Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PASEE Serantau Aceh Utara (PSAU) menggelar acara halalbihalal di Mako YonZipur 11/D Matramanm, Jakarta, Minggu (28/5). Dalam laporannya, Ketua Panitia Pelaksana Munawar Khalil mengatakan kegiatan tersebut dipersiapkan kurang dari satu bulan pasca-Lebaran.
"Jadi acara hari ini kita laksanakan untuk seluruh warga Pasee dan Aceh utara yang ada di Jabodetabek, bahkan dari Luar daerah yaitu PSAU Cerebon, Karawang, dan Banten hadir," kata Munawar dalam keterangan resminya.
Munawar menyampaikan terima kasih kepada para pihak, termasuk donatur, dan khususnya warga Pasee yang hadir di halalbihalal.
Baca juga: Telkom dan Universitas Teuku Umar Perkuat Startup di Aceh
Ketua PSAU Zainal Abidin Hussein menyampaikan digelarnya halalbihalal diharapkan bisa mempererat tali persaudaraan sesama anak Pase dan Aceh Utara yang merantau.
"PSAU ini belum genap satu tahun namun antusias dan semangat untuk aktif dan membentuk PSAU ini sangat luar biasa. Selain di Jakarta di luar daerah pun sudah banyak yang meminta bergabung bahkan sudah terbentuk tinggal pelantikan saja," tutur Zainal.
Hadir pula pendiri PSAU, yakni Ahyar Kamil. Dia mengapresiasi atas terlaksananya halalbihalal dan juga mengingatkan agar pengurus PSAU terus menjaga kekompakan, saling membantu, dan melindungi sesama. Dia berharap PSAU semakin dikenal dan tentu bisa terus berbuat lebih baik.
Baca juga: Yuk Coba Masakan Khas Aceh Gulai Thi Boh Panah
Saya berharap PSAU ke depan menjadi salah satu organisasi paguyuban yang besar. Apa lagi membawa nama Pasee. Kita kenal Pasee ini sangat lah luar biasa pada masa kejayaannya," ujar Ahyar.
Selain Ahyar, juga ada Wali Kota Lhokseumawe, Imran. Dia juga berharap banyak kepada masyarakat Aceh khususnya yang di PSAU untuk selalu kompak dan saling menjaga dan membesarkan sesama daerah agar tokoh dan masyarakat aceh punya nilai dan bergening tinggi di Ibu Kota. (Z-6)
Persoalan mengenai kepemilikan Pulau Mangkir Gadang, Mangkir Ketek, Lipan, dan Panjang sudah disepakati oleh mantan Gubernur Aceh dan Sumatra Utara pada 1992.
Sengketa empat pulau di wilayah Kabupaten Aceh Singkil yang diklaim sebagai bagian dari Sumut terus bergulir.
Penentuan batas wilayah empat pulau tersebut tak hanya didasarkan pada aspek geografis saja.
Keputusan administratif seperti Keputusan Menteri (Kepmen) tidak dapat membatalkan atau mengubah kedudukan hukum yang telah ditetapkan melalui undang-undang.
Pemerintah provinsi Aceh, Sumatra Utara, sampai tokoh masyarakat dari kedua daerah itu harus duduk bersama bersama pemerintah pusat untuk menyelesaikan polemik status empat pulau tersebut.
Secara sosiologis, situasi ini berisiko menimbulkan konflik horizontal di kalangan masyarakat yang berada di wilayah perbatasan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved