PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), di Kabupaten Batang, Jawa
Tengah, menerima penghargaan Top CSR Awards 2023. Perusahaan yang punya nama lain Grand Batang City ini berhasil mendapatkan indikator top corporate social responsibility (CSR) berbintang empat atau sangat baik, dari lima bintang penilaian.
Ada sekitar 170 perusahaan yang bersaing. Puncak acara penghargaan dari
majalah TopBusiness ini menghadirkan ratusan perwakilan perusahaan dari
seluruh Indonesia dan digelar di Hotel Raffles Jakarta.
"Kami berharap seluruh kontribusi perusahaan dalam rangka peningkatan
produktivitas dan kerjasama dengan warga-warga di kawasan dalam rangka
meningkatkan pola pikir untuk tranformasi. Dari pekerjaan petani dan kebun menjadi industri bisa berlanjut," ujar Direktur Utama PT KITB Ngurah Wirawan, Kamis (8/6).
Sebelumnya, KITB juga menerima penghargaan Top CSR Award 2022 dengan
bintang tiga. Tahun ini mereka berhasil peningkatan bintang menjadi empat. Penilaian Top CSR Awards 2023 kali ini berbasis ketentuan ISO 26000, Good Corporate Governance (GCG), dan Strategi Bisnis dari para kandidat pemenang.
Bisnis berkelanjutan
Ngurah menuturkan pihaknya berhasil membawa arah perusahaan sesuai tagline smart and sustainable industrial estate. Lingkungan juga ditata agar tercipta lingkungan kolaboratif.
"Sebagian besar program KITB mendukung strategi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Seperti, penerapan sumber energi terbarukan, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, efisiensi air, pengelolaan limbah, hingga keanekaragaman hayati," terangnya.
Selain itu, Ngurah juga mendapatkan penghargaan sebagai Top Leader on CSR Commitment 2023. "Kita berharap di tahun-tahun mendatang bisa terus
berkontribusi untuk bisa menghasilkan komunitas di sekitar kami lebih produktif, lebih kreatif," ucapnya.
Dia menyebut pertumbuhan bisnis berkelanjutan yang dilakukannya ikut terlibat dalam perkembangan wisata sekitar, penurunan stunting daerah, UMKM, penyiapan tenaga kerja, hingga penciptaan kawasan hijau.
"KITB telah bekerja sama dengan PT ATW Investasi Selaras dalam investasi senilai Rp7,4 triliun, sehingga menjadi kawasan industri pertama di Indonesia yang memiliki ekosistem industri hulu-hilir dengan teknologi solar panel," jelas Nugrah.
Menurut dia, pihaknya juga akan mendorong secara berkelanjutan masyarakat untuk betul-betul bisa menjaga lingkungan dan aspek-aspek konservasi kawasan. "Karena bekas kebun, kawasan ini tetap jadi kawasan hijau," pungkasnya. (N-2)