dikelola Dinas Pariwisata dikunjungi 232.802 orang, dengan terbanyak di kawasan Pantai Parangtritis sebanyak 204.092 orang.
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menilai salah satu penyebab jebolnya bendungan di Kelurahan Trimurti, Bantul, Yogyakarta karena penambangan pasir.
Diakuinya, vaksin tersebut belum cukup untuk disuntikkan ke seluruh sapi di Bantul. Pasalnya, total sapi di Bantul berjumlah sekitar 70 ribu ekor.
Program ini bertujuan untuk memerangi stunting di Indonesia dengan mengatasi akar penyebabnya melalui pendekatan holistik yang berdampak langsung pada keluarga.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Hary Sukmono mengungkapkan bahwa Gunungkidul menjadi korban pembuangan sampah liar dari luar daerah.
Daerah Istimewa Yogyakarta terus meningkatkan edukasi kepada masyarakat utamanya kalangan peternak dan menggencarkan vaksinasi ternak.
Kasus ini muncul di Kalurahan Tileng, Kecamatan Girisubo dan Kalurahan Bohol, Kapanewon Rongkop.
Kunjungan di Taman Pintar pada masa libur Lebaran tahun 2025 mengalami kenaikan 4.532 kunjungan atau sekitar 19,4 persen dari tahun sebelumnya.
Pasang papan informasi, imbauan untuk selalu waspada, dan hati-hati di lokasi wisata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved