Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) terus mengembangkan petani milenial dan wirausaha muda pertanian di seluruh Indonesia dalam upaya regenerasi di sektor pertanian.
Salah satu upaya yang dilakukan, dengan melakukan pendampingan dan memfasilitasi para pemuda/i untuk terjun di sektor pertanian, baik sebagai petani maupun tenaga kerja yang terampil.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendorong untuk seluruh pemuda milenial membangun pertanian modern yang sesuai dengan tuntutan zaman.
Baca juga: Kementan Gandeng Kepala Daerah untuk Jaga Ketahanan Pangan
“Modern itu berarti di dalamnya kita bicara SDM. Bagaimana mau cepat kalau masih pakai kendaraan kemarin. Bagaimana mau maju kalau ilmunya, teknologinya, mekanisasinya masih seperti yang kemarin,” katanya.
Hal senada dikemukakan Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri, dan modern, perlu dilakukan penyiapan dan pencetakan SDM pertanian unggulan.
Petani Milenial Jadi Resonanasi SDM Pertanian
“Pengusaha pertanian milenial diharapkan mampu menjadi resonansi penggebuk tenaga muda di sekitarnya untuk menjadi SDM pertanian unggulan yang mampu menggenjot pembangunan pertanian menjadi pertanian maju, mandiri dan modern," katanya.
Baca juga: Cijengkol Terpilih sebagai Desa BSI Pengembangan Domba Kambing
Melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS), Kementan bersama International Fund for Agriculture Development (IFAD) berupaya menumbuh menumbuhkembangkan wirausaha muda dan tenaga kerja yang andal di sektor pertanian.
Sasaran Program YESS adalah pemuda berusia 17 tahun hingga 39 tahun pada empat provinsi yang menjadi lokasi Program YESS pada 15 kabupaten di empat provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) senantiasa melakukan pendampingan dalam upaya memfasilitasi petani milenial di wilayah Program YESS Jawa Timur.
Peternak Muda asal Kasembon, Malang
Satu di antaranya adalah Haris Sukma Lutfiansyah, pemuda asal Kasembon, Kabupaten Malang di Jawa Timur. Haris merupakan generasi milenial Penerima Manfaat dari Hibah Kompetitif pada Program YESS tahun 2021 dengan komoditas usaha budidaya kambing perah.
Setelah mendapatkan dana Hibah Kompetitif melalui Program YESS, populasi yang awalnya 35 ekor bertambah menjadi 52 ekor kambing perah dengan total produksi susu 850 liter per bulan.
Baca juga: Mentan SYL Ajak Peternakan di Kabupaten Bogor Penuhi Kebutuhan Daging Lokal
Usaha kambing perah milik Haris Sukma Lutfiansyah telah berkembang dan omzetnya telah mencapai Rp15 juta hingga Rp20 juta per bulan.
Tak hanya itu, Harris juga mampu memberdayakan peternak di sekitarnya, sekitar 22 orang telah menjadi mitra usaha Haris.
Pada Sabtu (27/5), PPIU Jawa Timur bersama Sekretaris BPPSDMP, Siti Munifah, didampingi Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengunjungi peternakan kambing perah milik Haris, melalui badan usaha Sukma Jaya Farm.
Kunjungan tersebut juga dihadiri para peternak kambing daerah Kasembon, penyuluh dan perwakilan District Implementation Team (DIT) Kabupaten Malang.
Siti Munifah melalui kunjungan dan diskusi, menyampaikan apresiasi pada Program YESS dan petani milenial yang menekuni sektor pertanian.
Baca juga: Cerita Inspiratif Alumni Polbangtan yang Sukses Jadi Peternak Kambing
“Pembinaan dan pengawalan Program YESS dari PPIU Jawa Timur telah membuahkan hasil, tidak hanya dalam bentuk laporan, melalui anak-anak muda Program YESS akan berjalan lebih cepat dan efektif,” katanya.
Haris juga mengucapkan terima kasih pada Program YESS dan Kementan yang telah memfasilitasi anak-anak muda untuk terjun di bidang pertanian.
“Pendampingan dan pembinaan dari Program YESS, kami para peternak kambing perah di Kasembon sangat berterima kasih," katanya.
Haris menambahkan, Program YESS dengan Hibah Kompetitif dan Pelatihan dapat memberikan manfaat, pengetahuan, dan relasi, sehingga dapat membantu perkembangan usaha. (RO/S-4)
Peternak sapi kembali membuang kohe secara tradisional ke sungai, sehingga dampak pencemaran kepada lingkungan masih terjadi.
Sebelum serangan penyakit mulut dan kuku (PMK) dan lumpy skin disease (LSD), populasi sapi perah di Kabupaten Garut mencapai 15 ribu hingga 16 ribu ekor.
Peternakan domba dan kambing di Tasikmalaya terus berkembang dari tahun ke tahun
Eco Enzyme termasuk dalam “green product” yang memiliki banyak fungsi seperti nutrisi untuk kegiatan pertanian, peternakan dan perikanan.
Sekurangnya 10 ribu ayam terbakar dan menjadi abu. Ini terjadi setelah kebakaran melanda kandang peternakan di Jalan Haji Suhaemi RT 003 RW 03 Kelurahan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari.
Lebih dari 10 ribu orang di dunia telah menandatangani petisi yang meminta institusi finansial internasional berhenti mendanai industri peternakan yang memicu wabah baru, dan deforestasi,
Di tengah krisis iklim dan krisis pangan, peran petani milenial dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci penting bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
PPIU Program YESS memberikan fasilitas dan bimbingan kepada generasi muda di perdesaan untuk menjadi wirausahawan dan petani handal do Subang, Jawa Barat.
Pengalaman saat menjadi seorang pecandu narkoba coba dilupakan dengan kegiatan positif.
Kondisi regenerasi petani tentu menjadi tantangan bagi pemerintah daerah. Perlu upaya inovasi agar upaya regenerasi di sektor pertanian bisa diatasi.
Di Kabupaten Tasikmalaya banyak petani usia tua masih tetap bekerja.
Kebanyakan anak muda Indramayu lebih memilih bekerja di pabrik atau pekerjaan kantoran lainnya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved