Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar), bakal mendatangi pondok pesantren (Ponpes) Al-Zaytun yang berada di Kabupaten Indramayu pada Senin (19/6). Kunjungan ini dilakukan untuk menyikapi dugaan adanya penyimpangan yang diajarkan di ponpes tersebut.
“Saya bakal kembali mendatangi ke ponpes Al-Zaytun, menyusul kontroversi yang tak henti-hentinya terjadi di ponpes pimpinan Syekh Panji Gumilang tersebut. Pak gubernur telah memerintahkan saya untuk merespons apa yang terjadi tentang Ponpes Al-Zaytun,” kata Wakil Gubernur (Wagub) Jabar Uu Ruzhanul Ulum melalui keterangannya di Bandung Sabtu (17/6).
Menurut Uu, kedatangannya ke Ponpes Al-Zaytun akan mengajak ratusan ulama dari organisasi masyarakat (Ormas) keagamaan, pimpinan pondok pesantren hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar.
Baca juga: MUI Jabar dan Pusat Bentuk Tim Khusus Dalami Kontroversi Ponpes Al Zaytun
Minimal 300 kiai akan ikut dalam rombongan. Uu pun meminta kepada masyarakat agar bersabar dan tidak melakukan pengerahan massa ke Ponpes Al-Zaytun.
“Saya minta kepada masyarakat hentikan gerakan itu, percayakan kepada pemerintah. Insyaallah pemerintah akan sebijaksana mungkin sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku. Tolong jangan main hakim sendiri, tunggu pemerintah, karena kami tidak akan pernah diam,” tegasnya.
Baca juga: Ridwan Kamil Tunggu Arahan Kemenag dan MUI Terkait Pesantren Al-Zaytun
Uu melanjutkan, sejauh ini Pemprov Jabar belum dapat membuat keputusan apapun terkait Ponpes Al-Zaytun. Pemprov, baru akan memutuskan setelah ada musyawarah dengan pihak ulama dan pimpinan Ponpes Al-Zaytun.
Tunggu Arahan MUI
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar menyatakan, tidak bisa langsung mengeluarkan fatwa terkait Ponpes Al-Zaytun, kendati keberadaan ponpes itu membuat resah karena diduga memuat ajaran sesat.
Sekretaris MUI Jabar, Rafani Achyar mengatakan, ada berbagai tahapan pengkajian jika MUI akan mengeluarkan fatwa, apalagi fatwa itu berhubungan dengan fikih atau ilmu tentang hukum Islam. Jadi fatwa ini tidak sembarangan, ada protapnya, harus bertemu dengan yang bersangkutan dan dilakukan pengkajian.
“MUI Pusat sebenarnya sudah membentuk tim untuk melakukan pengkajian terhadap dugaan ajaran sesat yang ada di Ponpes Al-Zaytun. Namun, hingga saat ini belum membuahkan hasil. Karena sampai hari ini Ponpes Al-Zaytun tidak bersedia, tidak kooperatif,” ungkapnya.
Sebelum masyarakat demo, lanjut Rafani tim MUI sudah mengirimkan surat ke Ponpes Al-Zaytun sejak bulan lalu dan juga mengumpulkan bahan informasi, data, fakta untuk dikonfirmasi ke Ponpes Al-Zaytun, tapi pihak Ponpes Al-Zaytun-nya bilang sibuk. Lalu massa berunjuk rasa di Ponpes Al-Zaytun. Namun, mereka tak bisa berbuat banyak karena mendapat hadangan dari massa tandingan dari Ponpes Al-Zaytun.
(Z-9)
MAJELIS Masyayikh menyelenggarakan Workshop Reviu Draf 1 Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal (SPMI dan SPME) Pendidikan Pesantren pada Jalur Nonformal.
MAJELIS Masyayikh mengingatkan pentingnya penerapan standar mutu tinggi dalam penyusunan jenjang lanjutan pendidikan tinggi pesantren.
GP Ansor mengapresiasi peluncuran seribu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makan Bergizi Gratis (MBG) di pesantren oleh Cak Imin.
210 pondok pesantren di wilayah Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur menunjukkan bahwa hanya 54% pesantren yang memiliki akses terhadap air bersih yang layak,
KETUA Majelis Masyayikh, Abdul Ghaffar Rozin mengatakan bahwa tantangan besar pendidikan nonformal pesantren adalah keragaman antar pesantren.
Majelis Masyayikh memiliki otoritas penuh dalam penentuan standar mutu pesantren.
Sementara Kuasa Hukum pelapor -- KDR -- Heru Lestarianto, Sabtu (31/5) menjelaskan aksi penganiayaan tersebut tersebut terjadi pada Februari lalu.
Dia juga membangun kedekatan emosional dengan semua santri agar mereka patuh, disiplin dan menjauhi hal negatif yang bisa merusak masa depan mereka.
Langkah konkret memperbaiki sekolah sekaligus minat belajar para santri ini, adalah bagian upaya besar Aice dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi para siswa sekolah.
Santri dan pesantren dinilai sebagai salah satu komponen bangsa yang berkontrubusi dalam kemerdekan Indonesia sehingga harus diberikan kesempatan mengelola sumber daya alam.
IJTI juga memberi pelatihan tentang jurnalistik bagi para santri.
MU akan menjaring 11 pemain muda berbakat Indonesia dalam ajang Ayo Indonesia Bisa Academy 2015 yang digelar di 16 kota
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved