Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DEWAN Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendaftarkan total 55 bakal calon legislatif (Bacaleg) ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi Jambi. Mereka diproyeksikan untuk bertarung di kontestasi politik lima tahunan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
Adapun berkas pendaftaran langsung diserahkan oleh Ketua DPW PPP Provinsi Jambi M Fadhil Arif bersama jajaran pengurus, beberapa waktu lalu.
Setelah KPUD Provinsi Jambi melakukan verifikasi, hasilnya ke-55 Bacaleg yang didaftarkan memenuhi syarat untuk dilanjutkan ke tahap berikut.
Baca juga: PPP Lolos Ambang Batas Parlemen 4,1%, Hasil Survei Charta Politika
“Alhamdulillah, cukup memenuhi syarat. Tinggal dilanjutkan ke tahap berikutnya. Kami juga bakal menunggu penetapan daftar calon sementara oleh pihak KPUD Provinsi Jambi,” ujar Fadhil saat dihubungi wartawan, Rabu (17/5).
Dia menambahkan, dari keseluruham 55 Bacaleg PPP Jambi, 35% di antaranya adalah Bacaleg perempuan. Kemudian 25% dari 55 Bacaleg itu dari kalangan muda dan generasi Z.
“Kita coba latih para kader dari kalangan generasi Z ini. Sehingga 2024 menjadi wadah dan saluran aspirasi bagi anak muda," kata Fadhil.
Baca juga: PPP Diminta Sandiaga Uno untuk Bersabar
Fadhil menambahkan, Bacaleg yang didaftarkan tersebut, mayoritas adalah wajah baru. Kebijakan partai itu diambil karena PPP memang melakukan reformasi, sehingga banyak wajah-wajah baru yang masuk.
“Saat ini kan ada perubahan segmentasi pemilih,” jelasnya.
Menurut Fadhil, PPP telah menargetkan perolehan kursi di legislatif. Untuk di DPRD Provinsi Jambi, DPW PPP menargetkan perolehan delapan kursi, untuk enam daerah pemilihan (Dapil) di Provinsi Jambi.
“Kalau target di DPR RI, kita dapat satu kursi. Sebelumnya kan tidak ada. Saya tidak nyaleg. Jadi, bisa berlaku adil. Kita ngurus teman-teman caleg saja,” jelasnya.
Sementara itu, ada yang menarik dari bacaleg yang didaftarkan oleh PPP. Ada nama Joko Widodo di sana. Sosok Jokowi akan bertarung untuk berebut kursi di DPRD Provinsi Jambi, Daerah Pemilihan (Dapil) Alambarajo.
Namun, Jokowi yang dimaksud bukanlah Jokowi Presiden RI. Dia, adalah pemuda kelahiran 1987, berdarah Jambi dan Minang.
Jokowi mengatakan namanya memang persis sama dengan Presiden RI. Nama tersebut adalah pemberian ayahnya yang diyakini bahwa pada zaman dulu seseorang yang bernama Jawa akan mudah mendapatkan pekerjaan.
“Dulu itu kan zaman Pak Suharto. Bapak saya bilang kalau nama Jawa yang berakhiran O, bisa mudah mendapatkan pekerjaan. Saya adalah Jambi Padang. Dapil Alambarajo. Saya berharap dan optimistis bisa menang dalam Pileg nanti,” tegasnya. (Z-1)
Dukungan untuk pasangan Amin ini dilakukan secara sukarela oleh para pengemudi angkutan kota.
Jumlah bilik dan kotak suara yang diterima sesuai dengan total tempat pemungutan suara (TPS) di Bandung Barat
Logistik Pemilu yang mulai didistribusikan saat ini baru dua jenis, yakni kotak dan bilik suara.
Pemilih disabilitas ini tersebar di seluruh kecamatan di Bandung Barat,
Ketua Umum Ika Unpad diminta menggelar forum diskusi atau panggung debat yang menghadirkan seluruh calon presiden dan calon wakil presiden
Bawaslu akan merekomendasikan ke KPUD pada saat membangun TPS di Kabupaten Bandung, salah satunya adalah penyediaan fasilitas alat bantu bagi penyandang disabilitas.
Lobby NasDem Tower disulap menjadi runway. Eskalator bahkan dimanfaatkan sebagai area masuk dan keluarnya para model.
Elektabilitas kepala daerah akan meningkat dengan sendirinya apabila mereka mampu menunjukkan kinerja dan prestasi dalam mengendalikan pandemi di daerahnya masing-masing.
Para politisi sudah seharusnya punya tanggung jawab untuk membereskan pandemi covid-19 dulu. Apalagi hingga hari ini terjadi kenaikan eksponensial.
DI tengah penanganan pandemi covid-19 yang belum juga usai, pemberitaan di media massa sudah ramai dengan isu terkait dengan utak-atik calon presiden (capres) yang bakal maju di Pemilu 2024.
Sayangnya, ada sejumlah pihak yang sudah tidak sabar dan bernafsu untuk meraih jabatan dan kekuasaan dengan intrik-intrik politik yang begitu mudah dibaca masyarakat.
Qodari menduga absennya PDI Perjuangan pada acara tersebut mengindikasikan keretakan hubungan antara Megawati yang dilandasi oleh perbedaan sikap mengenai Piala Dunia U-20.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved