Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SETIDAKNYA 10 hektare (ha) hutan konservasi gambut suaka margasatwa (SM) Giam Siak Kecil yang telah ditetapkan Unesco sebagai cagar biosfer dunia di Kabupaten Bengkalis, Riau, diduga dibakar untuk perluasan lahan kebun kelapa sawit. Bahkan, seluas 3.700 ha kawasan itu telah dirusak dan beralih menjadi kebun kelapa sawit.
"Kawasan yang terbakar seluas 10 ha diduga sengaja dibakar dengan tujuan pembukaan lahan untuk pembangunan kebun kelapa sawit," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Genman S Hasibuan, Kamis (22/6).
Genman menegaskan, dugaan pembakaran kawasan hutan konservasi itu didasarkan bukti adanya kebun kelapa sawit di sekitar lokasi.
Baca juga: Dinilai Tidak Efektif, Daerah Minta Pusat Evaluasi Program Restorasi Gambut
"Hal ini dibuktikan dengan adanya temuan kebun sawit di sekitar lokasi yang terbakar," tegas Genman.
Ia mengungkapkan, kebakaran hutan yang terjadi di kawasan konservasi SM Giam Siak Kecil pertama teridentifikasi pada Minggu (18/6) melalui patroli udara. Tim gabungan diantaranya Manggala Agni, BBKSDA, BPBD, TNI, Polri, MPA, dan perusahaan melakukan upaya pemadaman baik itu dari jalur darat dan bom air atau waterbombing dari udara.
Ia menuturkan, tim pemadam menghadapi tantangan berupa akses menuju lokasi yang sulit karena berada di kawasan gambut dan tiupan arah angin yang berubah secara mendadak. Hal itu memungkinkan terjadi loncatan api yang dapat memicu titik api baru yang berdampak pada meluasnya area yang terbakar.
Baca juga: Titik Panas di Sumsel Meningkat, 6 Helikopter Pengebom Air Disiagakan
"Saat ini api sudah terkendali dan menyisakan kepulan asap kecil yang akan terus dilakukan penyiraman dan pendinginan," tukas Genman.
Ia menambahkan, saat ini sedang dilakukan penyelidikan oleh pihak berwenang untuk menemukan dan menindak pelaku pembakar lahan tersebut.
"Petugas pemadam juga masih berada di lokasi untuk terus berjaga-jaga memastikan kebakaran telah padam dan tidak merembet ke area sekitar," pungkasnya.
(Z-9)
makanan khas Riau yang terdiri dari aneka macam kuliner utama, pendamping dan cemilan untuk buah tangan, cita rasanya lezat dan unik
Makanan khas Riau ini mencerminkan kekayaan budaya dan keanekaragaman kuliner daerah tersebut. Setiap hidangan memiliki cita rasa yang unik dan menjadi bagian penting
Menyiapkan langkah selanjutnya Panglima TNI Hadi Tjahjanto, juga lakukan kunjungan ke lokasi kebakaran yang tengah dipadamkan oleh GALAAG, yaitu di Desa Kampung Baru, Kecamatan Rupat
Penetapan status karhutla sejak dini merupakan bentuk perhatian pemerintah agar kejadian tersebut tidak meluas dan bisa segera dihentikan
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL) KLHK, Raffles B. Panjaitan, menyampaikan bahwa dalam penanganan karhutla, dukungan para pihak sangat membantu.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalimantan Tengah luas lahan yang terbakar dari 1 Januari hingga 3 Agustus 2024 seluas 384,85 hektare
Ada pun total kerugian akibat kebakaran di Kabupaten Kuningan mencapai Rp17 miliar
Pembuatan sekat bakar penting dilakukan guna meminimalisir terjadinya kebakaran. Dengan adanya sekat bakar, saat terjadi kebakaran api tidak akan menjalar ke areal yang lebih luas.
Hingga Rabu sore, kobaran api masih dalam proses pemadaman oleh masyarakat dan pihak terkait.
Sebanyak 300 petugas gabungan dikerahkan untuk memadamkan kobaran api sejak Rabu (4/9) lalu
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved