Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar), bakal mendatangi pondok pesantren (Ponpes) Al-Zaytun yang berada di Kabupaten Indramayu pada Senin (19/6). Kunjungan ini dilakukan untuk menyikapi dugaan adanya penyimpangan yang diajarkan di ponpes tersebut.
“Saya bakal kembali mendatangi ke ponpes Al-Zaytun, menyusul kontroversi yang tak henti-hentinya terjadi di ponpes pimpinan Syekh Panji Gumilang tersebut. Pak gubernur telah memerintahkan saya untuk merespons apa yang terjadi tentang Ponpes Al-Zaytun,” kata Wakil Gubernur (Wagub) Jabar Uu Ruzhanul Ulum melalui keterangannya di Bandung Sabtu (17/6).
Menurut Uu, kedatangannya ke Ponpes Al-Zaytun akan mengajak ratusan ulama dari organisasi masyarakat (Ormas) keagamaan, pimpinan pondok pesantren hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar.
Baca juga: MUI Jabar dan Pusat Bentuk Tim Khusus Dalami Kontroversi Ponpes Al Zaytun
Minimal 300 kiai akan ikut dalam rombongan. Uu pun meminta kepada masyarakat agar bersabar dan tidak melakukan pengerahan massa ke Ponpes Al-Zaytun.
“Saya minta kepada masyarakat hentikan gerakan itu, percayakan kepada pemerintah. Insyaallah pemerintah akan sebijaksana mungkin sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku. Tolong jangan main hakim sendiri, tunggu pemerintah, karena kami tidak akan pernah diam,” tegasnya.
Baca juga: Ridwan Kamil Tunggu Arahan Kemenag dan MUI Terkait Pesantren Al-Zaytun
Uu melanjutkan, sejauh ini Pemprov Jabar belum dapat membuat keputusan apapun terkait Ponpes Al-Zaytun. Pemprov, baru akan memutuskan setelah ada musyawarah dengan pihak ulama dan pimpinan Ponpes Al-Zaytun.
Tunggu Arahan MUI
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar menyatakan, tidak bisa langsung mengeluarkan fatwa terkait Ponpes Al-Zaytun, kendati keberadaan ponpes itu membuat resah karena diduga memuat ajaran sesat.
Sekretaris MUI Jabar, Rafani Achyar mengatakan, ada berbagai tahapan pengkajian jika MUI akan mengeluarkan fatwa, apalagi fatwa itu berhubungan dengan fikih atau ilmu tentang hukum Islam. Jadi fatwa ini tidak sembarangan, ada protapnya, harus bertemu dengan yang bersangkutan dan dilakukan pengkajian.
“MUI Pusat sebenarnya sudah membentuk tim untuk melakukan pengkajian terhadap dugaan ajaran sesat yang ada di Ponpes Al-Zaytun. Namun, hingga saat ini belum membuahkan hasil. Karena sampai hari ini Ponpes Al-Zaytun tidak bersedia, tidak kooperatif,” ungkapnya.
Sebelum masyarakat demo, lanjut Rafani tim MUI sudah mengirimkan surat ke Ponpes Al-Zaytun sejak bulan lalu dan juga mengumpulkan bahan informasi, data, fakta untuk dikonfirmasi ke Ponpes Al-Zaytun, tapi pihak Ponpes Al-Zaytun-nya bilang sibuk. Lalu massa berunjuk rasa di Ponpes Al-Zaytun. Namun, mereka tak bisa berbuat banyak karena mendapat hadangan dari massa tandingan dari Ponpes Al-Zaytun.
(Z-9)
Kemenag menyebut program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang menyasar siswa dan santri bisa melengkapi kebutuhan pemeriksaan kesehatan di pesantren.
Untuk bisa mengakses peluang beasiswa kampus-kampus internasional di luar negeri dan dalam negeri, menurut Kyai Imjaz, bahasa Inggris menjadi kunci yang wajib dimiliki.
KETUA Bidang Pondok Pesantren dan Majelis Taklim Pengurus Pusat GP Ansor, Nur Faizin mendukung gagasan tentang transformasi pendidikan pesantren.
KEMENTERIAN Agama (Kemenag) resmi membuka seleksi Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Nasional ke-8 berbasis komputer (CBT) secara daring pada Selasa, (17/06).
MAJELIS Masyayikh menyelenggarakan Workshop Reviu Draf 1 Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal (SPMI dan SPME) Pendidikan Pesantren pada Jalur Nonformal.
MAJELIS Masyayikh mengingatkan pentingnya penerapan standar mutu tinggi dalam penyusunan jenjang lanjutan pendidikan tinggi pesantren.
Pesantren bukan hanya tempat menuntut ilmu atau sekadar menjadi pintar. Yang terpenting adalah menjaga akhlak generasi muda.
Sementara Kuasa Hukum pelapor -- KDR -- Heru Lestarianto, Sabtu (31/5) menjelaskan aksi penganiayaan tersebut tersebut terjadi pada Februari lalu.
Dia juga membangun kedekatan emosional dengan semua santri agar mereka patuh, disiplin dan menjauhi hal negatif yang bisa merusak masa depan mereka.
Langkah konkret memperbaiki sekolah sekaligus minat belajar para santri ini, adalah bagian upaya besar Aice dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi para siswa sekolah.
Santri dan pesantren dinilai sebagai salah satu komponen bangsa yang berkontrubusi dalam kemerdekan Indonesia sehingga harus diberikan kesempatan mengelola sumber daya alam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved